Siapa yang tidak mengenal sosok Gibran Rakabuming Raka? Putra pertama dari presiden RI Joko Widodo ini, dikenal berkat kesukesannya membuka bisnis katering yang bernama Chilipari. Tak hanya itu, kakak dari Kaesang Pangarep ini ternyata merupakan figur yang juga memilih berbisnis daripada terjun ke dunia politik seperti sang Ayah. Tak banyak yang tahu, Gibran ternyata pernah menghabiskan waktunya selama 8 tahun di luar negeri.
Pria kelahiran Solo, 1 Oktober 1987 ini, merupakan lulusan Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan University of Technology Insearch, Sydney, Australia yang tamat tahun 2010. Meski menjadi anak dari orang nomor satu di Indonesia, hal tersebut tak membuat dirinya manja dan bermalas-malasan. Seperti apa sosok hebat dari Gibran Rakabuming Raka? Simak ulasan berikut.
Sosok Mandiri yang berjuang hidup di luar negeri
Hidup terpisah dengan kedua orangtuanya sejak lulus SMP, membuat Gibran harus hidup mandiri di tanah seberang. Diketahui, ia melanjutkan studinya di Orchid Park Secondary School dan Management Development Institute of Singapore (MDIS), Singapura. Setelah lulus, ia terbang ke Australia dan menempuh pendidikan di University of Technology Insearch, Sydney, Australia yang selesai di tahun 2010. Total, ia menghabiskan waktu selama 8 tahun dan akhirnya memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
Pilih menekuni bisnis jasa katering
Meski orang tuanya sangat berpengaruh di Indonesia, hal tersebut tak membuat Gibran menjadi sosok anak yang manja. Ia pun memilih mencoba berbisnis dan memulainya segala sesuatunya dari bawah. Hingga akhirnya, lahirlah usaha jasa katering yang bernama Chilipari. kesuksesan menjalankan bisnis jasa, membuat suami dari Selvi Ananda ini dipercaya menjadi ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo. Tak hanya Chilipari, ia juga membuka usaha kuliner lainnya seperti Kafe Markobar dan berjualan jas hujan dengan tulisan “Tugas Negara Bos” yang berkolaborasi dengan sang adik, Kaesang Pangarep.
Peduli dengan nasib orang lain
Tak hanya sekedar menjalankan bisnis, Gibran juga membuka lapangan kerja bagi orang lain yang membutuhkan. Seperti di Chilipari, ia mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga dan pemuda desa di wilayahnya sebagai tenaga memasak dan melayani katering. Tak cuukup sampai di situ, ia juga mendirikan House of Knowledge yang berfungsi untuk melatih karyawan-karyawan lepas catering Chilli Pari. Terutama dalam percakapan berbahasa Inggris.
Sosok tabah yang selalu mengalah meski kerap dibully
Sosoknya yang kerap dibilang sombong dan menjadi anak dari seorang Presiden RI, membuat Gibran dan adiknya, Kaesang sering banjir hujatan dari Netizen. Bahkan oleh seorang warganet, Gibran disebut plonga-plongo dan sang adik dihujat dengan kata-kata ndeso. Alih-alih membalas dengan kata-kata kasar, jawaban dari pemilik katering Chilipari itupun sangat diplomatis. “Ya Kak, Maaf Kak, ujarnya singkat. Inilah sisi kedewasaan yang ditampilkan oleh Gibran Rakabuming Raka. Ia tak terprovokasi untuk balik membalas ejekan yang dialamatkan pada dirinya. Kalo seandainya kamu dihina, reaksimu gimana Saboom?
Emosional saat jaket milik sang ayah dihina
Baru-baru ini, presiden Joko Widodo terlihat sering memakai sebuah jaket denim yang bergambar pulau Indonesia terbelah. Sontak, hal tersebut akhirnya memancing komentar pedas dari netizen. Mereka mengatakan bahwa Jokowi bangga dengan Indonesia yang terbelah menjadi dua bagian. Gibran pun lanngsung menanggapinya dengan emosi. Bukan karena jaket ayahnya yang dihina, melainkan hasil gambar yang diciptakan temannya yang ia bela. Ia mempersilahkan jika ada yang tidak suka dengan Jokowi dan mengampanyekan #2019GantiPresiden. “Tapi jangan menghina hasil karya teman saya,” ujarnya singkat. Namanya juga netizen ya Saboom.
Meski kerap dibully oleh sebagian besar orang yang membenci dirinya, namun Gibran sering bersikap mengalah dan menanggapinya dengan positif. Tak hanya itu, ia ternyata merupakan sosok yang peduli dengan orang lain lewat bisnis yang ditekuni. Ada-ada saja ulah netizen yang selalu bikin kesal. Cukup lihat dan jangan ditiru. Mending ambil contoh dari sikap positifnya Gibran aja ya Saboom.