in

Inilah Fakta Tumpukan ‘Batu Misterius’ di Sungai Cibojong yang Sempat Dikira Benda Mistis

Warga desa Jayabakti, Cidahu, Sukabumi dihebohkan oleh tumpukan batu yang dinggap aneh di sungai Cibojong. Betapa tidak, tumpukan batu yang lebih dari 90 buah di aliran sungai ini tampak misteri dan masih belum jelas ulah siapa. Atas hal tersebut, muncullah berbagai anggapan yang mengaitkan batu tersebut dengan hal mistis.

Setelah video dan gambarnya tersebar di dunia maya, sebenarnya siapakah pelaku di balik kejadian tersebut, benarkah hal mistis atau ulah manusia? Untuk lebih jelasnya, boombastis merangkum beberapa fakta penting tentang tumpukan ‘batu misterius’ tersebut.

Sudah ada sejak tanggal 29 Januari

Tumpukan batu di sungai cibojong [Image source]
Tumpukan batu yang tersususun rapi di aliran sungai Cibojong ini diketahui warga pada tanggal 1 Februari, jumlahnya sekitar 90-an lebih. Demi melihat batu yang dinilai aneh ini, warga berduyun mendekati sungai dan mengabadikan hal tersebut dalam foto dan video. Namun, di tengah kesimpang siuran informasi mengenai siapa yang membuat batu tersebut ada warga yang mengakui kalau batu tersebut sudah ada sejak 29 Januari, hanya saja jumlahnya masih 4 tumpukan.

Warga Cidahu yang mengaitkan dengan hal mistis

Tumpukan batu dirobohkan oleh Muspika Cidahu [Image source]
Setelah viral di berbagai media sosial, banyak yang mengaitkan fenomena ini dengan hal mistis, ada yang bahkan ada yang berani menyebutkan batu tersebut tidak mungkin dibuat tangan manusia. Menyikapi hal ini, tumpukan batu tersebut dibongkar oleh pejabat Musyarawah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cidahu. Ditambah lagi, Camat Cidahu, Ading Ismail khawatir jika hal tersebut bisa membuat masyarakat percaya dengan hal yang mengarah kepada kemusyrikan dan menyimpang dari ajaran agama.

Sungai Cibojong dulunya dikenal dengan daerah yang angker

Sungai Cibojong [Image source]
Menurut Sekretaris Desa Jayabakti, Agus Muzammil dilansir dari liputan6.com, hal yang mungkin membuat warga berduyun-duyun ingin melihat dan mengaitkan dengan hal mistis adalah karena dulunya wilayah sungai tersebut memang dikenal angker. Sebelum ada warga yang menghuni sekitar lokasi, tempat tersebut dikenal dengan sebutan Pencelut (tempat siluman). Walaupun sempat menyebut hal tersebut mengada-ada, Agus mengungkapkan bahwa ada warga yang sempat melihat kera putih. Entah nyata atau tidak juga masih menjadi pertanyaan.

Ternyata batu tersebut dibuat oleh komunitas art balance

Kini terjawablah sudah mengenai tumpukan batu tersebut. Seperti yang ditulis oleh Kapusdatin Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam akun twitternya @Sutopo_PN bahwa tumpukan batu tersebut sengaja dibuat oleh satu komunitas rock balancing/stacking. Komunitas ini memang mempunyai keahlian dalam menyusun batu dengan berbagai ukuran tanpa jatuh. Seperti yang diungkapkan oleh akun Facebook @Rock Balancing Indonesia, bahwa tumpukan batu tersebut adalah hasil karya tangan mereka. Wah, kreatifnya sampai bisa bikin heboh.

Sebagai upaya untuk membersihkan sungai dari sampah

Tujuan tumpukan batu itu adalah agar sungai bebas sampah [Image source]
Nah, selain mneyalurkan hobi, komunitas Rock balancing/stacking ini ternyata punya tujuan lain saat membuat tumpukan batu di sungai Cibojong tersebut. Menurut salah satu aparat desa, batu tersebut disusun sebagai upaya pelestarian alam serta meningkatkan kepeduian warga terhadap kebersihan sungai. Jadi dengan adanya batu tersebut diharapkan warga tidak lagi membuang sampah sembarangan di sungai. Boleh juga kalau idenya diadopsi oleh komunitas di daerah lain nih!

Di balik hebohnya berbagai asumsi masyarakat yang mengatakan bahwa tumpukan batu tersebut pertanda mistis bahkan bisa mendatangkan petaka, sosok tangan-tangan kreatif komunitas art balance ini punya tujuan mulia. Kepada seluruh masyarakat, marilah sama-sama menjaga untuk ‘tidak buang sampah sembarangan’, apalagi di sungai. Karena memang, akan bertambahlah PR kita saat sampah yang dibuang ke sungai berakhir dengan luapan yang menyebabkan banjir.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Petugas Hotel yang Minta ‘Ena-ena’ ke Bule Ini Buktikan Indonesia Masih Darurat Pelecehan Seksual

5 Fakta Mobil Pedesaan Buatan Indonesia yang Membuat Negara Lain Antri Pingin Beli