Jakarta — Para pelaku pasar merespons positif kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Di awal perdagangan saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Selasa (18/11) bergerak di zona hijau dan juga mengikuti laju bursa saham Asia.
IHSG dibuka naik 23,16 poin ke posisi 5.077,1. Indeks saham LQ45 melonjak 0,67 persen menjadi 873,04. Seluruh indeks saham acuan menghijau. Penguatan indeks saham tersebut ditopang dari 110 saham menghijau, sedangkan 24 saham melemah. Ada 63 saham lainnya diam di tempat.
Sektor saham consumer goods memimpin penguatan dengan naik 0,95 persen, disusul oleh sektor saham industri dasar menguat 0,81 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,79 persen.
Saham-saham yang mencatatkan top gainer dan penggerak indeks saham antara lain saham SIAP naik 4,41 persen ke level Rp 237 per saham, saham ELSA menguat 3,42 persen ke level Rp 605 per saham, dan saham ADHI naik 2,12 persen ke level Rp 2.655 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham ADMF turun 3,27 persen ke level Rp 7.400 per saham, saham SRIL tergelincir 2,53 persen ke level Rp 154 per saham, dan saham ISAT melemah 1,88 persen ke level Rp 3.140 per saham.
Saham-saham yang membuat IHSG menguat berdasarkan rata-rata tertimbang diantaranya saham Unilever Indonesia (UNVR) yang naik 1,77 persen pada level Rp 31.600, Gudang Garam (GGRM) menguat 3,70 persen ditutup pada harga Rp 62.425, Bank BCA (BBCA) naik hingga 1,55 persen ditutup pada level Rp 13.100, saham Charoen Pokphand (CPIN) menguat 3,29 persen ditutup pada level Rp 3.930, saham Astra Internasional (ASII) yang positif 1,05 persen pada harga Rp 7.200.
Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot juga menguat di bawah level 12.200, merespon kenaikan harga BBM. Rupiah menguat ke posisi 12.136 per dollar AS atau naik 0,57 persen dibanding penutupan kemarin pada 12.205.
Analis saham Ascend, Agus Santoso, mengatakan IHSG menguat pasca pemangkasan BBM bersubsidi dengan didorong oleh sektor konsumer, diikuti sektor industri dasar dan penguatan terjadi pada semua sektor dalam perdagangan kali ini.
Kenaikan BBM justru direspon positif pasar karena dinilai sebagai keseriusan pemerintah terhadap reformasi kebijakan pemerintah dengan mengalihkan beban belanja negara ke sektor lain seperti infrastruktur dibandingkan sektor konsumtif seperti BBM.
Dalam transaksi hari ini, volume perdagangan tercatat 6,31 miliar saham ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp 5,33 triliun dan investor asing dalam perdagangan mencatatkan pembelian bersih hingga Rp 44 miliar.