Kamu mungkin sudah tahu bahwa bom paling dahsyat yang pernah dibuat oleh umat manusia namanya adalah Tsar Bomba. Sebuah bom berjenis termonuklir dengan daya hancur paling ganas di dunia. Bom bikinan negara Uni Soviet ini diledakkan pada tanggal 30 Oktober 1961 di pulau Zemya, di samudera Arktik.
Mengetahui hal tersebut, Amerika juga tak mau kalah. Maka, lahirlah sebuah bom yang sama-sama berjenis termonuklir bernama B41 atau juga dikenal dengan nama Mk-41. Bom ini merupakan bom nuklir terkuat yang pernah dirancang oleh pihak Amerika Serikat.
Jadi, tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai bom termonuklir bernama B41 ini? Berikut fakta-fakta yang berhasil kami urai.
Latar belakang pembuatan bom B41
Pengembangan bom B-41 ini dimulai pada tahun 1955 untuk memenuhi kebutuhan angkatan udara Amerika Serikat terhadap senjata termonuklir kelas B atau yang memiliki berat sekitar 4.500 kilogram. Prototipe bom ini diuji coba pertama kali pada operasi Hardtack Phase 1 pada tahun 1958.
Ada sekitar 500 bom B41 dengan dua jenis berbeda yakni Y1 dan Y2 yang dibuat oleh Amerika Serikat antara tahun 1960 hingga 1962, bom-bom ini masih terus aktif hingga pada bulan Juli 1976.
Daya ledak dan spesifikasi B41
B-41 adalah satu-satunya senjata termonuklir tiga tahap yang pernah dibuat oleh Amerika Serikat. Komposisi utama bom ini adalah deuterium-tritium, dengan tambahan lithium-6 yang diperkaya bahan bakar deuteride untuk reaksi fusi pada tahap kedua. Dan dilanjutkan dengan tahap fusi yang lebih besar, tahap ketiga, yang dikompresi oleh tahap kedua.
Sekarang, kita masuk ke bahasan yang paling menarik, daya ledak. Lalu seberapa besar daya ledak bom ini? Bom termonuklir ini punya punya daya ledak sebesar 25 megaton. Lalu, seperti apa efek ledakan bom ini?
Jika diledakan dari ketinggian yang optimal, B41 aka n menghasilkan bola api yang kira-kira berdiameter 6,4 kilometer. Dan ledakan tersebut mampu meluluhlantahkan gedung-gedung hingga 13 kilometer jauhnya. Sedangkan rumah-rumah dalam radius 24 kilometer juga akan ikut musnah.
Sedangkan segi karakteristik fisik, bom ini punya panjang sekitar 3,76 meter, dengan diameter 1,32 meter. Beratnya sendiri adalaha 4.840 kilogram. Hanya pesawat B-52 Stratofortress dan B-47 Stratojet yang pernah membawa bom ini. Bom ini dapat dijatuhkan dari pesawat atau dijatuhkan secara langsung dari ketinggian tertentu.
Bagaimana perbandingan bom ini dengan bom dahsyat lainnya?
Bom Tsar punya daya ledak sebesar 50 megaton. Saking dahsyatnya ledakan bom ini, kru pesawat yang menjatuhkan bom ini hanya punya peluang 50:50 untuk selamat dari misi tersebut. Bahkan, kepulan asapnya dapat membumbung setinggi 56 kilometer jauhnya! Asap tersebut juga dapat terlihat dengan mata telanjang dari luar angkasa.
Sedangkan Little Boy dan Fatman yang diledakan masing-masing di Hiroshima Nagasaki “hanya” punya daya ledak 13 kiloton dan 21 kiloton. Meski daya ledaknya terpaut sangat jauh, namun, kita tahu semengerikan apa dampak yang dihasilkan oleh kedua bom atom ini, bukan?
Little Boy “berhasil” menewaskan 70 ribu manusia sedangkan Fatman sukses menewaskan 39 ribu jiwa. Itupun belum termasuk korban luka dan mereka yang harus menderita karena menjalani hidup akibat terpapar sinar radiasi.
Seperti itulah mengerikannya ledakan bom, entah itu bom atom dan (apalagi) bom nuklir. Semoga saja negara-negara di seluruh dunia dapat saling menjaga perdamaian. Sehingga tak akan terjadi yang namanya Perang Dunia ke-3. Sebab, Einsten pernah berkata bahwa ia tak tahu senjata apa yang digunakan manusia pada Perang Dunia ke-3, namun ia yakin bahwa batu dan tongkat akan menjadi senjata utama manusia pada Perang Dunia ke-4.