Sudah menjadi rahasia umum, meski kerap dituding jadi aktor pengaturan skor, wasit Indonesia tergolong profesi banyak bayarannya. Bahkan menurut COO LIB, Tigor Shalom Boboy, menjadi salah satu tertinggi di percaturan sepak bola Asia. Kabarnya upah pengadil lapangan di negara-negara tetangga macam Malaysia dan Thailand, lebih rendah dibandingkan Indonesia. Berkaca dari kondisi tersebut, seharusnya suap tidak lagi bisa menyerang para wasit tanah air.
Masih ngomong-ngomong soal bayaran, ternyata setelah penulis telusuri apa yang diperoleh pengadil lapangan di tanah air, tidaklah ada apa-apanya bila dibandingkan dengan gaji wasit Italia. Malahan, butuh 12 kali pertandingan untuk penegak aturan di lapangan Indonesia menyamai mereka. Tidak percaya kalian? Yohh, sobat Boombastis buktinya.
Bayaran wasit di sepak bola Indonesia
Seperti telah diungkap di awal tadi bayaran wasit di Indonesia untuk saat ini tertinggi di Asia Tenggara dan menjadi salah satu terbesar Asia. Dimana seperti pernah diungkapkan oleh Tigor Shalom Boboy para pengadil lapangan Indonesia menerima bayaran sebesar 5 juta perlaga.
Sementara, untuk asisten wasit dibayar Rp 3 juta dan wasit keempat sebesar 1,5 juta. Jumlah tersebut juga bisa dikatakan sebagai pendapatan bersih. Pasalnya, peralatan sampai akomodasi di tanggung federasi. Meski lumayan, namun jika melihat resikonya memimpin laga di kompetisi nasional agaknya jumlah itu masih perlu ditingkatkan lagi. Kalau menurutmu bagaimana?
Sekali memimpin laga wasit Italia bisa dapatkan 15 Mio 2010
Masih berbicara bayaran pengadil lapangan, ternyata apa yang diterima wasit Indonesia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan mereka mempunyai profesi sama di Italia. Dilansir Indosport.com, yang dikutip dari kanal Sport Brevenews, wasit di Seri A setiap laganya memperoleh bayaran 3.800 euro atau setara Rp60 juta, dan assisten menerima Rp16 juta serta yang bertugas di VAR 11 juta.
Jumlah berbeda di didapatkan para pengadil lapangan yang memimpin pertandingan Copa Italia, dimana yang bertugas dibayar sesuai tingkatan babak. Babak awal memperoleh 16 juta, perempat final Rp24 juta, semifinal Rp40 juta, dan final dihargai Rp60. Berkat jumlah fantastis ini, wasit di kompetisi Negeri Pizza sampai ada yang memperoleh uang miliaran dalam satu tahunnya. Salah satu contohnya adalah Nicola Rizzoli yang memperoleh 3,2 miliar per tahun.
Nilai lebih fantastis lagi diterima wasit Piala Dunia
Meski gila-gilaan, tapi bayaran wasit di kompetisi Italia itu masih kalah dibandingkan apa yang diperoleh pengadil lapangan di ajang Piala Dunia. Dilansir laman Detik.com, nama-nama besar seperti Felix Brych (Jerman), Cuneyt Cakir (Turki) dan Nestor Pitana (Argentina) akan menerima bayaran 57.000 euro, atau setara dengan Rp 963 juta.
Dan untuk mereka yang menjadi assistennya akan mendapatkan bayaran 20.000 euro (Rp 338 juta), plus menerima 1.600 euro (Rp 27 juta) per pertandingan. Kalau melihat ajangnya dan resikonya wajar jika para wasit Piala Dunia mendapatkan bayaran yang besar. Pasalnya, kalau sekali buat kesalahan bukan lagi klub atau pemain ke 12 di rugikan, tapi sudah masuk ranah negara.
BACA JUGA: Patut Dicontoh, Demi Hormati Azan Wasit Kontroversi Inggris Ini Stop Pertandingan Bola
Melihat resikonya yang besar memang sudah selayaknya para pengadil lapangan itu diberikan bayaran yang besar. Dengan angka fantastis juga, bakal membuat mereka bisa menghindar dari praktek-praktek kotor panggung lapangan hijau. Tapi, sebelum itu terlebih dahulu mereka harus memperbaiki kemampuan, agar kuantitas dan kualitas bisa didapatkan dengan seimbang.