Permasalahan terkait rokok di Indonesia nampaknya memang sulit sekali untuk diselesaikan. Bukan rahasia lagi bahwa Indonesia termasuk salah satu negara dengan banyak masyarakatnya tak dapat lepas dari benda yang satu itu. Meskipun selama ini pemerintah sudah mengupayakan berbagai kebijakan untuk menekan angka perokok aktif di tanah air, namun tetap saja prosesnya butuh waktu lama.
Perokok aktif di Indonesia saat ini juga sudah merambah ke berbagai kalangan. Bukan hanya pria dewasa dan lanjut usia saja yang menjadi konsumennya, melainkan para remaja bau kencur juga sudah ikut termakan trend. Bahkan masih ingatkah kalian tentang balita yang juga menjadi salah satu pecandu rokok di Indonesia? Yang mana salah satunya adalah nama Ardi Rizal.
Nama Ardi Rizal dikenal karena mulai merokok di usia 2 tahun
Banyak yang bilang bahwa sebisa mungkin kita harus bisa mencegah generasi muda untuk merokok. Karena rokok adalah pintu gerbang seseorang menuju aneka jenis obat-obatan terlarang. Namun sembari kita disibukkan mengawasi para remaja dan anak sekolah, ternyata jauh di pelosok Sulawesi Selatan ada seorang balita berusia dua tahun yang tengah asik menghisap rokok. Balita bernama Ardi Rizal langsung mencuat namanya dalam berbagai pemberitaan media dalam negeri maupun luar negeri karena kebiasaannya tersebut di tahun 2010 lalu.
Ardi akan nekat membenturkan kepalanya ke tembok bila tak diberi rokok
Saat pertama kali berita tentang bocah dua tahun yang memiliki kebiasaan merokok, ada banyak sekali orang merasa iba dan berniat membantu keluarga agar Ardi bisa sembuh. Namun tentu saja hal itu bukanlah mudah untuk dilakukan. Untuk orang dewasa saja yang jelas-jelas sudah paham mengenai dampak rokok, mereka merasa kesusahan untuk berhenti. Apalagi bagi seorang anak kecil yang belum bisa berpikir logis.
Ada banyak pihak yang membantu proses penyembuhan Ardi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa pihak orang tua menemukan kesulitan saat diminta menghentikan kebiasaan merokok sang anak. Tentu saja mereka terpaksa memberi Ardi rokok daripada harus melihat kepala anaknya bocor gara-gara benturan pada tembok. Oleh karena itu pihak pemerintah dalam negeri beserta komisi perlindungan anak saat itu ikut bahu membahu membantu anak kecil ini.
Ardi sekarang menjadi anak berprestasi
Ardi memang pernah jadi sosok anak yang membuat banyak masyarakat merasa kasihan dan iba. Namun saat ini sepertinya Ardi sudah bisa membuat banyak orang tersenyum. Pasalnya di usianya ke sembilan tahun, Ardi benar-benar sudah dinyatakan terbebas dari segala jenis ketergantungan. Bocah ini sudah tidak lagi merokok dan juga makan makanan cepat saji. Bahkan anak yang sudah duduk di bangku SD ini disebut memiliki prestasi akademis sangat membanggakan di sekolah.
Fenomena terus meningkatnya jumlah perokok aktif di Indonesia memang pantas untuk disoroti. Bagaimana tidak, menurut data saat ini di Indonesia sudah semakin banyak saja anak berusia lima sampai sembilan tahun yang berani menyulut dan menghisap rokok. Yah hal ini tentu juga amat dipengaruhi oleh lingkungan. Anak yang terlahir di keluarga para perokok aktif memiliki kemungkinan besar untuk merasa penasaran mencoba rokok dibanding mereka yang sama sekali tak diperkenalkan dengan barang ini. Dan sekarang semua pilihan ada di tangan kita, mau tetap menjadi budak rokok atau berjuang hidup bebas seperti Ardi Rizal.