Sukses Indonesia menyelenggarakan Asian Games 2018, banyak mendapat apresiasi positif dari dalam dan luar negeri. Jika masyarakat internasional bakal mengingat kemeriahan dan kemegahan saat opening dilakukan, publik lokal menganggap ajang Asian Games 2018 adalah sebuah berkah yang luar bisa bagi Indonesia.
Bagaimana tidak. Sejumlah perubahan saat pembukaan Asian Games hingga pertandingan, senantiasa terjadi. Tak hanya bagi para atlet, tapi juga berpangaruh hingga ke persoalan politik di Indonesia. Momen Jokowi berpelukan dengan Prabowo, merupakan salah satu peristiwa penting yang dianggap salah satu dampak “keajaiban” Asian Games 2018. Peristiwa lainnya pun, mengalir secara alami mengikuti kejadian yang ada.
Tensi politik menurun berkat pelukan Jokowi dan Prabowo
Permasalahan politik yang semakin meruncing di tahun 2018 ini, sedikit mencair dengan bertemunya dua tokoh penting Indonesia di ajang Asian Games, yakni Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Jokowi hadir selaku kapasitasnya sebagai kepala negara.
Sementara Prabowo Subianto sebagai ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Keduanya bersua saat pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah berhasil meraih medali emas. Momen tersebut, diharapkan dapat menurunkan tensi politik tanah air yang semakin memanas jelang pilpres 2019.
Atlet kurang mampu yang kebanjiran bonus
Tak dipungkiri, banyak atlet Asian Games yang membela Indonesia di ajang Asian Games datang dari keluarga yang sederhana. Tak jarang, mereka pun harus bersusah payah demi meraih cita-citanya sebagai atlet. Seperti Jafro Megawanto yang dahulu seorang pelipat parasut dan Eko Yuli Irawan pernah menjadi penggembala kambing.
Kesuksesan mereka menyabet medali emas di Asian Games 2018, tentu akan diguyur dengan beragam bonus dari pemerintah. Selain uang tunai, para atlet juga diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Masa depan mereka pun lebih terjamin.
Olahragawan jadi artis dadakan
Saat event Asian Games belum dimulai, para atlet bukanlah sosok yang dikenal oleh publik. Seiring dengan bergulirnya waktu, pertandingan demi pertandingan yang berhasil dimenangkan, membuat para atlit mendadak terkenal. Mereka pun kini kerap diburu layaknya seorang artis papan atas.
Sebut saja dengan Jonatan Christie dengan aksi buka bajunya, aksi tengil Kevin Sanjaya saat bertanding dan Defia Rosmaniar yang sukses sumbangkan emas pertama bagi Indonesia. Bagi mereka, Asian Games tak hanya memberikan medali. Tapi juga ketenaran dan popularitas di masyarakat.
Lelang alat olahraga yang hasilnya disumbangkan
Ajang Asian Games membawa berkahnya tersendiri. Terutama bagi sosok Jonatan Christie. Selain mendulang emas di ajang bulutangkis, jersey miliknya ternyata laku Rp 400 juta. Padahal, ia sempat melemparkan seragam yang basah oleh keringat itu ke tribun penonton. Jersey bekas itu sudah dibubuhi tanda tangan olehnya dan dilelang dalam konser amal yang diadakan oleh stasiun televisi Indosiar.
Adalah Sutanto Hartono, Direktur Utama SCTV yang memenangkan lelang. Selain Jonathan, pasangan ganda putra Kevin/Marcus juga melelang raket mereka dan laku dengan harga Rp 300 juta untuk dua buah. Dana yang terkumpul, akan digunakan disumbangkan seluruhnya untuk korban gempa di Lombok, NTB.
Indonesia jadi sorotan dunia
Tak dipungkiri, prestasi Indonesia yang sanggup menggelar ajang Asian Games 2018, banyak disorot oleh masyarakat internasional. Pembukaannya yang mewah, ditambah dengan aksi presiden Jokowi secara teatrikal dengan bantuan stuntman, menjadi hal yang tak bakal terlupakan.
Selain atraksi budaya dan kesenian khas Indonesia, Asian Games 2018 juga menjadi momen pemersatu antara Korea Selatan dan Utara. Terbukti, pesta olahraga ini membawa banyak perubahan di segala lapisan hidup.
Bukan hanya sekedar acara perlombaan semata. Lebih dari itu, Asian Games membawa banyak dampak positif. Baik dari sisi budaya, kemanusiaan maupun politik. Hal ini seolah membuktikan, bahwa pesta olahraga ternyata dapat menyatukan sebuah perbedaan dan meredam konflik yang menembus batas dan sekat sosial. Bukan begitu Sahabat Boombastis?