Namanya juga hidup, pastinya ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun makin lama, kebutuhan semakin menggila saja banderolnya sehingga membuat banyak orang berputar otak untuk mencari duit lebih. Dan kondisi ini tentu menyusahkan semua orang termasuk polisi sekalipun. Mereka digaji tidak terlalu besar dan akhirnya mencari sampingan pula. Entah itu jualan atau berlaku tidak benar dengan memanfaatkan jabatan di jalan.
Tidak semua polisi jadi oknum tidak bertanggung jawab lantaran terdesak ekonomi. Masih banyak dari mereka yang berlaku jujur bahkan malah membantu sekitarnya yang begitu membutuhkan. Salah satunya adalah sosok Brika Nurlana. Meskipun didesak kebutuhan, ia masih rela membantu masyarakat sekitar. Bahkan usaha sampinganya bercocok tanaman jagung, dihibahkan kepada masyarakat. Di jaman yang orangnya jadi tambah egois ini, ternyata masih ada orang yang rela berkorban dan baik hari seperti polisi ini. Penasaran dengan sosok yang Bripka Nurlana? Simak ulasan berikut.
Dulunya seorang yang badung
Tidak seperti sekarang, Bripka Nurlana memiliki masa muda yang sangat dekat dengan kemaksiatan. Bahkan saat masih menjalani masa pendidikan, dia masih sering berkelahi dan berbuat onar. Alhasil dia sering sekali kena hukuman dari pimpinan. Namun sekarang Nurlana telah berubah, dia dikenal sebagai sosok yang agamis dan senang membantu masyarakat. Bahkan teman-temanya sempat kaget dengan perubahan pada diri Polisi yang di tempatkan di Sumbawa itu. Perubahan drastis ini ternyata lantaran dia mendengarkan sebuah ayat suci Al-Quran yang maknanya menggugah untuk berubah.
Program Door to Door
Diketahui sang polisi ini dikenal sangat dekat dengan orang sekitarnya. Hal tersebut salah satunya adalah karena sebuah program pribadi yang dilakukannya. Jadi setiap pagi Pak Nurlana selalu rutin menyambangi rumah penduduk. Hal itulah yang membuat Nurlana sudah seperti bagian dari desa dia ditempatkan. Belum lagi setiap sore, Nurlana juga masih mengajar mengaji anak-anak desa tersebut. Dari tua hingga muda semua mengenal baik sosok Nurlana ini. Selain orang yang soleh, beliau juga merupakan sosok yang sangat peduli dengan lingkungan sekitar.
Merawat lansia sebatang kara
Seorang lansia berumur 90 tahun yang hidup sebatang kara juga menjadi tanggungan dari Bripka Nurlana. Baik menyuapi, mengantikkan pakaian hingga memandikan lansia itu sudah menjadi keseharian dari sang polisi. Semua dia lakukan dengan cuma-cuma tanpa mengharapkan imbalan apapun. Bahkan tidak jarang dia harus merogoh koceknya sendiri untuk merawat nenek yang sebatang kara ini. Nurlana juga sering membersihkan rumah nenek ini yang tampak tidak terurus.
Merawat orang-orang yang tidak sempurna
Selain seorang nenek lansia, Nurlana juga harus merawat seorang berkebutuhan khusus bernama Maryani. Setiap hari, Nurlana selalu menyempatkan untuk menyambangi perempuan itu dan memberikan semangat dan motivasi kepadanya. Meskipun dalam kegiatan yang sesibuk apa pun dia akan menyempatkan diri melakukannya. Selain itu, Nurlana juga membantu para penyandang cacat lainnya, seperti seorang bocah yang dibelikan kursi roda oleh Nurlana.
Rela menjual kebun jagung dan lahan demi bangun masjid
Sebelumnya, Nurlana sempat bekerja menanam jagung di sebuah lahan milik orang. Sedikit demi sedikit, hasilnya ditabung untuk membeli lahannya sendiri. Dan cita-cita tersebut benar-benar kesampaian beberapa tahun kemudian. Hasil dari bercocok tanam, kadang digunakannya untuk membantu warga yang kesusahan. Sang Bripka sendiri punya misi khusus dengan lahannya tersebut. Ya, ia ingin menyumbangkan semuanya untuk masjid. Langkah ini kemudian diapresiasi oleh banyak orang sampai akhirnya masjid pun sekarang benar-benar berdiri.
Jika kamu merasa dunia ini sepat, maka tengoklah orang-orang seperti Bripka Nurlana ini. Ya, sosoknya bisa jadi bukti jika dunia ini tak hanya ditempati orang-orang jahat dan songong. Masih ada mereka yang sangat baik dan peduli kepada sesamanya.