Setiap negara memiliki kebijakan dan larangan untuk warga negaranya. Tentu saja, ada hukuman yang disediakan untuk setiap pelanggaran dari peraturan-peraturan tersebut. Hukuman yang diberlakukan bervariasi dari yang paling ringan (seperti sanksi sosial) atau bahkan hukuman mati.
Berkunjung ke negara Arab Saudi, anda akan menemukan larangan yang sedikit berbeda dari negara lainnya. Negara yang menganut sistem Syariah ini punya cara unik untuk melindungi warga negaranya dari kejahatan dan kriminalitas. Berikut beberapa larangan di Arab Saudi yang akan membuat anda tercengang.
Hampir seluruh bagian dari dunia mengenang 14 Februari sebagai Hari Valentine. Namun, di Saudi Arabia anda tidak boleh merayakannya. Menurut polisi syariah di negara tersebut, merayakan Hari Valentine adalah haram. Maka, seluruh toko dilarang untuk menjual benda apapun yang berbentuk hati, berwarna merah dan bunga khusus pada hari itu. Jika berani melanggar peraturan, maka toko akan ditutup secara paksa.
Tidak cukup sampai di situ, para siswi dan mahasiswi juga dilarang memakai sesuatu yang berwarna merah pada hari tersebut. Jika ada siswi yang tertangkap basah memakai sesuatu yang merah (bahkan jilbab merah sekalipun) akan disuruh pulang dan mengganti dengan warna lain. Jadi, simpan semua benda anda yang berwarna merah pada Hari Valentine di Arab Saudi.
Anda penggemar film yang rutin mengunjungi bioskop? Jika iya, sepertinya anda tidak akan suka tinggak di Arab Saudi. Sebab, di negara penghasil minyak ini, bioskop adalah hal yang dilarang. Polisi Syariah menganggap bahwa bioskop adalah tempat dimana perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim berkumpul di satu tempat.
Bioskop hanya berdiri di kawasan-kawasan tertentu, dimana sebuah perusahaan memberi fasilitas bioskop kecil untuk para pekerjanya. Penduduk Arab Saudi yang sangat ingin nonton di bioskop harus pergi ke Bahrain, negara tetangga mereka, dimana bioskop bukanlah hal yang dilarang. Seperti yang dikatakan wanita ini dalam vlog (video blog)-nya di Youtube. Dia mengaku harus pergi ke Kuwait untuk menonton film di bioskop.
Di Indonesia, kita terbiasa melihat perempuan menyetir mobil sendiri. Bahkan di Jakarta, seringkali kita temui pengendara armada bus transjakarta adalah seorang perempuan. Namun di Arab Saudi, perempuan dilarang menyetir.
Hal ini dilakukan pemerintah setempat untuk menghindari kecelakaan. Mereka juga mengatakan bahwa menyetir bisa menyebabkan perempuan lebih sering meninggalkan rumah mereka dan hal itu tidak baik. Jadi, untuk mobilitas mereka sehari-hari, perempuan harus mengandalkan supir atau suami mereka untuk menyetir.
Beberapa tahun lalu, sebelum digempur oleh canggihnya ponsel android, Blackberry adalah primadona untuk para pengguna ponsel pintar. Pada masa itu, hampir seluruh dunia mengalami “demam” Blackberry. Namun ketika semua dunia tergila-gila dengan ponsel buatan Kanada itu, Saudi Arabia justru melarang penggunaan Blackberry Messenger.
Blackberry ditengarai bisa menjadi akses informasi bagi para teroris. Saudi Arabia juga mengaku curiga bahwa data yang dikirim dan diterima lewat Blackberry disadap oleh pihak-pihak tertentu. Namun seiring berjalannya waktu, larangan ini dicabut.
Dalam video berikut, seorang reporter dari Amerika keheranan karena tidak ada satupun wanita yang bisa ia temui di bandara di Saudi Arabia. Ternyata, hukum syariah menetapkan, setiap perempuan di Arab Saudi harus ditemani suami atau orangtuanya jika ingin bepergian ke luar rumah. Dalam keadaan genting, jika mereka terpaksa keluar rumah tanpa orang tua atau suami, mereka dibekali dengan sebuah surat kuasa dari orang tua atau suami yang bertanggung jawab. Hal ini dilakukan demi keamanan perempuan di negara islam tersebut.
Namun, setelah perempuan berumur lebih dari 45 tahun, larangan ini tidak berlaku lagi. Di usia seperti itu, perempuan dianggap cukup dewasa dan kuat untuk bepergian sendiri tanpa laki-laki. Melanggar peraturan ini berarti urusan yang cukup rumit dengan polisi syariah.
Hingga saat ini, beberapa larangan di atas masih berlaku di Arab Saudi. Namun, beberapa kebijakan juga sedikit dilonggarkan karena banyaknya protes dari warga. Meski begitu, hampir tidak ada yang beruah dari peraturan tersebut.
Meski larangan-larangan di atas tampak sedikit aneh bagi kita, namun kita harus menghormati kaidah yang diyakini oleh sebuah negara. Mereka yakin bahwa peraturan tersebut adalah yang terbaik yang bisa mereka lakukan untuk warga negaranya. Jadi, anda pilih tinggal di Indonesia atau Saudi Arabia?
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…