Anak muda di mana pun berada selalu memberi kejutan tersendiri. Apalagi mereka yang penuh prestasi pastinya bisa membuat negara merasa sangat bangga. Terlebih lagi kalau bisa membawa jiwa nasionalisme meski sudah bertahun-tahun hidup di negeri orang. Pastinya Indonesia akan jadi sangat beruntung bila memiliki anak-anak seperti ini. Yang meskipun sudah sangat akrab dengan kehidupan di luar negeri tapi tidak melupakan akar rumput tempatnya berasal.
Itulah mungkin menjadi kalimat tepat untuk kita tujukan untuk tiga mahasiswa Indonesia yang baru-baru ini lulus dari salah satu universitas ternama di Amerika. Tiga wajah mahasiswa ini seketika menjadi perbincangan di media sosial karena tingkah lakunya. Bukan hal negatif, melainkan ada satu hal sederhana yang mereka lakukan saat acara wisuda digelar yang bisa menggetarkan hati masyarakat.
Kibaran bendera di tengah wisuda
Di tengah situasi Indonesia yang sedang hangat-hangatnya dengan obrolan mengenai kebhinekaan dan segala sesuatu tentang nasionalisme, beberapa waktu lalu netizen disuguhkan gambar-gambar mengharukan tentang kecintaan terhadap Indonesia. Pasalnya ada beberapa foto tersebar di facebook yang memperlihatkan beberapa anak muda atau mahasiswa tak segan membawa bendera merah putih dalam sebuah acara wisuda.
Foto-foto tersebut diunggah oleh akun facebook seorang ahli hukum ternama Indonesia yaitu Todung Mulya Lubis di akun facebook pribadinya. Dalam Unggahan tersebut, Pak Todung menuliskan bahwa mahasiswa itu sedang menjalani wisuda di almamater mereka, University of California, Berkeley, Amerika Serikat. Ada tiga foto yang diunggah oleh Todung di mana masing-masing memperlihatkan tiga mahasiswa dengan bangganya mengibarkan bendera merah putih dari tempat duduk mereka di antara gerombolan wisudawan lainnya. Ada pula foto yang memperlihatkan salah seorang pria sedang membalutkan bendera merah putih di tubuhnya.
Status tersebut sudah dibagikan netizen ribuan kali
Dalam foto unggahannya, Todung Mulya Lubis juga tak lupa menuliskan keterangan yang sangat menggugah. “Bendera Merah Putih selalu menggetarkan hati apalagi ketika dia dibawa dan dikibarkan oleh anak-anak muda. Kemaren, sejumlah anak muda Indonesia yg ikut wisuda di UC Berkeley membawa bendera merah putih, mengangkatnya, membalutkannya ke badan mereka. Dalam keadaan negeri yg penuh gonjang-ganjing rasialis dan kebencian, keterbelahan dan perseteruan, anak-anak muda yg baru wisuda itu mengingatkan kita bahwa bendera itu harus diselamatkan. Jangan biarkan bendera itu tercabik-cabik.”
Hanya dengan melihat fotonya saja masyarakat sudah dibuat bangga, apalagi ketika membaca keterangan tertulisnya. Jelas sekali bahwa apa yang dilakukan anak-anak muda itu sungguh menggetarkan hati siapa saja. Apalagi dengan kalimat yang menyatakan bahwa mahasiswa tersebut membawa sang merah putih, mengangkatnya, serta membalutkan bendera ke badan mereka. Anak-anak muda itu bukannya sedang mewakili Indonesia dalam konverensi internasional, bukan pula sedang mengikuti perlombaan tingkat dunia. Tapi hal sederhana yang mereka lakukan cukup membuat semua orang merasa bahagia. Bahkan ada sampai ribuan orang merasa bangga dan membagikan unggahan itu.
Komentar yang muncul ternyata tidak lepas dari kontroversi
Bila dilihat dari sisi positifnya, foto-foto yang diunggah oleh sang ahli hukum memang mengandung pesan sangat mendalam. Dan itulah yang juga dirasakan oleh banyak netizen. Itulah sebabnya selain membanggakan, foto-foto tersebut juga mengandung kontroversi. Ada beberapa pengguna facebook lain berkomentar mengenai betapa bangganya melihat mahasiswa Indonesia dengan fisik layaknya seorang Tionghoa bisa menunjukkan kecintaannya terhadap tanah air di hari bahagia mereka.
Ada pula yang mengapresiasi betapa mahasiswa bermata sipit tersebut bisa tetap menunjukkan kebanggaan terhadap negara yang notebenenya masih memandang sebelah mata mereka. Ada juga netizen yang menyangsikan apakah mahasiswa itu benar-benar tulus melakukannya padahal “Indonesia seperti sudah mengesampingkan mereka”. Namun terlepas dari itu semua kita harus ingat bahwa Indonesia ini merupakan rumah dari berbagai suku bangsa maupun agama. Semua perbedaan itu masih berada dalam payung merah putih yang kita banggakan.
Semua hal yang terjadi memang memiliki dua sisi dan itu tergantung cara kita melihatnya. Termasuk apa yang dilakukan mahasiswa Indonesia di Amerika itu. Sudahlah kita berdebat mengenai perbedaan yang ada, karena memang toh Tuhan menciptakan bumi ini dengan segala bentuk perbedaannya bukan? Terimakasih pada mahasiswa-mahasiswa ini karena mereka telah secara tidak langsung membangkitkan gairah masyarakat kita. Apapun suku bangsa dan agama kita, merah putih masih akan berkibar dengan teduh di atas kepala kita semua.