Belakangan ini kerap banget ditemui kasus kekerasan kepada anak dan bahkan ada yang sampai berujung kematian mengenaskan. Misalnya aja yang dialami oleh Angeline. Kejadian-kejadian tersebut seolah menegaskan kalau makin sedikit aja orang yang benar-benar peduli terhadap anak. Well, pernyataan ini sama sekali nggak benar.
Yup, masih ada kok orang berhati mulia yang menjadi pahlawan penolong bagi anak-anak. Perkenalkan, Li Li Juan, wanita paruh baya yang saat ini punya sekitar 72 anak asuh. Nggak kebayang deh gimana rasanya punya anak sebanyak itu terutama dari sisi pembiayaannya.
Sehingga sangat wajar kalau akhirnya Li bangkrut setelah 19 tahun membiayai hidup sekian banyak jiwa tersebut. Namun hal tersebut sama sekali nggak menghentikan langkahnya untuk tetap melakukan apa pun demi anak-anaknya. Simak kisah inspiratifnya berikut.
1. Li Dulunya Sangat Kaya
Tahun 1980an merupakan masa kejayaan Li. Ia sukses menjalankan bisnis-bisnis besar. Mulai dari garment sampai investasi di sebuah pertambangan besi. Hidup berkecukupan ternyata malah membuat Li hidup nggak tenang, terlebih ketika ia bertemu dengan anak-anak malang di sekitarnya.
Semenjak itu Li pun memutuskan untuk merawat anak-anak malang yang jumlahnya makin bertambah itu. Wanita 47 tahun tersebut juga nggak ragu untuk menggunakan dua sumber uangnya tersebut. Kondisi ini pun bertahan hingga 19 tahun lamanya.
2. Awal Kebangkrutan Li
Petaka untuk Li dan ke-72 anaknya dimulai pada tahun 2008 silam. Saat itu, tambang besi tempatnya berinvestasi harus ditutup lantaran lahannya harus dibangun pemukiman. Hal ini pun jadi pukulan telak untuknya karena sebagian besar pendapatannya bakal hilang untuk selamanya.
Kondisi ini akhirnya makin memburuk. Li mulai menjual aset-asetnya untuk menutupi biaya yang pastinya sangat besar itu. Hingga akhirnya wanita tangguh ini mengalami kebangkrutan. Sehingga untuk menambal pengeluaran ia terpaksa berhutang yang kini jumlahnya udah lebih dari 2 juta yuan atau sekitar Rp 4,3 miliar.
3. Bermusuhan dengan Anak Sendiri
Sebagai seseorang dengan kasih sayang yang meluap-luap seperti itu, tentu aja Li punya hubungan baik dengan keluarga terutama sang anak. Bahkan boleh dibilang anaknya yang bernama Xiao Wen itulah yang menginspirasi Li untuk melakukan hal hebat tersebut. Namun sayangnya, kini keduanya malah jadi musuh besar.
Ceritanya, Wen pernah melakukan operasi sum-sum tulang belakang. Namun di saat genting seperti ini, Li malah nggak menemani buah hatinya sendiri. Diketahui, saat itu ia tengah merawat anak asuhnya yang mengalami Hydrocepahlus. Marah dan merasa nggak diperhatikan, Wen kemudian berhenti berbicara dengan sang ibu dan saat ini tinggal bersama neneknya.
4. Penderitaan Li Nggak Sampai Situ
Bangkrut dan ditinggalkan sang anak, ternyata penderitaan Li nggak hanya sampai situ. Siapa yang menyangka kalau selama ini superwoman ini menderita kanker getah bening. Siapa pun yang ada di kondisi seperti ini pasti bakal nyerah, namun Li benar-benar berbeda.
Setelah seminggu perawatan untuk penyakitnya, Li kembali fokus merawat 72 anaknya tersebut. Ia memilih menghabiskan uang untuk anak-anaknya dari pada kesehatannya sendiri.
5. Sayangnya, Li Bakal Susah Dibantu Pemerintah
Nggak ada yang bisa dilakukan Li selain berusaha semampunya serta mengupayakan bantuan kepada pemerintah. Namun, sayangnya hal ini bakal mustahil untuknya. Ternyata selama ini aktivitas merawat anak-anak tersebut nggak terdaftar sebagai semacam panti atau lembaga. Jadi, susah bagi pihak pemerintah untuk memberikan bantuan karena terhalang prosedur.
Hal tersebut juga berimbas kepada orangtua asuh lain yang ingin mengadopsi anak-anak Li. Tanpa tercatat secara legal, adopsi sama aja dengan melanggar hukum. Tapi, wonder woman ini masih bisa tersenyum dan tetap melakukan apa yang ia bisa. Untungnya, selalu ada aja bantuan dari dermawan untuk membantu mengatasi problem keuangan Li.
Salut banget dengan jiwa penolong Li yang begitu besar. Di kala banyak orang yang melakukan children abuse, ia malah menggunakan seluruh hartanya agar anak-anak asuhnya bisa hidup lebih layak. Li nggak sendiri, ternyata masih banyak orang hebat lain di luar sana. Misalnya Kong Zhenian, wanita tua berumur 65 tahun yang merawat 39 anak-anak kekurangan fisik dan mental selama hampir 40 tahun.