Baru-baru ini lagi-lagi masyarakat pengguna sosial media dihebohkan dengan satu kejadian di angkutan kota atau angkot. Setelah sebelumnya sempat ramai berita penyanderaan ibu dan anak di angkot di Jakarta, kali ini berita datang dari Bandung. Bukan mengenai kasus kriminal semacam pencurian, tapi lebih kepada penyalahgunaan hak mengemudi oleh sopir. Beberapa waktu lalu ada seorang penumpang angkot yang mengunggah foto tentang seorang anak mengemudikan angkot.
Memang sih bila dilihat sekilas mungkin itu bukan masalah besar, namun coba bayangkan saja bagaimana perasaan kalian bila sedang asik duduk di kendaraan yang membawa banyak penumpang. Sementara kendaraan itu dikemudikan oleh anak kecil?
Bocah pengemudi angkot masih SD yang baru belajar nyetir
Kejadian menghebohkan itu dimulai dengan cuitan yang ditulis seorang penumpang di media sosial. Akun bernama @dianmeindra tersebut menuliskan, “pas naik angkot kaget pengemudinya anak kecil… usia belum 15 th.. trayek 09 nopol D 1933 AM.” Dari situlah kemudian pihak dinas perhubungan mengetahui bahwa salah satu angkot di daerah mereka ternyata sudah dikemudikan oleh sopir yang tidak semestinya, yaitu anak kecil.
Anak ini hanya bertugas menggantikan sopir yang sedang sakit perut
Tentu saja banyak yang penasaran dengan alasan si anak menjadi sopir angkot. Karena wajahnya memang baru malam itu dilihat berada dibalik kemudi. Belum lagi pernyataannya yang menyebutkan bahwa anak 13 tahun itu baru belajar mengemudi, jadi tidak mungkin bila menjadi sopir angkot adalah pekerjaan sambilannya. Setelah ditanyakan lebih lanjut ternyata GMA mengaku bahwa dia hanya menggantikan sang kawan saja.
Sosok GMA sudah dikenal di kalangan sopir angkot
Ketika sedang asik mengemudikan angkot, nampak anak ini sempat berhenti untuk sekedar ngobrol sebentar dengan sesama sopir angkot. Menurut penuturannya, GMA memang sudah kenal dengan para pengemudi angkutan kota karena di sanalah arena bermainnya selama ini. Setelah ditanya lebih lanjut, barulah GMA mengakui bahwa dirinya sudah mencoba mengemudikan angkot sebanyak 3 kali demi salah satunya melancarkan keahlian mengemudinya.
Pihak Dinas Perhubungan Bandung menyayangkan kejadian ini
Tentu saja kejadian tersebut memunculkan berbagai macam komentar dari masyarakat, mulai dari kawatir, miris, sampai ada pula yang berpendapat GMA sosok yang pemberani. Namun tentunya hal tersebut sudah melanggar peraturan lalu lintas kita. Bagaimana bisa seorang anak yang notabenenya masih sangat di bawah umur mengemudikan kendaraan roda empat yang tergolong angkutan masal. Tentu bukan hal yang cukup lucu untuk ditertawakan.
Sampai saat ini sendiri angkot yang dikendarai oleh GMA masih berada di Polrestabes Bandung untuk diamankan. Dan bila hal ini berulang, pihak berwajib juga mengancam akan mencabut izin trayeknya. Kalau dilihat dari segi positif, sosok GMA memang bisa dibilang hebat karena sudah berani mengemudikan angkot yang notabenenya baru dipelajarinya selama 2 minggu. Namun tetap saja hal semacam itu seharusnya belum boleh dia lakukan mengingat usianya yang masih sangat belia. Bukan bermaksud merendahkan kemampuannya, tapi memang di sini kita punya peraturan yang harus ditaati. Apalagi bila itu berkaitan dengan kepentingan orang banyak. Iya kan?