in

Sebut Indonesia Miskin, Inilah Sosok Shamsubahrin Ismail yang Ternyata Bos Taksi Malaysia

Nama Shamsubahrin Ismail mendadak jadi perbincangan hangat di kalangan warganet Indonesia. Sebelumnya, pria yang dikenal sebagai Pendiri dan CEO Big Blue Taxi di Malaysia itu bukanlah sosok yang familiar di Tanah Air. Namanya mulai mencuat saat pernyataannya soal Indonesia miskin viral di tanah air. karena dianggap meremehkan profesi driver Gojek dan Indonesia, ia pun menjadi bulan-bulanan di sosial media.

Sebelumnya, Gojek memang dikabarkan telah masuk ke Malaysia. Oleh Kabinet Perdana Menteri Mahathir Mohamad, pihaknya secara resmi mengizinkan start up asal Indonesia itu untuk beroperasi di Negeri Jiran. Entah kenapa, Shamsubahrin Ismail menolak hal tersebut karena dianggap tidak cocok jika diterapkan di Malaysia. Hingga kemudian, sebutan Indonesia sebagai negara miskin mencuat dan membuat dirinya dituntut untuk meminta maaf.

Sosok bos taksi Malaysia yang tolak kehadiran Gojek di negerinya

Saat Gojek diizinkan untuk beroperasi di Negeri Jiran, Shamsubahrin Ismail kemudian bereaksi yang menggambarkan penolakan dirinya terhadap startup asal Indonesia tersebut. Menurut pendiri dan pemilik layanan taksi Big Blue tersebut, Gojek tidak layak ada di negaranya karena taraf kesejahteraan pemuda Malaysia tidak seperti di Indonesia, yang mencari lapangan pekerjaan hingga ke luar negeri. Sikap inilah yang kemudian memunculkan pernyataan yang isinya sangat menghina harga diri bangsa Indonesia.

Sebut Indonesia sebagai negara miskin yang membuat dirinya panen kecaman

https://youtu.be/UKGencYVf50

Karena menolak Gojek beroperasi di Negeri Jiran, Shamsubahrin juga melontarkan kecaman kontroversial yang menyakitkan bagi Indonesia. Saat itu, ia menyebut Indonesia sebagai negara miskin, sementara Malaysia tidak. “Ini negara-negara miskin, kita negara kaya. Anak muda kita tidak seperti Indonesia. Kalau anak muda Indonesia bagus, dia tak ke luar negara untuk cari kerja. Gojek hanya untuk orang miskin, seperti di Jakarta,” ujarnya yang dikutip dari kompas.com.

Dituntut minta maaf hingga bakal demontrasi ke Kedubes Malaysia

https://youtu.be/lNdrRpVb_q0

Mulutmu harimaumu. Ungkapan itulah yang akhirnya dirasakan oleh Shamsubahrin usai mengeluarkan kata-kata ‘pedasnya’ terhadap Indonesia. Buntut dari peristiwa yang ada, menuai banyak protes dari para warganet Indonesia juga pengemudi Gojek yang ada di Tanah Air. Tak hanya itu, media sosial milik bos taksi Malaysia tersebut juga dibanjiri kritik dan kecaman dari warganet Tanah Air, yang tidak terima jika Indonesia disebut sebagai negara miskin. Bahkan, Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, akan melakukan demonstrasi di Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia di Jakarta dan juga Konsulat Jendral Malaysia yang berada di daerah.

Sempat ditanggapi oleh Menkominfo hingga akhirnya meminta maaf

Kontroversi yang dilakukan oleh Shamsubahrin ternyata mendapat tanggapan dari Menkomnfo, Rudiantara. Sang menteri pun meminta agar Shamsubahrin Ismail bertanya kepada masyarakat Indonesia, apakah benar mereka miskin seperti yang diucapkannya. Banyaknya kritik dan kecaman yang tertuju pada dirinya, Shamsubahrin akhirnya angkat suara dan meminta maaf atas ucapannya itu. “Saya minta maaf atas kesalahan saya melabeli Indonesia miskin, berdasarkan laporan yang saya terima. Indonesia berada dalam hati saya, orang Indonesia di hati saya,” ujarnya yang dikutip dari Malay Mail.

Gojek diizikan untuk berbisnis dan mengaspal di jalanan Malaysia

Dikutip dari Free Malaysia Today, Kabinet Perdana Menteri Mahathir Mohamad secara resmi mengizinkan start up asal Indonesia, Gojek, untuk beroperasi di Malaysia. Meski demikian, pemerintah setempat akan berkoordinasi untuk menuntaskan dasar hukum yang diperlukan. Sebagai perusahaan yang membawa nama Indonesia, mudah-mudahan Gojek bisa berkembang dan sukses di Malaysia. Doain aja ya Sahabat Boombastis.

BACA JUGA: 4 Hal Ini Dianggap Untungkan Malaysia Saat Ibu Kota Indonesia Pindah Ke Kalimantan Timur

Hubungan antara Indonesia dan Malaysia memang kerap mengalami pasang surut. Sedikit saja masalah yang terjadi, pasti menjadi perkara yang terkadang menyulut percekcokan hingga saling ejek di media sosial. Sama seperti masalah di atas, memang sepatutnya tidak dilakukan karena telah menyinggung harga diri sebuah negara. Kalau tinggal di Indonesia mungkin udah kena pasal tuh orang.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

KKN Desa Penari, Cerita Horror yang Sedang Diperbincangkan Banyak Orang

Sepatu Keren Gak Harus Selalu Brand Luar Negeri, 5 Produk Indonesia Ini Bisa Jadi Pilihan