Peristiwa pembunuhan sadis akhir-akhir ini kian terdengar di semua media. Berbagai macam motif mereka lontarkan mengapa dirinya bisa berbuat keji kepada korbannya. Salah satu alasan yang membuat banyak orang bertanya-tanya adalah mereka membunuh karena bisikan gaib. What?
Ya, ini juga dialami oleh seorang anak yang berasal dari Desa Sokoduwet, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Anak yang bernama Agus Ruhin itu tega membunuh sang ibu dengan cara sadis yakni membacoknya. Setelah melakukannya, remaja berusia 18 tahun itu langsung menyeret jasad ibunya ke kamar mandi. Waktu ditanyai Pak Polisi, ia mengaku kalau dirinya nekat membunuh ibundanya sendiri karena ada bisikan gaib yang datang entah darimana.
Kalau dipikir-pikir, rasanya memang tidak masuk akal jika pembunuhan didasarkan oleh bisikan gaib. Bahkan, banyak pelaku pembunuhan yang bilang kalau bisikan tersebut terus terngiang di kepalanya. Maka dari itu, mereka tergerak untuk melakukan aksi sadis tersebut meskipun orang tersayang yang jadi korbannya.
Menurut Mark Rubinstein, salah satu psikiater forensik menyebutkan jika orang-orang yang membunuh karena disuruh bisikan gaib biasanya memiliki gangguan kejiwaan serius. Nah, gangguan tersebut bisa kita sebut dengan Paranoid Schizophrenia. Jadi, apa sih Paranoid Schizophrenia itu?
Jadi si penderita gangguan kejiwaan ini akan lebih sering berhalusinasi. Dikutip dari laman Huffington Post, si pengidap Paranoid Schizophrenia ini sering mendengar suara-suara yang tidak jelas asal usulnya. Biasanya ini akan diikuti dengan halusinasi auditori yang merupakan bisikan perintah. Mulai dari sinilah para pelaku berani untuk melakukan tindak kekerasan pada siapapun itu.
BACA JUGA : Mengenal Delusion of Grandeur, Penyakit Langka yang Menyerang Ratu Kerajaan Ubur-ubur
Untuk saat ini, para pakar kejiwaan masih belum tahu nih apa penyebab dari Paranoid Schizophrenia. Namun kabar baiknya, para penderita gangguan kejiwaan ini mampu disembuhkan dengan terapi tertentu. Tapi gangguan ini akan lebih cepat hilang jika ada keinginan kuat dari penderitanya.