Orang bilang, kasih sayang seorang ibu sepanjang jalan, sementara kasih sayang anak hanya sepanjang galah. Tak ada satu orang ibu pun yang tega melihat anaknya menderita. Mungkin ibu dari Blanche Monnier adalah pengecualian. Sebab, ibu satu ini tega mengurung anaknya sendiri selama 25 tahun di dalam ruangan yang gelap dan sempit.
Waktu 25 tahun tentu tidak singkat, namun ternyata hal itu benar-benar terjadi di Perancis. Saking mirisnya, cerita tersebut terkenal hingga ke berbagai dunia. Seperti apa kisah selengkapnya tentang Blanche Monnier? Berikut ini adalah ulasannya.
Karena jatuh cinta
Blanche Monnier sebelumnya dikenal sebagai perempuan sosialita yang memiliki paras begitu cantik. Ia merupakan keturunan dari keluarga yang sangat dihormati. Sebelumnya, Monnier hidup baik-baik saja. Tapi, kehidupan bahagia Monnier berubah drastis sejak gadis cantik dari abad 18 ini jatuh cinta. Sayangnya, Monnier dianggap jatuh cinta pada orang yang salah oleh sang ibu. Tenyata Monnier menyukai seorang pengacara tua yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Tak hanya sampai di sana, bahkan Monnier nekat ingin menikah dengan pria tersebut. Ibunya sangat menentang keinginan putrinya, ia menggunakan segala cara untuk menghalangi niat keduanya untuk menikah.
Tidak bisa dicegah dengan cara halus
Barangkali, cinta yang begitu kuat tidak bisa dipisahkan dengan cara mengubah pikiran seseorang. Buktinya, saat Madam Monnier menasihati Blanche dengan cara hasil, gadis itu sama sekali tidak berniat untuk memenuhi permintaan ibunya agar tidak menikah dengan pria yang dia cintai. Akibatnya, Madam Monnier merasa kesal dan terpaksa mengurung anaknya sendiri di dalam ruangan yang gelap dan sempit untuk merenungi keputusannya. Madam Monnier berharap agar putrinya dapat berubah pikiran, namun ternyata tidak. Blanche ternyata tetap kukuh terhadap cintanya dan itu membuat Madam Monnier sangat murka.
Blanche menghilang dan dilupakan
Dianggap keras kepala, pada akhirnya Blanche tetap dikurung dalam ruangan yang sempit dan gelap itu. Ia dianggap menghilang dari Paris. Teman-temannya tidak ada yang tahu di mana keberadaan Blanche. Sang ibu dan kakak laki-lakinya hanya ‘berduka’ atas hilangnya Blanche. Namun mereka tetap menjalani kehidupan mereka seperti biasa. Blanche seolah dilupakan. Bahkan hingga bertahun-tahun, Blanche sama sekali tidak dikeluarkan dari ruangan tersebut.
Selama 25 tahun hidup dalam kubangan kotorannya sendiri
Ternyata selama ini Blanche hidup dari makanan-makanan sisa yang diberikan oleh ibunya. Selama 25 tahun, perempuan tersebut tidak keluar dari ruangan. Alhasil, ia pun harus membuang kotoran dalam ruangan sempit yang berada di loteng. Tak mandi dan berkubang dalam kotorannya sendiri selama puluhan tahun. Bayangkan bagaimana jadinya perempuan yang berada di tempat kotor selama 25 tahun. Ia bahkan tak pernah terkena matahari sedikit pun.
Surat kaleng
Kasus ini baru tercium dunia luar setelah kantor kejaksaan mendapat surat kaleng, tepatnya tanggal 23 Mei 1901. Tak ada nama atau identitas si pengirim. Namun dalam surat tersebut, tertulis bahwa ada kejadian serius yang terjadi di rumah Madam Monnier. Intinya, surat tersebut memberitahukan bahwa ada seseorang yang dikurung di loteng dengan kondisi sangat menyedihkan selama puluhan tahun. Sejak mendapat surat tersebut, si petugas kejaksaan kaget dan memutuskan untuk menginvestigasi rumah Madam Monnier tak peduli bagaimana reputasinya. Sekelompok petugas jaksa langsung memeriksa rumah Madam Monnier dan menemukan ruangan yang pintunya digembok. Mereka pun membuka pintu tersebut dan langsung menemui bau busuk yang menyeruak.
Kondisi memprihatinkan
Blanche Monnier ditemukan dengan bobot 55 pon, atau sekitar 24 kg. Tubuhnya setengah telanjang, terbaring di atas ranjang yang di sekitarnya dipenuhi dengan fases, sisa makanan, daging dan ikan busuk. Udara di sekitar Blanche pun begitu tengik hingga membuat para petugas kejaksaan nyaris tak bisa bernapas. Saat itu juga, Madam Monnier pun langsung ditahan tak peduli meski ia mendapat banyak penghargaan atas kontribusinya pada kota. Saudara Blanche juga bersaksi ia telah membantu ibunya, meski ia sendiri ditahan selama 15 bulan. Madam Monnier pun akhirnya meninggal setelah 15 hari ditahan. Sementara Blanche di sebuah sanotarium pada tahun 1913.
Itulah kisah tragis Blanche Monnier, si sosialita yang hidup di abad 18. Meski lahir dari keluarga berada dan terhormat, tak serta merta membuatnya hidup bahagia. Semoga kisah ini bisa jadi perenungan, bahwa harga bukanlah hal yang membuat kita bahagia. Kasih sayang keluarga yang tulus melebihi itu semua.