Keindahan yang ditawarkan oleh hunian berkonsep Taman Kota di Chengdu, Cina, ternyata tak berjalan seperti yang diharapkan. Properti yang dilengkapi dengan tanaman hijau itu justru mengundang malapetaka baru, yakni wabah nyamuk yang bersarang di tengah rimbunnya dedaunan yang ada.
Sebelumnya, kompleks Taman Kota Qiyi yang digadang-gadang sebagai hunian hijau itu diprediksi mampu menyaring polusi udara dan meredam sedikit suasana sekitar yang padat dan bising. Namun hal tersebut rupanya malah menimbulkan perkara baru yang tidak pernah diduga oleh pengelola dan penghuninya.
Bangunan tempat tinggal yang dilengkapi 20 jenis tanaman
Proyek berupa ‘hutan vertikal’ ini merupakan konsep eksperimental yang bernama Taman Hutan Kota Qiyi, Chengdu, dengan 20 jenis tanaman yang tumbuh subur di area balkonnya. Inovasi semacam ini diharapkan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk kemudian tinggal dan hidup di sana. Alih-alih menjadi hunian yang nyaman, hutan vertikal tersebut justru mendatangkan musibah.
Gagal menjadi hunian yang nyaman karena menjadi sarang nyamuk
Rimbunnya tanaman yang tumbuh lebih cepat dari yang dikira, membuat sebagian balkon mulai ditutupi dedaunan dan semak belukar. Segera, hunian tersebut berubah menjadi sarang nyamuk dan mengundang wabah yang tidak diinginkan. Keberadaan hewan kecil tersebut dinilai mengganggu karena menjadikan tanaman sebagai tempat untuk berkembang biak.
Gedung yang akhirnya hanya dihuni oleh beberapa orang saja
Gedung yang digadang-gadang menjadi ‘surga’ hunian bagi masyarakat perkotaan Chengdu itu kini berubah bak ‘neraka’. Wabah nyamuk dan rimbunnya tanaman membuat pandangan tidak nyaman. Terlihat, balkon dari masing-masing unit hampir ditelan oleh tanaman dengan ranting-ranting yang mulai menjuntai. Hunian tersebut dikabarkan hanya ditinggali oleh 10 orang saja.
Ide hutan vertikal yang dianggap jadi solusi atasi polusi di Chengdu
Hutan vertikal yang diterapkan pada hunian ini sejatinya memiliki tujuan yang bagus, yakni menyaring polusi udara dan suara bising di sekitar kawasan Chengdu yang sibuk. Kini, Apartemen yang dibiarkan kosong oleh penyewa telah ditempati oleh nyamuk dan serangga lainnya yang telah merusak bangunan sehingga terlihat seperti fasilitas kumuh dan rusak.
Kisahnya viral dan jadi sorotan di media sosial
The first vertical forest residential community is built in Chengdu, SW China, Sichuan Province. It‘s the first 4th generation housing project focusing on increasing the green rate and developing vertical greening to improve urban ecological environment. https://t.co/S78yd2a12o pic.twitter.com/QyyMdI7viL
— Global Times (@globaltimesnews) November 23, 2018
Cabang-cabang yang menggantung di pagar di seluruh menara membuat hunian tersebut terlihat tidak layak untuk ditinggali manusia. Fotonya pun beredar luas di media sosial dan menjadi sorotan netizen lokal di Cina hingga luar negeri. Ide hutan vertikal untuk menekan polusi udara dan suara pun terancam gagal karena digantikan oleh wabah nyamuk yang bersarang di sana.
BACA JUGA: Horornya Makoko, Kota Kumuh Terapung di Nigeria yang Benar-benar Eksis di Muka Bumi
Jika dilihat sekilas, suasana gedung dengan ratusan tanaman yang mulai rimbun itu mirip seperti adegan film-film bertema zombie atau pasca-apokaliptik. Terlihat suram tak terurus dan seolah ditinggalkan oleh penghuninya. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?