Bertandang ke suatu tempat wisata belum afdal rasanya jika tak mengabadikan momen yang ada lewat jepretan sebuah kamera. Entah itu kamera smartphone, kamera saku, atau kamera profesional. Berfoto sendiri, berfoto secara kelompok bersama teman-teman, atau sekadar memotret keindahan alam memang menyenangkan untuk dilakukan. Dokumentasi tersebut juga bisa jadi bukti bahwa kita pernah berkunjung ke tempat tersebut dan tentu saja manjur untuk melestarikan eksistensi diri kita di jagat maya.
Hanya saja, sadarkah kamu bahwa tak semua spot bisa diabadikan ke dalam koleksi galeri pribadi kamu? Apakah kamu juga tahu kalau tak semua tempat wisata memperbolehkan pengunjungnya membawa tongsis? Ada aturan khusus terkait hal ini yang tak bisa kamu abaikan begitu saja. Kalau memang kamu belum tahu, kebetulan banget nih, di sini kita akan mengulik berbagai seluk-beluk mengenai aktivitas favorit para wisatawan yang satu ini. Mau tahu apa saja aturannya? Yuk kita simak langsung!
1. Perhatikan aturan setempat sebelum kamu beraksi dengan kameramu
Gak perlu kepekaan yang tinggi untuk memahami hal ini. Pengelola tempat wisata biasanya juga sudah secara gamblang kok memberitahukan soal larangan ini, entah itu secara tertulis dengan mencantumkannya pada papan dekat pintu masuk tempat bersangkutan atau secara gamblang lewat perantara pemandu wisata yang menemani perjalanan kamu.
Perlu dipahami bahwa tak semua spot bisa kamu bidik dengan kamera kamu. Beberapa wilayah yang melarang keras para turis untuk melakukan jeprat-jepret contohnya adalah di museum hingga zona militer. Alasannya karena kegiatan tersebut mengganggu pengunjung lain, melanggar hak cipta, hingga memang tak diperbolehkan saja karena tempat tersebut adalah kawasan rahasia yang tak boleh diketahui oleh umum.