Banjir bandang yang menerpa Sulawesi Selatan selasa kemarin masih belum surut juga hingga saat ini. Bahkan, korban pun bertambah dari yang mulanya berjumlah enam menjadi 18 orang menurut cnnindonesia.com. Ini masih hasil sementara dan kemungkinan bisa bertambah lagi karena pencarian korban tetap dilakukan.
Hampir bersamaan dengan bencana ini, supermoon juga muncul beberapa hari sebelumnya. Dari sini banyak orang yang menyimpulkan kalau banjir bandang di hamparan Sulawesi Selatan tersebut terjadi lantaran kemunculan supermoon di awal tahun ini. Tapi, apa benar begitu ya?
Jawabannya adalah tidak ada hubungannya antara kehadiran supermoon dengan banjir besar ini. Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menegaskan bahwa air deras tersebut terjadi dikarenakan adanya pendangkalan sungai. Hal itu semakin diperparah dengan pengadaan eksploitasi sumber daya hutan di daerah hulu.
Selain itu, banjir bandang juga terjadi karena faktor curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini. Disampaikan oleh Badan Pusat Statistika Kota Makassar, beberapa daerah yang terdampak banjir seperti Barru, Parepare, Pangkep, Watansoppeng, Sungguminasa, Maros, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Sinjai sedang dituruni curah hujan lebih dari rata-rata. Skala hujan yang dialami Makassar dan sekitarnya pada waktu itu antara 57 hingga 83 mm. Dengan artian, curah hujan berada di kategori sedang dan berat.
Tak sampai di situ, banjir juga terjadi akibat adanya air kiriman yang berasal dari Pegunungan Bawakaraeng. Dinukil dari idntimes.com, air kiriman mengalir ke sungai-sungai di enam kabupaten yang sudah disebutkan di atas. Akibatnya, sebuah jembatan di dekat Bendungan Bili-bili putus karena tidak kuat menahan arusnya. Selain itu, jembatan kembar antara Makassar dan kabupaten bagian selatan sempat ditutup karena sudah bergoyang.
Cukup untuk membahas penyebab sebenarnya dari banjir bandang di Sulawesi Selatan. Kini kita beralih ke ulasan tentang supermoon. Bulan besar yang kita lihat Senin kemarin (21/01), memang bisa mengakibatkan banjir Sahabat Boombastis. Namun yang dimaksud adalah banjir rob. Bedanya dengan banjir bandang adalah berasal dari air laut.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates, Malang, Musripan menyebutkan supermoon bisa menyebabkan pasang surut air laut yang dapat menimbulkan gelombang tinggi. Dari sana, tidak menutup kemungkinan banjir rob akan terjadi di pesisir pantai. Ia menegaskan kembali kalau ada kabar tentang supermoon bisa mengakibatkan banjir bandang, gempa ataupun tsunami itu tidak benar.
BACA JUGA : Inilah Deretan Peristiwa Mencekam Saat Banjir Bandang Menerjang Sulawesi Selatan
Dari ulasan di atas, bisa disimpulkan kalau supermoon dan banjir bandang di Sulawesi Selatan tak ada kaitannya. Jadi Sahabat Boombastis sudah tak perlu menerka-nerka lagi apakah kabar yang beredar benar atau tidak. Jangan lupa share artikel ini ke kerabat-kerabatmu ya supaya tidak ada yang penasaran lagi.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…