Meskipun hanya lewat berita, kita sudah tahu betul kegilaan apa saja yang pernah dilakukan oleh ISIS. Entah itu ketika mereka menggorok para wartawan yang tak bersalah, melempar gay dari atas gedung, atau bahkan memasak tentaranya sendiri. Dengan semua kengerian ini, kita tentu sangat sepakat melabeli ISIS dengan kata KEJI, atau bahkan BIADAB, yang sepertinya juga tak pernah bisa jadi kata yang pas.
ISIS kejam adalah fakta, tapi rupanya mereka tak benar-benar kejam secara mutlak. Ada sisi manusiawi di mana mereka ternyata memberlakukan para budak wanita dengan sangat baik. Ya, beberapa waktu lalu pasukan AS berhasil menerjang salah satu basis ISIS dan menemukan sebuah dokumen yang berisi deretan aturan-aturan mereka soal budak wanita. Yang mengejutkan, ternyata isinya sangat lain dengan stigma ISIS selama ini. Mereka memberlakukan aturan yang sangat menghormati wanita.
Memang agak susah dipercaya, tapi dokumen yang ditemukan pasukan AS itu memang begitu adanya. Lalu, aturan baik macam apa saja yang diberlakukan ISIS kepada para budak wanitanya? Ketahui hal tersebut lewat ulasan berikut.
1. Pemilik Budak Wanita Harus Baik dan Tak Boleh Memaksa
Melihat kekejaman yang dilakukan oleh anggota ISIS, mungkin kita akan tertawa membaca ini. Bagaimana tidak, tentara sendiri saja direbus, bagaimana mungkin mereka bisa melakukan hal-hal lembut kepada budak wanitanya. Tapi, bagaimana pun juga tertulis sangat jelas di dokumen yang ditemukan, jika para anggota ISIS memang harus melakukan hal itu.
Tak hanya lembut dan bersikap baik, si pemilik budak juga sangat dilarang untuk memaksa wanitanya melakukan hal-hal yang tak sanggup dilakukan. Apa pun itu. Si pemilik juga tak boleh menyiksa dan menghukum budaknya untuk ketidakmampuannya itu. Jika dilanggar, maka ISIS akan segera memberikan hukuman.
2. Tidak Boleh Menggauli Ibu dan Putrinya Sekaligus
Selain kewajiban berbuat baik, salah satu aturan lain yang bisa dibilang sangat manusiawi adalah larangan untuk bercinta dengan budak sekaligus anak putrinya. Harus memilih salah satunya. Jika si pemilik memilih ibu, maka putrinya tak boleh disentuhnya sama sekali. Begitu pula sebaliknya.
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi hal yang traumatis kepada si budak atau pun anak putrinya. Aturan ini tak cuma berlaku untuk budak yang memiliki anak, budak yang bersaudara pun sama. Jadi, si anggota ISIS ini tak boleh menggauli dua wanita yang bersaudara sekaligus. Harus pilih salah satu dan yang bukan pilihannya haram untuk disentuh.
3. Tak Boleh Bercinta Saat Haid dan Juga dari Belakang
ISIS mungkin sangat barbar di mata kita, tapi mereka ternyata memberlakukan aturan yang benar dan baik soal berhubungan dengan wanita. Ya, masih dalam dokumen yang sama, di sana juga tertulis jika para anggota ISIS sangat dilarang mengajak budaknya bermalam jika ia tengah kedapatan haid. Memaksa sang budak dalam kondisi seperti ini bisa berbuah hukuman.
Tak hanya larangan bercinta di saat kondisi datang bulan, para pemilik juga tak boleh mendatangi budaknya dari posisi belakang, maksudnya adalah lewat lubang feses. Jika melanggar ini, maka hukumannya juga sangat berat.
4. Budak Wanita Tak Bisa Dijual Jika Hamil
Para budak wanita ISIS bisa diperlakukan seperti apa pun, kurang lebih sama seperti seorang istri. Makanya, para pemilik pun tak masalah jika sampai harus menghamili budaknya. Namun jika hal tersebut sampai terjadi, maka seorang budak akan mendapatkan posisi yang lebih baik.
Pertama si budak wanita ini haram hukumnya dijual. Ia harus terus dipertahankan dan diperlakukan baik sampai si pemilik mati atau sebaliknya. Dan kedua, misal kondisinya si pemilik mati terlebih dahulu, maka si budak ini statusnya terbebaskan alias tak dimiliki oleh siapa pun, termasuk pula anak yang dilahirkannya.
5. Soal Aborsi dan Larangan Bercinta Jika Budak Dibebaskan
Masih soal kehamilan budak, tertulis pula di dalam dokumen jika si pemilik haram hukumnya untuk memaksa melakukan aborsi. Kewajiban pemilik saat budaknya hamil adalah menjaga dan melindunginya. Bahkan dikatakan pula jika kehamilannya sudah memasuki usia tua, pemilik dilarang tidur bersama budaknya.
Soal pembebasan, seorang budak bisa dilepas tanpa suatu hal yang merumitkan. Cukup dengan satu deklarasi, maka statusnya sudah bebas. Nah, jika sudah bebas seperti ini, maka haram bagi majikan untuk bercinta dengan mantan budaknya. Sang budak statusnya sudah bebas dan haram disentuh oleh siapa pun.
Macam beginilah aturan yang diberlakukan ISIS soal hubungan majikan dan budak wanitanya. Bukan bermaksud untuk mendukung, tapi jika ditelaah hukum ini sangat manusiawi dan mementingkan wanita. Namun, meskipun hukum yang dibuat cukup bagus, kita tak pernah tahu realisasinya seperti apa. Mungkinkah ISIS benar-benar menjalankan aturan ini ataukah hanya sebagai pemanis saja.