Kehadiran bule di Indonesia bukan hanya sebagai turis atau investor. Yang jelas ada dampak positif dan negatifnya. Memang sih, belakangan Indonesia sering kedatangan bule yang bikin geleng kepala karena kelakuannya, tapi ada juga kok di antara mereka yang membawa pengaruh baik.
Omong-omong soal turis yang memberikan dampak baik, ternyata enggak hanya satu atau dua orang, Gengs. Tapi, jumlahnya cukup banyak dan tersebar di beberapa daerah. Seperti turis-turis di bawah ini yang perbuatannya bisa kita contoh dan patut diapresiasi.
Memungut sampah yang ada di selokan
Sampai sekarang, masih banyak orang yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungannya. Malah mereka membiarkan saja dan akan berkoar jika daerahnya banjir. Tapi, untuk bule yang satu ini, kebersihan merupakan sebuah tanggung jawab baginya. Sehingga turis yang diketahui bernama Kerensa ini berani untuk terjun ke selokan dan mengambil sampahnya tanpa ada rasa jijik.
https://www.instagram.com/p/Bw_kdWKnfhW/
Aksi dari wanita asli Australia tersebut akhirnya viral di media sosial. Para netizen memang salut dengan apa yang dilakukan oleh perempuan berambut pirang ini. Namun, warganet sangat menyayangkan tindakan dari warga sekitar yang hanya menonton perbuatan dari Kerensa. Miris memang, kerap kali contoh nyata pun belum bisa menggerakkan diri kita untuk melakukan sesuatu sampai benar-benar ketimpa akibatnya.
Memecah kemacetan yang ada di jalan raya
Beberapa waktu lalu, ada seorang bule yang juga menjadi buah bibir masyarakat nih gengs. Tidak diketahui namanya, namun apa yang dilakukannya menghadirkan tepuk tangan dan pujian dari warganet. Dilansir dari akun instagram @makassar_iinfo, dirinya berinisiatif untuk menertibkan jalan yang ada di di Jalan Andi Pettarani dan Hertasning, Makassar.
https://www.instagram.com/p/Bvn0EAtBRcE/?utm_source=ig_embed
Meski kondisi di sana sangat panas, tak menyurutkan pria berkaus abu-abu ini mengatur lalu lintas. Dengan menggunakan Bahasa Inggris yang disertai isyarat tangan, lelaki berkacamata tersebut tampak bersemangat untuk menghilangkan keruwetan di jalan. Terlihat di dalam video, para pengendara menuruti perintah dari si bule dan akhirnya macet pun hilang dalam beberapa waktu.
Cinta Danau Toba hingga membersihkan lingkungan sekitarnya
Seorang turis asal Jerman bernama Annette Horschmann mampu membuat rakyat Indonesia malu. Sebab, dirinya sangat mencintai keindahan dari Danau Toba sejak melihatnya pada pandangan pertama. Tapi, tak hanya itu gengs, saking cintanya kepada danau ternama di Indonesia ini, ia rela membersihkan lingkungan di sekitar perairan yang memang terlihat kotor pada waktu itu.
Selain itu, Anette juga berpikir bahwa perlu ada penghijauan di sekitar danau tersebut. Oleh karenanya, ia juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan. Dengan tidak membuang sampah sembarangan serta mengurangi penggunaan zat kimia untuk menyemprot hama dan memupuk tanaman.
Mengabdikan diri untuk membantu masyarakat dalam bidang kesehatan dan pendidikan
Lain lagi dengan bule yang bernama Carlos Ferrandiz ini. Pria asal Spanyol ini benar-benar menginspirasi kita semua. Alasannya karena lelaki tersebut rela meninggalkan pekerjaannya sebagai pengacara untuk mengabdi di Indonesia. Dan kini, pengabdiannya berubah menjadi sebuah proyek kemanusiaan yang berkembang pesat di Pulau Sumbawa.
Menariknya, proyek yang ia bangun ini terdiri dari beberapa bidang. Seperti kesehatan, pendidikan dan juga infrastruktur dasar. Dari proyek ini, sudah banyak masyarakat yang terbantu. Salah satunya Ikhsan, si bocah yang terkena bola api ketika bermain. Akhirnya, Ikhsan dapat operasi dan bisa sembuh seperti sedia kala berkat proyek bernama Home Project tersebut.
BACA JUGA : Lalu Lintas Berantakan, 4 Bule Ini Rela Rapikan Jalan Sampai Panas-panasan
Aksi dari para bule ini memang patut diacungi jempol. Alasannya karena mereka berani melakukan perubahan meskipun tidak di negaranya sendiri. Seharusnya kita malu karena mereka yang awalnya bukan siapa-siapa lebih peduli kepada bumi pertiwi. Yuk, lakukan hal positif untuk negara kita mulai sekarang. Mungkin tidak dengan memberikan pendidikan atau semacamnya. Tapi cukup melakukan hal kecil seperti membantu orang sekitar yang sedang kesusahan dan bersikap lebih ramah lingkungan.