Seperti halnya suporter lain di tanah air, pendukung PSS Sleman juga tumbuh bersama dengan cinta dan fanatisme terhadap klub yang didukung. Bernama Brigata Curva Sud atau lebih terkenal dengan sebutan BCS. Mereka kini menjadi salah satu suporter terbaik tanah air. Meski belum ada ukurannya akan hal tersebut, namun apabila melihat track recordnya selama ini, jelas mereka layak menyandang kategori tersebut.
Brigata Curva Sud (BCS) sendiri berdiri pada tahun 2010 yang lalu. Meski berusia muda pada Februari tahun lalu, mereka dinobatkan menjadi ultras terbaik di Asia oleh situs Copa90. Bahkan gaya dukungan BCS yang berbeda kini banyak ditirukan oleh kelompok suporter tanah air. Prestasi tersebut pastinya tidak didapatkan dengan bin salabim saja. Ada beberapa hal seperti ulasan di bawah ini yang membuat mereka jadi hebat.
Pertontokan dukungan inovatif dan kreatif untuk tim kesayangan
Sebagai sebuah kelompok suporter yang masih berusia muda. Kekreatifan BCS saat memberikan dukungan kepada PSS bukan hal yang bisa di remehkan. Mereka yang berada di belakang gawang biasanya melakukan koreo yang unik. Bahkan terkadang juga melakukan hal kreatif dan inovatif dengan memunculkan mozaik 3D seorang tokoh atau hewan. Seperti salah satunya contohnya adalah memunculkan tokoh Soekarno dan Hatta di Stadion Maguwoharjo Sleman. BCS juga ciptakan antem yang selalu dibawakan sesuai pertandingan PSS, dengan tujuan untuk mempererat hubungan pemain, manajemen dan suporter.
Dukung tim kesayangan tidak hanya di dalam lapangan saja
Sebuah kelompok suporter pastinya tidak hanya dibutuhkan saat ada pertandingan saja. Peran mereka juga sangat penting ketika berada di luar lapangan. Seperti mengerti akan hal tersebut, BCS menerapkan visi dan misi yang luar biasa yakni mandiri menghidupi. Dilansir laman BCSxPSS, memiliki makna sebagai seorang suporter mereka harus tetap berdiri meski tanpa bantuan dan tetap mendukung tim lewat pembelian merchandise original. Perilaku ini jelas menjadi hal yang patut untuk di contoh oleh siapapun. Dengan semakin banyak membeli produk asli klub dipastikan kelangsungan kehidupan kesebelasan lebih terjamin.
Selalu menjaga kesopanan meski mempunyai rival
Citra suporter Indonesia pastinya identik dengan urakan dan kerap lakukan tawuran. Seperti ingin menghapus hal tersebut, BCS hadir dengan tampilan lebih santun dan sopan. Baik itu di jalanan saat lakukan away (bertandang) atau menyambut suporter kesebelasan lawan yang datang di kadangnya. Bahkan seperti dilansir dari IDN Times, mereka menyuarakan ketertiban lalu lintas, hindari pertikaian dan tidak melakukan tindakan-tindakan kekerasan yang berujung saksi. Hal ini jelas menjadi angin segar untuk sepak bola Indonesia yang sering terjadi bentrokan. Sejatinya rivalitas itu hanya 90 menit selain itu kita tetap saudara.
Ciptakan suasana stadion ramah untuk siapa saja
Selain berbagai hal tadi BCS juga ciptakan hal yang berkaitan dengan sesama penonton lain yakni stadion ramah untuk siapa saja. Dimulai beberapa tahun lalu, gerakan masif ini kini mengubah pandangan orang tentang keangkeran sebuah stadion Indonesia yang sering diperlihatkan. Saat ini anak-anak kecil, tua, muda, perempuan atau siapa saja merasa aman ketika berada di stadion Maguwoharjo markas PSS. Dilansir laman Tempo, penonton yang datang berasa lakukan darmawisata atau istilah gaulnya piknik. Jadi ingin datang langsung kesana ya sobat.
Dari ulasan mengenai BCS kita bisa belajar, selain pemain atau manajemen. Suporter juga memiliki peran penting untuk klub. Bahkan melalui hal unik dan kreatif para pendukung juga bisa bantu menghidupi kesebelasan yang dicinta. Apabila gerakan seperti membeli jersey ori dan tidak ada pertandingan tanpa tiket terus digalakkan. Niscaya ada sebuah kesebelasan tanah air alami kebangkrutan.