Bagi warga Jakarta, istilah ‘Bajing Loncat’ tentu sudah nggak asing lagi. Para preman tersebut bukan cuma sangar tampang doang, melainkan segala tindak tanduknya bikin warga pusing bukan kepalang. Keberadaan mereka kerap kali bikin pengguna Jalur Pantura pada was-was. Bagaimana tidak? Para kawanan Bajing Loncat sering sekali menjarah barang korban di lokasi tersebut.
Yang lebih seremnya lagi, untuk melancarkan aksinya mereka nggak segan menggunakan senjata tajam. Itu tuh yang bikin banyak supir lebih memilih pasrah saat barang bawaan mereka digondol. Selain perampok bengis, berikut ini adalah beberapa fakta tentang ‘Bajing Loncat’ yang jadi momok masyarakat Jakarta.
Paling sering beraksi di Jalur Pantura
Ada banyak lokasi tempat di mana para bajing loncat beraksi, namun kelompok ini paling sering beroperasi di Jalur Pantura. Mereka biasanya menyatroni truk besar yang membawa banyak muatan, seperti truk sembako, truk kayu atau kendaraan yang membawa barang berharga lainnya. Cara kerjanya sendiri adalah dengan mengikuti truk korban lantas meloncat dengan gesit ke atas truk.
‘Bajing Loncat’ sudah terkenal sejak puluhan tahun lalu
Beragam profesi yang bisa dipilih di Jakarta, namun banyak juga orang-orang yang memilih preman penjarah. Sebut saja Solihin alias Ikin yang sudah sekitar seperempat abad menjalani profesi sebagai bajing loncat. Namun, rupanya pepatah yang mengatakan sepandai-pandainya tumpai melompat pasti akan jatuh juga bukanlah omong doang.
Biasanya memanfaatkan bocah-bocah kecil
Mirisnya lagi, biasanya kelompok bajing loncat juga terdiri dari anak-anak kecil baik laki-laki maupun perempuan yang didalangi oleh satu atau lebih preman dewasa. Anak kecil berusia sekolah tersebut membagi tugas antara mengalihkan perhatian si pengemudi, membuka penutup truk, hingga menguras isi kendaraan korban. Kendaraan yang menjadi korban dari bocah-bocah ingusan ini biasanya adalah mereka yang tengah terjebak macet.
Nggak ada habisnya
Sejak beberapa tahun silam, polisi selalu melakukan pengejaran pada kelompok-kelompok bajing loncat. Namun nyatanya, keberadaan mereka masih saja ada hingga kini. Beberapa orang ditangkap, yang lainnya masih terus beraksi dengan sigap. Bahkan, kemungkinan para kawanan terus memperbaharui kualitas dengan merekrut orang-orang baru yang jago meloncat dan berani berani melakukan tindakan nekat.
Jika bajing loncat memang sudah menjadi bagian dari Jakarta, maka lebih baik kita yang lebih berhati-hati. Berdoa sebelum berangkat bekerja, dan memastikan melalui jalan yang ramai, hingga para bajing loncat bakal mikir seribu kali jika nggak ingin diamuk massa.