Berkunjung keluar negeri tidak lengkap rasanya tidak menyambangi landmark alias bangunan yang jadi ciri khas. Misalnya menara Eiffel di Perancis atau Sphinx di Mesir. Memang harus diakui jika bangunan tersebut keren luar biasa, tak hanya karena bentuk konstruksinya tapi juga sejarah di balik pendiriannya. Namun, tahu kah kamu jika deretan bangunan tersebut mungkin saja tidak akan pernah kita nikmati seperti sekarang ini?
Yup, ada berbagai faktor yang menyebabkan kenapa deretan bangunan indah yang jadi ciri khas negara-negara terkenal di dunia ini pernah dalam wacana penghancuran. Entah itu karena petisi, perang hingga karena alam. Bagaimana kronologinya? Simak ulasan berikut.
1. Petisi Untuk Menghancurkan Menara Eiffel
Sangat aneh ketika mengetahui jika pada kenyataannya orang-orang Paris yang penuh cinta itu pernah begitu membenci bangunan kebanggaan mereka. Benar, apalagi kalau bukan menara Eiffel. Kembali ke tahun 1889 ketika pertama kali wacana pembangunan menara ini bergulir, warga menentang keras rencana tersebut yang sedianya digunakan sebagai monumen peringatan Revolusi Perancis.
Kesepakatan pun dibuat dan akhirnya disetujui jika menara Eiffel akan dihancurkan 20 tahun setelah berdiri. Akhirnya, menara cantik ini pun selesai dan perlahan rakyat Perancis malah mulai menyukainya. Setelah semua orang akhirnya menyukai bangunan ini, kemudian ada perintah penghancuran oleh Nazi. Untungnya, rencana ini tidak pernah terlaksana dan Eiffel tetap berdiri megah.
Kini sang landmark Perancis tersebut jadi salah satu bangunan yang paling banyak dikunjungi di dunia. Tercatat ada setidaknya 7 juta orang setahun yang menghabiskan waktu di tempat ini. Bahkan mimpi anak-anak sekarang salah satunya adalah bisa mengunjungi menara cantik ini.
2. Patung Sphinx Pernah Hilang Ditelan Pasir
Dengan bentuknya yang unik tersebut, sangat mudah untuk mengenali Sphinx sebagai landmark. Bangunan ini juga jadi salah satu fokus pengunjung selain piramid-piramid yang ada di sekitarnya. Sphinx sendiri mungkin takkan pernah bisa kita nikmati saat ini jika dulunya para arkeolog hilang rasa penasarannya.
Ya, hampir 4.500 tahun bangunan berbentuk singa ini ditelan pasir. Hingga akhirnya untuk pertama kalinya muncul wacana penggalian Sphinx. Prosesnya sendiri memakan waktu yang sangat lama dan berulang-ulang. Hingga akhirnya pada tahun 1817 penggalian selesai meskipun masih terus dilakukan di beberapa sisi bangunan. Proses penggalian ini memang sukses tapi juga berdampak buruk bagi bangunan tersebut. Salah satu yan paling fatal tentu saja adalah rusaknya bagian hidung si bangunan singa.
Setelah bangunan ini terlihat wujud sempurnanya, ternyata masalahnya belum selesai. Ada beberapa bagian pondasi Sphinx yang mengalami kerusakan karena dimakan zaman. Agar tidak hancur para arkeolog pun menyiasatinya dengan melakukan penambalan. Sphinx pun bertahan hingga saat ini walaupun banyak yang memperhitungkan jika bangunannya butuh peremajaan segera.
3. Taj Mahal Pernah Akan Dihancurkan Inggris
Penggemar serial Jodha Akbar sudah barang pasti tahu seluk beluk bangunan bernama Taj Mahal. Dikatakan jika bangunan yang mirip masjid ini didirikan oleh Shah Jehan sebagai makam untuk istri tercintanya. Setelah ratusan tahun kemudian, bangunan ini jadi yang paling mentereng di India dan dikunjungi oleh jutaan orang tiap tahunnya. Sama seperti semua bangunan di daftar ini, Taj Mahal mungkin saja tidak bakal pernah kita nikmati saat ini.
Setelah kehancuran kerajaan Agra dan sang raja meninggal, India mulai digempur habis-habisan, terutama oleh Inggris. Hingga akhirnya mereka pun menguasai sebagian India termasuk bangunan unik ini. Wacana penghancuran pun digulirkan. Tercatat pada tahun 1828, puing-puing Taj Mahal diketahui dijual ke Eropa bahkan beberapa bagian juga dimiliki raja George IV.
Inggris pernah mengajukan penghancuran total, namun ditolak dan akhirnya pada tahun 1900an bangunan ini diperbaiki dan dikembalikan seperti sedia kala. Hingga pada tahun 1983, Taj Mahal pun resmi masuk ke dalam daftar World Heritage Site-nya UNESCO.
4. Colosseum Dihantam Usia Tua
Kita sering sekali disajikan deretan film yang menceritakan betapa berkuasanya Romawi dulu. Salah satu buktinya otentiknya adalah berdirinya Colosseum yang digunakan sebagai tempat kontes kekuatan para ksatria Romawi. Usianya sendiri sekarang diperkirakan sudah hampir 2000an tahun, sehingga tak heran jika sekarang hanya dua per tiga saja yang tersisa.
Selain usianya yang sudah uzur, Colosseum juga pernah akan dihancurkan oleh otoritas kristen setempat. Seperti yang ditulis di berbagai literatur, dulunya tempat ini jadi saksi atas matinya banyak sekali orang-orang nasrani. Namun entah apa yang terjadi, akhirnya wacana ini pun hanya berakhir tanpa eksekusi. Akhirnya bangunan yang bernama lain Amphitheatrum Flavium ini berhasil bertahan.
Meskipun sudah selamat, namun bangunan ini ternyata masih terancam bahkan untuk saat ini. Diketahui jika Subway dan kendaraan yang berlalu lalang di sekitar Coloseum ternyata menimbulkan getaran yang berpengaruh cukup besar. Ditakutkan gara-gara ini pondasi bangunan tua ini tidak akan mampu bertahan.
5. Menara Pisa Pernah Jadi Korban Perang Dunia II
Selain Colosseum, Italia punya satu lagi bangunan yang tak kalah keren yakni Menara Pisa. Sama seperti si Amphitheatrum, bangunan unik ini juga pernah akan dihancurkan. Hal tersebut terjadi ketika negara-negara tengah bergolak dalam Perang Dunia II. Italia yang kala itu dimusuhi banyak negara, jadi target untuk dilumpuhkan. Perang pun akhirnya tak terhindarkan dan salah satu lokasinya pernah berada di dekat menara Pisa.
Ketika itu Sersan Leon Weckstein yang tengah berhadapan dengan pasukan Nazi di sekitar lokasi menara Pisa memberikan perintah kepada anak buahnya untuk menghancurkan bangunan ini. Ia khawatir jika menara miring tersebut akan digunakan sebagai tempat berlindung sekaligus menyerang pasukan Nazi.
Namun rencana ini gagal ketika Weckstein memutuskan untuk mundur saat pasukan lawan melakukan serangan brutal. Alhasil, Menara Pisa pun selamat dan kini jadi salah satu primadona ketika kamu mengunjungi Italia.
Jika wacana penghancuran di atas dilakukan, mungkin kita takkan pernah tahu bentuk Menara Eiffel, Colosseum atau Menara Pisa. Demikian pula dengan Sphinx, jika saja para arkeolog tidak melakukan penggalian mungkin tidak pernah ada film-film yang berlatar belakang Mesir dan Firaun. Makanya kita patut pula untuk bersyukur, dan ikut menjaga khususnya ketika mengunjungi deretan bangunan unik di atas.