in

Habibie di Mata Dunia, Sang Genius yang Tak Pernah Lelah Belajar Hingga Usia Senja

Salah satu sosok paling berpengaruh di Indonesia, presiden ke-3 Republik Indonesia, dan juga bapak teknologi sudah meninggalkan kita semua pada 11 September lalu. Bacharuddin Jusuf Habibie atau kita kenal dengan Eyang Habibie, sudah pergi selamanya, meninggalkan kesedihan di hati banyak orang.

Habibie terkenal karena kegejiusan dan juga kisah cinta sejatinya dengan Hasri Ainun Besari. Tak hanya Indonesia yang mengakui Pak Habibie sebagai sosok yang cerdas, dunia pun melakukannya. Beginilah Habibie di mata Internasional.

Julukan Mr. Crack yang melekat pada dirinya

Bagi orang yang bergelut di dunia penerbangan, tentu sangat tidak asing dengan julukan yang diberikan kepada pak Habibie ini karena hal tersebut sangat berhubungan erat dengan teori yang beliau kembangkan. Penemuan teori ini diawali oleh kecelakaan pesawat yang sering terjadi pada tahun 1960-an.

Presiden Habibie dan pesawat terbang [sumber gambar]

BJ Habibie mampu memecahkan permasalahan tersebut dengan menemukan teori dan menghitung rambatan titik kerusakan yang terjadi pada logam. Karena menurutnya sebuah logam tentu juga memiliki titik kelelahan sama seperti manusia. Saat kerusakan terjadi maka akan ada keretakan logam yang sering juga disebut dengan Crack. Pada saat itu belum ada satupun alat yang mampu mendeteksi adanya Crack tersebut. Habibie menemukan perhitungan mengenai hal tersebut lengkap dengan perhitungan atom logamnya, dan dengan adanya teori itu, pesawat lebih aman hingga sekarang.

Diberikan penghargaan oleh Pemerintah Republik Federal Jerman

Pemerintah Republik Federal Jerman memberikan dua bintang penghargaan kepada Habibie, pada 21 Januari 2015 lalu. Dua bintang penghargaan tersebut yakni “Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern und Schulterband” dan “Das Grosse Verdienstkreuz”. Kedua bintang penghargaan itu diberikan kepada orang yang sangat berjasa pada pemerintahan Jerman, baik di bidang politik, sosial, maupun teknologi.

Penghargaan untuk B.J. Habibie [sumber gambar]

Dua bintang penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi untuk orang yang berjasa pada kemajuan Jerman. Di Indonesia, penghargaan itu setara dengan penghargaan Mahaputra dan Bintang Republik, seperti dilansir dari kompas.com.

Penghargaan dari Pemerintahan Spanyol

Tak hanya Jerman saja yang memberikan penghargaan, Spanyol pun menganugerahi hal yang sama. “Grand Cruz Del Merito Aeronavtico Condistinctivo Blanco” adalah penghargaan untuk Habibie dari pemerintah Spanyol pada 1980. Penghargaan ini merupakan penghargaan militer Spanyol yang diberikan prestasi di udara.

Diberi penghargaan oleh Spanyol [sumber gambar]

Kerajaan Spanyol juga sempat memberikan penghargaan “Grand Cruz De La Orden Del Merito Civil” pada 1987. Penghargaan ini dibuat oleh Raja Alfonso XIII dari Spanyol pada 1926 dan diberikan kepada seseorang yang dianggap berjasa untuk kepentingan Kerajaan Spanyol, baik dari warga negara tersebut maupun warga asing.

Beberapa negara lain yang juga mengakui kehebatan Habibie

Tak hanya dua negara di atas yang mengapresiasi prestasi B.J. Habibie, beberapa negara lain juga memberikan penghargaan kepada sang presiden. “Grand Cross of The Aeronautical Merit” dari Republik Chili pada 1985, Cavaliere di Grand Croce” pada 1985 dari Italia, Grand Cross of King Leopold II pada 1991 oleh Belgia,

Habibie sang genius [sumber gambar]

The Order of Brilliant Star with Grand Cordon dari Taiwan pada 1994, Grand Officier de la Legion d’Honneur pada 1997 dari Perancis, serta banyak lagi. Nama Habibie juga sudah diakui oleh dunia sebagai orang cerdas dengan IQ tinggi (200) yang bahkan ada di atas IQ Alberst Einstein.

BACA JUGA: N-250 Hingga Bank Mandiri, Warisan Berharga dari BJ Habibie Ini Bakal Dikenang Selamanya

Habibie adalah sosok yang bisa kita ambil teladan dari segala sisi kehidupannya. Ia adalah seorang yang cinta tanah air, seorang suami yang setia dan cinta mati kepada pasangan, seorang ayah dan kakek yang baik. Banyak sekali nasihat dan kata mutiara Pak Habibie yang bisa kita terapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Selamat jalan, Pak Habibie. You’ll be missed!

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Chrisye dan Perjuangannya di Belantika Musik Indonesia, Dikenang Sepanjang Masa

Mengenal Sajad Gharibi, Pria Raksasa Asal Iran yang Dijuluki ‘Hulk’ di Dunia Nyata