Bubble Tea atau Boba adalah satu dari daftar minuman kekinian yang sedang digemari oleh orang-orang. Minuman ini disebut sebagai Asian Starbucks saking femesnya. Karena populer, ada banyak sekali gerai Bubble Tea yang bertebaran di mana-mana, dari yang harganya mahal melangit hingga yang murah meriah dan dijual di pinggir jalan.
Minuman asal Taiwan ini tak hanya terkenal di negara-negara Asia, di Kanada dan Amerika pun bisa kamu temukan dengan mudah. Akan tetapi, meskipun banyak diminati, ada banyak kasus kesehatan di mana bubble yang ada di dalam minuman ini disebut sebagai penyebabnya. Apakah memang seberbahaya itu? Mari simak ulasan berikut ini.
Kadar kandungan gula yang sangat tinggi
Kalori tinggi yang ada di dalam bubble tea

Tapioca pearls ini menyumbang banyak kalori untuk tubuh. Puding bubble seberat 313 gram mengandung sekitar 441 kalori. Padahal dalam seporsi bubble tea setidaknya mengandung 60 gram puding bubble, bisa dihitung sendiri berapa jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuhmu saat mengkonsumsi minuman ini. Dilansir dari laman Hipwee.com dari Hello Sehat, penelitian yang dilakukan oleh Caitlin Batt, et al, menemukan bahwa konsumsi minuman manis lebih dari dua kali sehari dapat meningkatkan risiko terkena asam urat sebesar 1,78 kali pada pria dan 3,05 kali pada wanita. Hal ini terjadi karena adanya kadar fruktosa dan kalori yang tinggi dapat memicu terjadinya peningkatan asam urat dan jantung.
Kandungan lemak jenuh yang bisa menyebabkan stroke
Bukti dan kejadian nyata dampak dari keseringan minum bubble tea
BACA JUGA: 5 Minuman Oplosan Paling Berbahaya yang Ternyata Sering Ditenggak
Ya, kalau untuk hanya ingin tau dan merasakan memang enggak salah Sahabat. Asal saja, jangan dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Karena bubble tea ini bisa berbalik menjadi hal yang bisa membahayakan kesehatanmu.