Tawuran atau perkelahian antar kelompok pelajar, bukan hal yang asing lagi di negara kita Indonesia ini. Terkadang, hanya karena konflik ringan, para siswa dari masing-masing sekolah membuat janji akan mengadakan tawuran dan melawan murid-murid dari sekolah lain.
Nah, yang membuat tawuran ini lebih berbahaya adalah para siswa yang tidak datang dengan tangan kosong. Beberapa kasus tawuran yang pernah terjadi, melibatkan siswa yang membawa senjata tajam yang bisa membahayakan nyawa.
Kebut-kebutan dan tawuran dengan membawa sajam
Pada 20 Mei 2022 lalu, polisi mengamankan sejumlah siswa asal SMA Kretek dan SMA Bambanglipuro, Yogyakarta, karena terlibat tawuran dan kebut-kebutan motor. Anak-anak SMA yang rata-rata masih berumur 17 tahun ini, membawa beberapa sajam (senjata tajam) dan alat pemukul berupa sabuk yang diikatkan dengan gir motor. Kegiatan tawuran ini bermula dari sekelompok anak SMA Bambanglipuro yang lewat dengan suara motor yang sengaja di besar-besarkan di depan SMA Kretek. Hal tersebut dianggap sebagai tantangan untuk tawuran dan adu keberanian.
Membawa celurit untuk tawuran di sekolah
Salah satu senjata yang sering dibawa oleh siswa ke sekolah dengan alasan untuk berjaga-jaga jika ada tawuran yang terjadi, adalah celurit. Bukan satu atau dua kali pihak berwajib mengamankan siswa yang membawa serta celurit di dalam tas sekolahnya, tetapi sudah sangat sering. Salah satu kejadian yang terbaru adalah celurit milik siswa di salah satu SMK di Cirebon. Celurit sepanjang 55 cm ini sudah dipersiapkan oleh sang siswa untuk dipakai saat tawuran.
Bawa buaya saat tawuran sebagai senjata untuk menakuti lawan
Selain sajam, beberapa waktu lalu sempat viral seorang pelajar asal Jakarta Timur membawa seekor buaya saat tawuran. Buaya tersebut dibawa sebagai salah satu senjata untuk menakuti lawan tawurannya. Setelah diselidiki oleh polisi, buaya tersebut dibawa karena memang tugas dari sekolah si anak, buaya tersebut merupakan milik sekolah. Adapun sekolah membolehkan kepada siswa manapun untuk memelihara, memberi makan, dan membawa buaya tersebut ke rumah masing-masing. Akhirnya, anak-anak yang terlibat dalam tawuran tersebut sudah dikembalikan ke orang tua mereka masing-masing, tanpa ada yang terluka.
Membawa jimat kebal senjata hingga bulu perindu
Pada bulan Juli 2022 lalu, pihak berwajib juga mengamankan 7 orang remaja yang ada di Depok yang akan melakukan aksi tawuran. Aksi tersebut dilakukan dini hari, sekitar pukul 3.45 WIB, tawuran sendiri akan dilakukan di Lenteng Agung. Setelah diamankan oleh pihak berwajib, polisi memeriksa benda-benda yang dibawa oleh 7 remaja tersebut. Alhasil, polisi berhasil mengamankan sepeda motor dan jimat kebal bacokan senjata tajam. Selain itu, ada juga bulu perindu –yang digunakan untuk memikat wanita—serta semar mesem –yang bisa digunakan untuk jimat pesugihan.
BACA JUGA: 4 Fenomena Tawuran Abadi yang Keberadaannya Bikin Resah
Duh, emang ada-ada saja ya kelakuan remaja zaman sekarang. Tawuran dianggap hal yang biasa saja, bahkan ajang unjuk gigi siapa yang lebih melawan. Padahal, sudah banyak sekali kasus di mana remaja terluka bahkan tewas karena terlibat aksi tawuran.