Belanda menjajah Indonesia dalam jangka waktu yang cukup lama. Selama masa kependudukannya itu, mereka mengeksploitasi sumber daya demi meraup keuntungan dan memonopoli perdagangan. Agar semua urusannya lancar, maka pemerintah Kolonial pasti juga akan membangun beberapa infrastuktur yang mendukung pemerintahannya.
Nah, jejak-jejak masa pendudukan Belanda di Indonesia ini masih bisa terlihat jelas hingga saat ini. Salah satunya adalah lewat bangunan-bangunan dan gedung-gedung peninggalan zaman Belanda yang masih kokoh berdiri hingga saat ini. Berikut ini adalah beberapa diantaranya.
1. Lawang Sewu
Kebanyakan orang pasti sudah familiar dengan nama Lawang Sewu. Gedung yang terletak di Semarang, Jawa Tengah ini dulunya adalah kantor Nederlands-Indische Spoorwef Maatschappij atau NIS yang merupakan perusahaan kereta api Hindia-Belanda.
Disebut Lawang Sewu karena bangunan ini memiliki jendela yang begitu tinggi dan lebar menyerupai pintu. Karena deretan jendela tersebut begitu banyak, maka bangunan ini kemudian disebut dengan istilah Lawang Sewu atau Seribu Pintu. Bangunan kuno ini didirikan pada thaun 1904 dan rampung pada tahun 1907.
2. Villa Isola
Bangunan villa ini berdiri di pinggiran utara Kota Bandung. Dulunya bangunan ini adalah rumah milik seorang jutawan Belanda bernama Dominique Willem Berrety dan dibangun pada tahun 1933. Namun pada perkembangannya, rumah ini kemudian dijual dan menjadi bagian dari Hotel Savoy Homann.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini juga pernah dijadikan sebagai rumah sementara Jendral Hitoshi Imamura pada masa perjanjian Kalijati. Selanjutnya, gedung bergaya Eropa ini dijadikan sebagai gedung IKIP atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama UPI.
3. Museum Bank Mandiri
Bangunan yang kini difungsikan sebagai museum ini dulunya adalah perusahaan dagang milik Belanda dengan nama Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau Factorji Batavia. Perkembangan selanjutnya, bangunan megah ini berkembang menjadi perusahaan bidang perbankan.
Gedung ini dirancang oleh 3 orang arsitek Belanda yaitu J.J.J de Bruyn, A.P. Smits dan C. van de Linde dengan gaya arsitektur Art Deco Klasik yang tampak megah. Gedung ini dibangung pada tahun 1929 dan baru resmi dibuka pada 1933.
4. Museum Nasional
Sejak awal, bangunan ini memang direncanakan sebagai gedung kesenian dan kebudayaan. Gedung ini dibangun pada tahun 1862 oleh pemerintah Kolonial Belanda sebagai tempat menelaah riset-riset Hindia-Belanda. Setelah penuh berisi koleksi sejarah dan budaya, gedung museum ini akhirnya dibuka untuk umum pada tahun 1868.
Setelah Indonesia merdeka, Lembaga Kebudayaan Indonesia yang mengelola museum kemudian menyerahkannya pada pemerintah. Maka sejak 17 September 1962, museum ini dikelola oleh pemerintah.
5. Museum Seni Rupa dan Keramik
Saat awal dibangunnya yaitu tahun 1870, gedung ini dipergunakan sebagai kantor dewan kehakiman Batavia. Namun setelah pemerintahan berpindah ke tangan Jepang dan warga Indonesia berjuang untuk kemerdekaan, bangunan ini beralih fungsi menjadi tempat KNIL dan asrama militer TNI.
Setelah Indonesia merdeka, tepatnya tahun 1972, gedung ini diresmikan sebagai bangunan bersejarah dan cagar budaya yang wajib dilindungi. Sebelum akhirnya menjadi museum pada tahun 1990, bangunan ini sempat menjadi kantor walikota Jakarta Barat.
Itulah tadi sebagian bangunan megah peninggalan Belanda yang hingga kini masih kokoh berdiri. Tentu saja jika kamu bepergian ke kota-kota besar di Indonesia, kamu masih bisa menemukan bangunan kuno lain yang menjadi bukti pendudukan Belanda di negara kita.