Kematian Ratu Elizabeth II tak hanya menjadi duka untuk keluarga kerajaan Inggris, tetapi juga seluruh netizen dari berbagai penjuru dunia. Semua timeline media sosial dipenuhi dengan kenangan dan foto-foto sang ratu selama masih hidup.
Tak hanya itu, beberapa barang pribadi milik sang ratu juga ikut viral, salah satunya adalah Kohinoor atau yang dikenal dengan “The Queen Mary’s Crown”. Berlian ini dibuat untuk pendahulu Ratu Elizabeth II. Setelah Queen Mary meninggal, berlian ini jatuh ke tangan Elizabeth dan menjadi salah satu harta yang paling berharga.
Sejarah dan asal dari permata Kohinoor
Dilansir dari The Indian Express, Kohinoor mempunyai arti ‘Mountain of Light’. Berlian ini merupakan berlian dengan potongan terbesar di dunia. Berat dari berlian ini berkisar 105,6 karat. Asal-usulnya sebenarnya agak misterius, karena dikatakan berasal dari beberapa tempat. Ada sumber yang mengatakan bahwa Kohinoor ditambang di Kollur Mines wilayah Andhra Pradesh, India, dengan catatan pasti tentang Kohinoor berasal dari awal abad ke-16.
Sedangkan dalam legenda India, berlian ini diciptakan oleh para dewa, ada pula yang mengatakan benda tersebut pertama kali ditemukan di Sungai Godavari. Namun, apa pun legenda asal-usulnya, Kohinoor adalah salah satu item yang sangat berharga yang dahulunya dimiliki oleh kekaisaran Mughal di India (sebelum jatuh ke tangan Inggris).
Menjadi harta rampasan yang jatuh ke tangan Inggris
Setelah dari tangan penguasa Mughal, Kohinoor berada dalam genggaman dinasti yang berbeda sebelum akhirnya sampai ke Ranjit Singh Sang Maharaja Sikh Punjab pada tahun 1809. Dari Raja Punjab inilah, Kohinoor jatuh ke tangan Ratu Victoria Inggris yang menguasai beberapa wilayah kolonial kala itu, termasuk India.
Saat dipakai oleh Ratu Victoria, Kohinoor hanya dijadikan sebagai bros. Namun, kemudian berlian itu menjadi bagian penting dari mahkota yang dipakai oleh para penguasa Inggris. Berlian itu kemudian dipakai secara resmi oleh Ratu Elizabeth (ibu dari Ratu Elizabeth II) pada saat penobatan Raja George VI sebagai raja pada tahun 1937.
Permata yang menyebabkan pertumpahan darah
Kohinoor ini bukan sembarang berlian, konon siapa pun yang memegang berlian ini maka ia bisa menguasai dunia. Telah melewati berbagai generasi dari para penguasa yang berbeda-beda, Kohinoor pernah menjadi sumber pertumpahan darah para penguasa. Melansir National Geograpic, saat berlian ini direbut oleh Nader Shah dari Persia, ia harus menghabisi ribuan nyawa, merampas emas, serta batu permata tersebut.
Selama 70 tahun lebih berada di luar India, Kohinoor telah menyebabkan pertumpahan darah di mana-mana, bahkan konon ada raja yang membuat buta mata putranya demi mempertahankan Kohinoor. Bak cincin dalam film Lord of The Ring, Kohinoor dipercayai menguasai orang yang memilikinya. Berbagai cara keji bisa dilakukan agar permata ini tak jatuh ke tangan orang lain.
India meminta Kohinoor dikembalikan
Kohinoor seolah telah menjadi bagian dari kerajaan Inggris. Hal tersebut karena permata ini telah dipakai oleh Ratu Elizabeth II selama kurang lebih 70 tahun masa kepemimpinannya. Kohinoor sudah ikut dalam berbagai acara penting yang dihadiri oleh sang ratu. Akan tetapi, saat dunia dihebohkan dengan kematian sang Ratu Elizabeth II belum lama ini, India meminta agar batu permata ini dikembalikan. Hal ini ramai-ramai dilakukan oleh rakyat India hingga membanjiri laman Twitter.
“Belian itu ‘dicuri’ oleh Inggris, yang mengeruk kekayaan dari kematian, kelaparan, dan penjarahan rakyat” begitu cuitan salah satu netizen. Tuntutan ini sebenarnya sudah ada (dilakukan oleh pemerintah India) sejak Ratu Elizabeth pertama kali dinobatkan sebagai pemilik sah takhta. Inggris memberikan argumen bahwa tidak ada dasar hukum untuk mengembalikan Kohinoor ini.
BACA JUGA: Fakta Kekayaan Ratu Elizabeth II Capai Rp 7,5 Triliun, Bagaimana Nasibnya Sekarang?
Namun, meskipun sudah didesak sedemikian rupa, kemungkinan Inggris akan mengembalikan berlian Kohinoor ini sangatlah kecil. Karena bagaimana pun, berlian itu akan tetap dipertahankan oleh para penguasa Inggris.