Adanya lahan sempit yang ada pada rumah kita, sering hanya dibiarkan begitu saja tanpa ada rencana pasti untuk dimanfaatkan. Padahal, ada banyak potensi yang tersimpan jika kita mau sedikit berfikir kreatif dan berusaha. Tak hanya membuat lahan tersebut hidup, tapi juga bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah jika dikelola dengan baik dan benar.
Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk memaksimalkan dari lahan sempit tersebut. Selain bercocok tanam, kita juga bisa menggunakan lahan sempit untuk membudidayakan hewan-hewan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dengan modal terjangkau. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut.
Bercocok tanam bisa dilakukan di lahan yang sempit
Kegiatan tanam menanam ternyata bisa harus gunakan lahan yang luas lho Saboom. Pekarangan rumah yang sempit pun bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Caranya adalah dengan menggunakan media tanam hidroponik. Tak hanya efisien, cara ini juga membuat tanaman tumbuh lebih sehat karena tak menggunakan bahan kimia . Hasil panen pun bisa berharga lebih mahal karena termasuk jenis sayuran organik. Tanaman hijau seperti kangkung, bayam dan selada, biasa menjadi sayuran yang ditanam dengan sistem hidroponik ini.
Mengembangbiakkan tikus putih
Mungkin bagi sebagian besar orang, tikus merupakan hewan yang sangat menjijikan. Namun jangan salah. Beberapa dari jenis hewan tersebut malah bernilai eknomimis yang tinggi. Salah satunya adalah tikus putih. Betina dari hewan ini sanggup melahirkan hingga 12 ekor dalam sekali masa kawin. Jika memiliki indukan banyak, jeda masa kehamilan yang hanya 20 hari memungkinkan peternak memanen anakan tikus putih dalam jumlah besar. Tikus ini biasa dicari untuk pakan reptil seperti ular, burung pemakan daging dan keperluan penelitian laboratorium. Boleh dicoba nih Saboom.
Ternak lele di dalam baskom
Bukan rahasia lagi, lele merupakan jenis hewan air yang mudah untuk dikembangbiakkan. Untuk lahan sempit, ikan ini juga bisa diusahakan dengan menggunakan media berupa baskom maupun ember dengan ukuran yang disesuaikan. Bisa menggunakan media berupa terpal sebagai alas dan aerator sebagai pasokan oksigen bagi lele agar tumbuh lebih besar dan sehat. Selain modalnya yang terjangkau, model ternak lele ini hanya membutuhkan pakan berupa pelet atau sayuran yang dicincang. Mudah dan praktis ya Saboom.
Budidaya tanaman dan ikan dalam satu tempat
Sempitnya lahan rumah bukan menjadi penghalang untuk menjadi produktif. Kendala tersebut bisa diatasi dengan metode tanam yang disebut aquaponik. Sekilas mirip dengan sistem hidroponik. Yang membedakan adalah, teknik ini menggabungkan budidaya sayuran dan ikan dalam satu tempat. Hasilnya yang didapat pun lebih besar alias dobel yaitu panen tanaman dan hewan air. Sangat cocok diterapkan pada lahan sempit, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk.
Ternak kroto sebagai pakan burung
Menjamurnya pecinta burung dan ikan di Indonesia, membuat kroto yang digunakan sebagai pakan kian laris diburu pembeli. Kabar baiknya, kroto tersebut bisa dikembangbiakkan sendiri lho Saboom. Bahkan di lahan yang sempit sekalipun. Dengan harga per kilonya yang mencapai kisaran Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu, beternak kroto menjadi salah satu alternatif memanfaatkan lahan sempit menjadi mesin uang. Kroto tersebut bisa diletakan di dalam toples maupun besek. Yang perlu diperhatikan adalah, kontrol suhu kelembapan, faktor cahaya, dan sirkulasi udara. Pakannya pun hanya berupa ulat daun pisang, larva dan tepung ikan.
Terbukti kan Saboom, lahan sempit yang ada di rumah juga bisa dimanfaatkan agar menghasilkan uang. Selain mudah, ada banyak jenis yang bisa dipilih dan sesuai dengan kondisi lahan maupun rumah kita. Selain mendatangakan pemasukan finansial, lahan sempit rumah kita juga terlihat hidup dan tak kosong. Tunggu apa lagi, Yuk, dicoba Saboom!