Pilkada Serentak 2020 tampaknya bakal menjadi perhatian masyarakat, terutama warga Solo. Pasalnya, gelaran politik ini menjadi ajang pertama bagi putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka atau Gibran bersama Teguh Prakosa, dalam bursa pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo.
Gibran dan pasangan politiknya bakal berhadapan dengan pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), pada Pilkada 2020 ini. Uniknya, Bagyo merupakan seorang penjahit dan yang maju lewat jalur independen (perseorangan). Ia bahkan telah melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya ke KPK.
Bagyo memiliki harta sebesar Rp1,9 miliar dalam bentuk aset berharga
Bagyo melaporkan harta kekayaan miliknya sebesar Rp1,9 miliar pada 1 September 2020 lalu. Jika dirinci, jumlah tersebut terdiri dari tanah seluas 215 meter persegi di Kota Solo senilai Rp1,7 miliar, empat unit kendaraan senilai Rp280 juta, kas atau setara kas senilai Rp7.550.304. Total harta kekayaan yang dimilikinya sebesar Rp1.987.550.304.
Menantang Gibran lewat jalur perseorangan
Berbeda dengan Gibran-Teguh yang diusung PDIP dengan dukungan partai besar lainnya seperti PAN, Golkar, Gerindra, dan PSI, Bagyo justru menantang putra sulung Presiden Joko Widodo itu lewat jalur perseorangan (independen). Dirinya berhasil memenuhi syarat mengikuti Pilkada 2020 lewat dukungan 38.831 warga yang bersedia menyumbangkan KTP sebagai salah satu syaratnya dari jalur independen.
Didukung oleh organisasi masyarakat setempat
Dukungan untuk Bagyo juga datang organisasi masyarakat yang bernama Tikus Pithi Hanata Baris yang diketuai oleh Tuntas Subagyo. Sepak terjang mereka dalam dukung mendukung di dunia politik telah dilakukan sejak 2019. Tutas pernah mencoba maju menjadi calon Presiden RI dari jalur independen namun gagal. Kini, mereka kompak mendukung pasangan Bagyo Wahono-FX Supardjo di ajang Pilkada Solo 2020.
Mengusung konsep kesederhanaan sebagai taktik politiknya
Konsep kesederhanaan akan digunakan oleh pasangan Bagyo Wahono-FX Supardjo untuk melawan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa di ajang Pilkada 2020. Bagi mereka, pihaknya mencoba untuk bersatu dengan masyarakat guna memenangkan kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo.
Sosok tukang jahit yang mencetak sejarah
Bagyo Wahono merupakan seorang tukang jahit yang telah puluhan tahun menekuni profesinya. Ia memiliki usaha bernama ‘Solo Baggio Fashion’ dan dikenal lewat keahliannya membuat baju kebaya. Kemampuan tersebut didapatkannya secara otodidak. pada gelaran Pilkada 2020 ini, Bagyo Wahono dan FX Supardjo (Bajo) mencatat sejarah sebagai pasangan politik pertama yang maju lewat jalur independen.
BACA JUGA: Sandal Jepit hingga Masker Melet, Fashion Unik Ala Putra Jokowi Ini jadi Sorotan
Gelaran Pilkada 2020 hanya tinggal menunggu bulan saja. Kedua kubu yang bertarung juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sangat menarik lantaran Gibran banyak didukung oleh sejumlah partai politik dengan citra sebagai putra Presiden Joko Widodo. Sementara sang lawan murni dari jalur independen dengan dukungan masyarakat.