Ada sebuah bisnis baru yang menjadi minat selebriti Indonesia. Seperti yang kita tahu, banyak artis tanah air yang tak bisa meninggalkan instagram barang sehari saja. Mereka kerap menyapa para fans sekaligus curhat mengenai kehidupan di akun instagramnya—tak lupa untuk paid promote dan endorsement juga.
Satu hal penting selain kualitas gambar yang diunggah adalah caption. Tanpa caption, rasanya postingan tersebut hambar dan sarat akan informasi. Hal ini dimanfaatkan oleh penulis-penulis yang tak mendapat lahan cukup di dunia penerbitan untuk berbisnis. “Order caption,” mereka namakan lahan pekerjaan baru ini.
Cara kerja order caption yang jadi lahan uang sekarang
Pasti Sahabat Boombastis daritadi penasaran, bagaimana cara kerja orang berbisnis membuat caption. Jadi, banyak selebriti yang kurang kreatif atau terlalu sibuk hanya untuk memikirkan caption yang ditulis. Seperti halnya pengguna instagram lainnya yang bisa berjam-jam berpikir hanya untuk menulis caption.
Hal ini menjadi peluang untuk mereka yang doyang mencuit di twitter atau instagram dengan kata-kata bijak, kocak, maupun filosofis. Mereka menjual kata per kata untuk digunakan para selebriti menghiasi postingan foto dan video dalam instagramnya. Sesuai permintaan, kalimat untuk caption pun dibuat oleh mpu-nya bisnis ini.
Berapa biaya yang harus dikeluarkan setiap order?
Bukan secara cuma-cuma sebuah kalimat bisa didapatkan setiap orang di dunia. Penulis yang memprakarsai kalimat tersebut pasti memiliki ritual dan proses yang tidak mudah hingga menghasilkan untaian kata sebegitu indahnya. Masih ingat bagaimana Theodore Twombly—salah satu karakter dalam film HER, dibayar setiap hari untuk membuatkan surat cinta?
Atau paling tidak bagaimana Dewi Lestari membuat banyak kutipan dalam novel-novelnya yang enggak murah tersebut? Hal ini juga berlaku bagi bisnis order caption yang dijalankan oleh beberapa orang di dunia maya. Dikutip dari tweet penulis Zarry Hendrik, ia sempat membuatkan caption yang diberi tarif Rp100 ribu.
Siapa sosok di balik bisnis order caption?
Selama ini, penulis-penulis tanah air seperti Dewi Lestari, Pidi Baiq, dan Leila S. Chudori tak pernah mempermasalahkan tulisannya digunakan untuk caption ABG pada postingan instagramnya. Hanya Tere Liye yang sempat memboikot untuk tak menulis lagi karena hasil pemikirannya digunakan banyak orang tanpa royalti. Padahal, buku-bukunya laku keras di mana-mana.
Diketahui, bukan kelas-kelas penulis yang telah terkenal jatuh bangunnya sebelum ada media sosial yang berada di balik bisnis order caption ini. Namun, orang-orang yang memiliki “brand” berkat cuitannya di twitter, seperti Zarry Hendrik yang telah disebut dalam poin sebelumnya. Juga ada selebtwit Ikram Marki yang sibuk menentukan tarif order caption sebab menurutnya para followers-nya merupakan sobat miskin.
Apakah bisnis order caption menguntungkan?
Pertanyaan tersebut menjadi problema terbesar bagi netizen yang mengetahui ada bisnis semacam ini. Diminati para artis pula. Tentu menguntungkan bagi sebagian orang yang ahli dalam bidang merangkai kata, tentu hasil pemikiran sendiri dan bukan plagiat, loh, ya.
Terlebih lagi mereka yang telah memiliki “brand” seperti Zarry Hendrik dan juga Ikram Marki—yang telah menerbitkan bukunya sendiri dalam hard copy. Bayangkan saja, untuk untaian caption yang tak lebih dari 20 kata dihargai Rp100 ribu. Bayangkan ada 10 artis yang meminta order caption secara bersamaan dalam satu hari. Bisa dibayangkan, kan, seberapa untung?
BACA JUGA: Inilah 9 Jurusan Kuliah Anti Mainstream yang Menarik Hati Para Artis Indonesia
Banyak yang bilang, bisnis order caption merupakan hal yang menguntungkan sekaligus peluang baru bagi lulusan sastra. Namun, penulis sendiri yakin bahwa tak hanya mereka yang lulusan sastra saja yang bisa berpeluang dalam bisnis ini. Terlebih, tak semua artis pengikutnya menyukai kata-kata filosofis, bisa jadi humor receh yang lebih dinikmati. Sahabat Boombastis tertarik mencoba?