Sudah sejak lama manusia mencari cara untuk menghalau rasa takutnya. Takut ketinggian, takut kobaran api, atau rasa takut terhadap hal lainnya. Beberapa dari mereka bahkan punya cara yang keren untuk menaklukkan rasa takut tersebut. Yakni, lewat sebuah atraksi yang memicu adrenalin. Aksi mereka begitu dihormati oleh orang banyak dan menjadikan atraksi tersebut sebagai bagian dari profesi mereka.
Akan tetapi, manusia tetaplah manusia yang tak luput melakukan kesalahan. Sematang apapun rencana mereka untuk menampilkan atraksi berbahaya dan memukau mata, beberapa di antaranya bisa berakhir fatal. Di bawah ini adalah orang-orang lintas profesi, baik itu stuntman, atlet, hingga seorang “selegram” yang harus menemui ajalnya ketika melakukan aksi berbahaya mereka.
1. Jim Bailey
Sebagai seorang stuntman, Jim Bailey kerap kali akrab dengan yang namanya marabahaya. Ia dikaruniai julukan “Manusia Torpedo” berkat aksinya ketika diseret oleh sebuah mobil. Tak puas dengan kendaraan roda empat, ia mengalihkan targetnya kepada pesawat terbang. Ia menempatkan dirinya di bawah tubuh pesawat dan bergelantungan seperti terlihat pada gambar.
Nahas, hasilnya tak sesuai rencana. Usai beberapa detik setelah lepas landas dan mengudara, penyangga tubuhnya terlepas. Untuk beberapa saat, ia masih bisa bertahan dengan kedua tangannya. Namun, karena tak kuasa menahan bobot tubuh serta kecepatan pesawat, pegangannya terlepas. Ia pun jatuh dari ketinggian sekitar 150 meter.
2. Jane Wicker
Wing walking, seperti yang tersirat, adalah atraksi berjalan di sayap pesawat. Tentu saja ketika pesawat itu tengah mengudara. Uniknya, kecelakaan dari atraksi ini jarang terjadi dibanding aksi yang lain. Salah satu atraksi wing walking yang berakhir tragis terjadi pada 2013.
Dalam atraksi yang sedianya menjadi yang paling populer dan keren ini, Jane Wicker bersiap untuk beraksi ditemani oleh Charlie Schwenker sebagai sang pilot. Awalnya aksi ini berjalan normal hingga tiba-tiba pesawat tersebut jatuh begitu saja di tengah lapangan dan menewaskan kedua manusia ini.
3. Jan Davis
Biasanya, stuntman merekam aksinya demi mendulang popularitas atau ketenaran. Namun, khusus untuk aksi yang terjadi pada tahun 1999 ini, tujuannya adalah sebagai bentuk protes politis atas larangan base jumping di Taman Nasional Yosemite. Beberapa atlet dan stuntman mengikuti aksi ini. salah satunya yang terlibat adalah Jan Davis, yang begitu dihormati dalam komunitas tersebut.
Saat itu, wanita yang sudah berusia 60 tahunan ini meminjam perlengkapan parasut milik rekannya karena ia tak mau jika polisi mengamankan miliknya apabila nanti ia ditangkap. Cuaca yang cerah seolah menjadi pertanda baik aksi protes ini akan berjalan mulus. Jan kemudian melompat.
Namun, ia tak kunjung membuka parasutnya sampai ia jatuh ke tanah dan tewas seketika. Diduga ia kurang familier dengan tombol pembuka parasut yang ia pinjam tersebut. Ketinggian dari tebing tersebut diperkirakan mencapai 900 meter. Dan dalam video yang menunjukkan aksi tragis ini, 20 detik ia melayang di udara dan jatuh dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya remuk di dasar.
Sungguh ironis, sebuah aksi menentang keputusan pemerintah yang melarang olahraga ekstrem ini lantaran membahayakan jiwa, malah berujung dengan kematian sang legenda.
https://www.youtube.com/watch?v=rKKZKxdLeIM
4. Ken Carter
Stuntman kenamaan asal Kanada, Ken Carter, selalu melibatkan mobil dalam setiap atraksinya. Sudah hampir dua dekade ia melangsungkan aksi berbahaya ini. Ia pun ingin melakukan atraksi lebih hebat lagi yang nantinya bakal dikenang banyak orang.
Ia mencoba sebuah atraksi di mana ia dengan mobilnya akan menyeberangi sungai Peterborough, Kanada dengan dorongan sebuah roket. Peristiwa ini terjadi pada bulan September tahun 1983. Entah karena alasan apa, sebelum masuk ke dalam mobil, ia meminta stafnya untuk menambah kapasitas bahan bakar terhadap mesin roketnya.
Ketika beraksi, ekstra bahan bakar tersebut menjadi salah perhitungan. Mobil melesat dan melompat jauh dari yang telah diperkirakan. Mobil itu kemudian jatuh terbalik dan langsung menewaskan Ken Carter di dalamnya.
5. Andrey Retrovsky
Di Rusia sana, ada sebuah istilah keren yang merujuk pada seorang remaja yang mengendap ke dalam lantai tertinggi suatu gedung untuk melakukan aksi konyol semisal berdiri di ujung gedung atau bergelantungan di tiang bangunan dan mengunggah fotonya di media sosial agar jadi viral, namanya Roofers. Dan Andrey Rerovsky ini adalah salah satunya. Remaja berusia 17 tahun ini memang sudah sering melakukan aksi konyol seperti ini.
Sayangnya, ia harus menemui ajal dalam aksi terakhirnya di kota Vologda. Seperti biasa, ia nekat melakukan aksi bodoh ini dan menunggahnya ke Instagram. Namun, sebuah tali yang menjadi pengamannya, tak terikat sempurna, dan Andrey jatuh dari lantai sembilan gedung itu. Ia tak langsung tewas. Ia masih sempat dirawat di rumah sakit selama sekitar dua jam sebelum akhirnya benar-benar mengembuskan napas terakhir.
Atraksi-atraksi yang berakhir kematian di atas adalah contoh bahwa manusia tak luput dari kesalahan. Tapi, seperti yang bisa kamu temukan di layar kaca atau gadget kamu, hal ini tak menyurutkan orang-orang dari melakukan aksi yang sama atau lebih berbahaya lagi. Entah apa yang mereka cari, ketenaran atau kepopuleran? Padahal semua itu bakal sia-sia jika mereka gagal dan tewas dalam aksinya.