Seperti Egy Maulana, sejatinya dulu Indonesia banyak memiliki bocah ajaib yang berjaya pada masanya. Bukan hanya klub Indonesia, bahkan sekelas Ajax pun sempat mau merekrut mereka. Namun sayang, gelar “Wonder Kid” itu seolah hanya tempelan semata, alias saat sudah dewasa karir sepak bolanya jadi melempem.
Masih soal Wonder Kid gagal Indonesia, ada berbagai alasan mengapa kemampuan kocek bola mereka jadi melempem. Mulai dari karena cedera hingga kecelakaan membuat dirinya tidak selihai dulu lagi saat di lapangan hijau. Bahkan ada loh yang sampai banting setir. Penasaran dengan nasib mereka sekarang? Simak ulasan berikut.
Syamsir Alam yang beralih jadi presenter televisi
Nama Syamsir Alam sempat dieluh-eluhkan sebagai salah satu pemain bintang masa depan. Ya, itu semua setelah aksinya bersama timnas di kualifikasi piala Asia di Hongkong. Bayangkan saja, dalam detik ke 16, pemain yang satu ini sudah berhasil menjebolkan gawang lawan.
Namun sayang setelah mengalami cedera punggung parah, pemain yang sempat di kenal ujung tombak timnas ini karirnya jadi kian merosot. Bermain di klub luar negeri CV Vise Belgia dan DC United, Syamsir Alam sama sekali tidak mendapatkan kesempatan untuk bertanding. Alhasil dirinya kembali ke Indonesia dan kini lebih dikenal sebagai presenter di salah satu acara televisi.
Irvin Museng, cedera memaksa dirinya harus gantung sepatu
Irvin Museng adalah pemain Indonesia keturunan Tionghoa yang sempat mendapatkan julukan “Bocah ajaib” di lapangan bola. Ya, hal itu karena dalam ajang Danone Cup, pemain yang satu ini sempat menjadi top scorer bersaing dengan negara-negara besar lainnya. Alhasil banyak club besar yang tertarik merekrutnya, salah satunya adalah akademi bola asal Ajax Amsterdam. Namun, lantaran adanya masalah visa, pemain ini harus balik kandang ke Indonesia.
Di “kampung halaman” sendiri Irvin Museng sempat masuk ke dalam klub-klub besar. Namun karena adanya cedera parah dan kualitas permainan yang buruk membuatnya terpental dari satu klub ke yang lainnya. Hingga akhirnya di penghujung karirnya, Irvin Museng dipecat dari Persiba Balikpapan juga karena alasan yang sama. Sejak saat itulah nama “Bocah” ini sudah tidak lagi didengar di lapangan bola.
Reffa Money, keadaan membuatnya memilih jadi tentara saja
Pemain yang satu ini dulu dikenal memiliki karir yang sangat cemerlang. Mendapatkan posisi jadi kapten tim SAD Uruguay, banyak klub yang akhirnya ingin meminangnya. Namun siapa sangka karena cedera yang menghadang membuatnya harus kembali lagi ke Indonesia.
Di Indonesia pun Reffa juga sempat memperkuat Persis Solo dan Pelita Bandung Raya. Namun lagi-lagi karena alasan cedera membuat dirinya harus hengkang dari klub. Alhasil kini Reffa memilih karir sebagai salah satu TNI. Jika ditanya “Masih lanjut atau tidak sepak bolanya? Dia hanya menjawab kalau pimpinan memberi perintah saja”.
Alfin Tuasalamony, akhirnya hiatus karena kecelakaan
Alfin Tuasalamony juga pernah mendapatkan julukan sebagai salah satu wonder kid Indonesia. Alhasil pemain yang satu ini direkrut oleh CS Vise selama dua musim mengisi posisi bek sayap. Bahkan setelah kontraknya di Belgia itu selesai, Alfin mendapatkan tawaran untuk bermain di salah satu tim Portugal.
Namun sayang dirinya lebih memilih pulang ke Indonesia dan bermain dengan salah satu klub besar di sana. Akan tetapi nasib tidak mujur menimpanya dan mengalami kecelakaan. Meskipun sudah sembuh, sayang performanya tidak lagi seperti dulu. Alfin sendiri sempat memperkuat beberapa tim semisal Bhayangkara FC, namun sayang tidak pernah diturunkan ke lapangan.
Yericho Christiantoko yang sempat masuk liga dua karena cedera parah
Bocah ajaib terakhir yang juga sempat berjaya di luar negeri adalah Yericho Christiantoko. Ya pemain yang satu ini terkenal saat laganya bersama timnas. Hingga akhirnya CS Vise juga ikut merekrutnya jadi pemain inti. Namun sayang lantaran cedera membuat karirnya jadi semakin meredup.
Di Indonesia sendiri Yericho sempat membela tim besar seperti Arema FC dan Persema. Namun lantaran karirnya menurun, dia masuk ke tim liga dua & 757 Kepri Jaya. Akhir-akhir ini terdengar kabar dia diangkat lagi ke liga utama karena dikontrak oleh salah satu tim besar, Borneo FC.
Memang namanya nasib memang tidak ada yang tahu kadang apa yang kita prediksi tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi bagaimana lagi, namanya juga karir kadang naik namun juga bisa turun. Mungkin kita juga harus perlu memperhatikan para atlet itu agar tidak terabaikan lagi.