Baru terdengar euforianya gara-gara problema atlet judo, Miftahul Jannah, Asian Para Games 2018 tahu-tahu sudah mau closing ceremony saja. Padahal, Asian Games 2018 sudah digembor-gemborkan sejak setahun sebelum hari H. Mulai dari polemik SNSD dilarang datang hingga perekrutan relawan yang beberapa di antaranya merupakan hoaks.
Semenjak keseruan Asian Games 2018 berakhir, masyarakat seolah melupakan bahwa tanah air kita berhasil menjadi tuan rumah untuk satu pesta olahraga lagi, yaitu Asian Para Games 2018. Selanjutnya, timbul pertanyaan, mengapa dua pesta olahraga terbesar se-Asia ini terlihat timpang? Boombastis.com akan melakukan pembedahan terhadap Asian Games dan Asian Para Games 2018 dalam ulasan berikut.
Rebutan tiket vs bangku kosong
Masih ingat bagaimana masyarakat Indonesia protes karena tiket pertandingan badminton atau closing ceremony Asian Games 2018 susah sekali dicari? Mulai dari situs yang down atau habis diborong calo. Setiap kali pertandingan dilangsungkan stadion selalu penuh sesak dengan pendukung yang ingin menonton langsung atletnya bertanding.
Tak ada selebrasi yang berkesan dalam Asian Para Games 2018
Meski telah menyabet 24 emas, tak ada trending topic seputar Asian Para Games 2018 di twitter. Kemungkinan besar, hal ini didasari oleh tidak adanya selebrasi yang berkesan dalam pesta olahraga kali ini. Masih ingat bagaimana Jonatan Christie, Hanifan Yudani Kusumah, serta Aqsa Sutan Aswar yang mendadak jadi idol gara-gara selebrasinya, kan?
Beda “kelas” bintang tamu untuk closing ceremony
Sempat jadi polemik, akhirnya masyarakat mengerti mengapa ada idol K-Pop dalam closing ceremony Asian Games 2018. Super Junior dan iKON juga bukan boy band yang main-main di Korea Selatan. Mereka berdua datang dari 3 agensi besar di Korea Selatan, yaitu SM dan YG Entertainment.
Harga tiket berbanding 2x lipat
Baru dirilis dua hari yang lalu, tiket Asian Para Games 2018 sudah bisa didapatkan di situs resminya. Berbeda dengan Asian Games 2018 yang tiketnya sudah bisa dibeli H-seminggu acara. Tentu saja banyak masyarakat yang berebut, terutama para K-popers yang tak sabar melihat Super Junior dan iKON manggung.
12 lagu resmi vs 4 lagu resmi yang dirilis
Hal yang juga timpang terletak dalam lagu resmi masing-masing ajang olahraga terbesar se-Asia ini. Jika Asian Games 2018 memiliki 12 lagu resmi, termasuk Meraih Bintang dari Via Vallen dan Bright As The Sun yang dinyanyikan oleh musisi-musisi ternama seperti Once, hingga Afgan, Asian Para Games 2018 hanya merilis 4 lagu saja.
Salah satunya pun mengambil lagu Tulus yang berjudul Manusia Kuat—yang sebenarnya bukan untuk keperluan Asian Para Games 2018. Lagu-lagu Asian Para Games 2018 terdiri dari Song of Victory, Dream High, dan Juara. Meskipun begitu, dua lagu resmi Asian Para Games 2018 dinyanyikan oleh musisi difabel yang berkolaborasi dengan penyanyi kondang tanah air.
“Mengapa bisa terjadi ketimpangan yang amat sangat?” pasti menjadi pertanyaan terbesar Sahabat Boombastis sekalian. Seolah, sentiment masyarakat terhadap para difabel masih belum berubah dari zaman dahulu. Padahal, sekarang para difabel sudah memiliki banyak akses untuk mengembangkan bakatnya, meski belum maksimal. Maka dari itu, ada baiknya kita berikan apresiasi terbaik dalam closing ceremony Asian Para Games 2018 nanti. Buat closing ceremony Asian Para Games trending topic dan menjadi perhatian dunia.