Seperti cerita-cerita yang sering kita dengar, bule sangat tertarik dengan Indonesia. Bukan hanya karena pantai atau alamnya, tapi juga kebudayaan dan juga orang-orangnya. Bahkan gara-gara ini, banyak juga bule yang menaturalisasi dirinya untuk bisa memasukkan namanya di KTP alias jadi orang Indonesia. Tujuannya agar bisa mempelajari kebudayaan kita lebih dalam, atau menikah dengan orang-orang pribumi. Pertanyaannya, apakah semua bule memang sangat senang di sini? Ternyata tidak semuanya seperti itu.
Memang banyak bule yang kepincut dengan Indonesia, namun tak sedikit dari mereka yang tidak kerasan. Hal ini tentu jarang sekali diketahui karena kita sudah terlalu banyak dijejali dengan berita-berita bagus tentang mereka yang falling in love alias jatuh cinta dengan Indonesia.
Lalu, kira-kira apa yang bikin para bule ini pengen cepat-cepat pulang ke asalnya setelah dari Indonesia? Simak ulasan menariknya berikut.
1. Ada Bule = Tontonan Seru. Setuju?
Meskipun kita sudah melihat banyak sekali film-film barat, namun jujur saja, hati ini rasanya tetap berdesir ketika melihat bule sungguhan di depan mata. Bahkan tak jarang kita melihat mereka dengan sangat jeli, seperti ketika melihat promo supermarket depan rumah. Kita teliti mulai dari kakinya yang jenjang, bentuk tubuhnya, kulitnya yang pink keputihan, sampai matanya yang biru dan juga rambutnya yang blonde. Jujur saja, bule risih dilihat seperti itu.
Rasa penasaran ini bukan hanya kita yang mengalaminya, namun hampir semua orang. Apalagi anak-anak yang tak terima hanya dengan melihat, mereka bahkan mendekat dan mengamati dari dekat. Diperlakukan seperti ini membuat para bule tidak menyukainya. Mereka merasa seperti badut yang ditonton banyak orang dan kemudian ditertawakan. Kalau kita ada di posisi mereka, pasti juga merasakan hal yang sama.
2. Bule Pengen Tenang, Tapi Ketemu Macet Juga
Sepertinya macet adalah problem semua negara. Makanya, salah satu alasan para bule itu ke Indonesia adalah mencari ketenangan dari bisingnya hidup di tempat asal. Namun, sayangnya, ekspektasi kadang tidak selalu sesuai dengan realita. Ya, di Indonesia mereka juga menemui macet dan parahnya lalu lintas. Bahkan di sini bisa dibilang lebih parah lagi.
Tak hanya macet, kadang orang-orang bule juga bingung dengan aturan di jalan masyarakat kita. Mulai dari trotoar yang dipakai jualan, sampai susahnya nyebrang gara-gara motor dan mobil berseliweran tak ada habisnya. Hal-hal kecil bikin tak nyaman seperti ini kadang bisa bikin tidak betah. Kalau ke sini macet begini mending tidak jadi berangkat, mungkin begitu kata para bule.
3. Makanan Indonesia Enak, Tapi Pedas Semua
Bule mana yang tidak kepincut dengan makanan Indonesia? Hampir semua warga asing yang pernah merasakan kuliner Indonesia akan bilang makanan kita sangat menarik dan enak. Namun, lagi-lagi kita tak bisa menggeneralisir hal tersebut. Ya, memang ada sebagian dari mereka yang justru tidak suka. Alasannya, makanan Indonesia semuanya rasa pedas.
Memang, semua makanan Indonesia pasti ada pedas-pedasnya, mulai dari rendang sampai rujak. Ada lidah bule yang bisa menerima ini, namun ada pula yang tidak. Kita pun sebenarnya begitu, ketika mampir ke sebuah negara, dijamin kita takkan langsung suka masakan mereka.
4. Bule Sering Ditipu Money Changer
Sama seperti ketika kita keluar negeri, hal pertama yang dilakukan para bule ketika tiba di Indonesia adalah mampir ke money changer untuk menukarkan uang. Sayangnya, ketika mereka melakukan ini, seringnya jadi korban oknum money changer.
Beberapa bule mengaku kesal dengan oknum money changer yang mematok nilai tukar yang dilebihkan. Namun, karena ogah membuang-buang waktu berharga, biasanya para bule takkan ambil pusing soal ini. Nilai tukar uang yang dilebihkan memang sepele, namun hal sekecil ini kadang yang membuat bule mencap buruk Indonesia dan ogah untuk mampir lagi. Satu lagi, oknum money changer juga kadang melakukan trik kotor dengan menjatuhkan uang, seperti video di atas.
5. Polisi Korupsi Duit Bule? Pernah Juga
Bule memang rawan sekali dipalak, tak hanya oleh oknum money changer, tapi juga oleh aparat. Beberapa waktu lalu sempat heboh video tentang seorang polisi yang memalak bule dari Belanda. Si bule didakwa bersalah lantaran ia tak mengenakan helm dan juga tidak bisa menunjukkan driving lisence atau SIM.
Si polisi pun memberi opsi pergi ke pengadilan atau “damai” di tempat, dengan biaya yang lebih murah. Di bule ini mungkin dianggap tak tahu apa-apa oleh oknum polisi tersebut. Namun, siapa sangka jika ia ternyata melakukan investigasi dan sudah menyebar rekaman ini. Makin jelek deh nama Indonesia dan ini akan membuat bule ogah berlama-lama di sini.
Bagaimana seumpama kita berada di luar negeri dan mengalami hal-hal di atas? Pasti kita takkan kerasan dan pengen buru-buru pulang juga. Hal ini lah yang juga dirasakan oleh para bule yang datang kemari dan mendapatkan perlakuan seperti itu. Sepertinya kita harus belajar dari kesalahan-kesalahan seperti ini agar citra Indonesia tidak buruk di mata orang-orang asing itu. Kita harus belajar jadi tuan rumah yang baik.