Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko didampingi Kasal Laksdya TNI Ade Supandi, Kasau Marsdya TNI Agus Supriyatna, Ketua KNKT Tatang Kurniadi, para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya dan beberapa pejabat teras Mabes TNI kembali mengunjungi perairan Selat Karimata untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada prajurit TNI yang terlibat dalam pencarian pesawat Air Asia QZ8501 khususnya setelah keberhasilan pengangkatan Flight Data Recorder (FDR), salah satu bagian dari kotak hitam (black box) di perairan Karimata, Kalimantan Tengah, Senin (12/1).
Panglima TNI Jenderal Moeldoko memamerkan keberhasilan anak buahnya menemukan puing dan black box pesawat Air Asia QZ8501. Moeldoko menyebutkan beberapa penemuan yang dilakukan oleh prajuritnya selama 16 hari pencarian sejak hari-H tragedi. “Saya datang pertama, besoknya ketemu ekor. Saya datang kedua, tim bisa angkat ekor. Kedatangan hari ini bisa menemukan ini,” ungkap Moeldoko sambil tersenyum dalam konferensi pers di posko Lapangan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Senin (12/1). Ucapan Moeldoko tersebut langsung disambut tepuk tangan staf yang berbaris di belakangnya.
Moeldoko membanggakan prajuritnya yang mampu menemukan flight data recorder (FDR), bagian dari black box pesawat dalam dua minggu. Menurutnya Prajurit TNI tak menghadapi hambatan berarti kecuali cuaca buruk. Hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi menyebabkan pencarian kerap tertunda. “Namun penyelaman tidak kenal waktu, tidak kenal istilah dalam keadaan bahaya,” katanya.
Seperti diketahui bahwa pada pukul 07.10 WIB, tim penyelam TNI Angkatan Laut berhasil mengangkat dan memastikan Flight Data Recorder berwarna oranye milik pesawat Air Asia QZ8501 dari dasar laut tidak jauh dari penemuan ekor pesawat di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ke kapal Jadayat. Tim lalu memindahkan black box ke KRI Banda Aceh dengan pengamanan yang ketat. Di sana, Moeldoko dan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Tatang Kurniadi menyaksikan langsung kondisi FDR saat diangkat.
Usai pengangkatan, Moeldoko membawa black box berisi flight data recorder dari KRI Banda Aceh ke Lapangan Udara Iskandar kemudian mengumumkan penemuan timnya sambil menunjukkan sebuah kotak kaca berisi flight data recorder yang terendam air. Terdapat 81 penyelam TNI Angkatan Laut yang masih bersiaga untuk menemukan korban, cockpit voice recorder (CVR), dan puing pesawat Air Asia di tengah Selat Karimata. Moeldoko optimistis prajuritnya akan menemukan CVR dan korban lain dalam waktu dekat. “Hanya menunggu waktu,” ujar Moeldoko.