Jakarta — Kanker merupakan penyakit yang bisa diderita siapa saja baik tua maupun muda. Pada anak, salah satu jenis kanker yang paling sering diderita adalah neuroblastoma atau kanker saraf.
Balita Ashira Shalva yang menderita kanker neuroblastoma meninggal dunia di rumah sakit di Guangzho, China, setelah menjalani perawatan medis. Awalnya, Ashira mengeluhkan sakit pada perutnya dan terasa keras saat diraba. Dokter mendiagnosnya dengan neuroblastoma.
Neuroblastoma merupakan kanker yang berkembang dari sel-sel saraf yang belum matang yang ditemukan di beberapa bagian tubuh, paling sering muncul pada anak berusia kurang dari 5 tahun dan kebanyakan ditemukan di sekitar kelenjar adrenal, , yang memiliki asal-usul yang sama dengan sel-sel saraf. Namun, neuroblastoma juga dapat berkembang di daerah perut, dada, leher dan dekat tulang belakang, di mana kelompok sel-sel saraf berada.
Bila terdapat di tulang belakang dapat menekan saraf tulang belakang dan mengakibatkan kelumpuhan. Sedangkan bila terdapat di perut akan teraba jika sudah besar. Penyebaran pada tulang menyebabkan patah tulang tanpa sebab, tanpa nyeri sehingga penderitanya pincang mendadak.
Gejalanya bervariasi, tergantung bagian tubuh mana yang terpengaruh. Neuroblastoma di perut, gejala yang diperlihatkan seperti nyeri perut, massa di bawah kulit yang tidak lembut bila disentuh, perubahan kebiasaan buang air besar dan pembengkakan kaki.
Sementara itu, neuroblastoma di dada memiliki gejala seperti suara menciut saat bernapas, nyeri di dada, perubahan pada mata, termasuk kelopak mata terkulai dan ukuran pupil yang tidak sama.
Neuroblastoma dimulai di neuroblast, sel saraf belum matang yang dibuat janin sebagai bagian dari proses perkembangannya. Seiring matangnya janin, neuroblast berubah menjadi sel-sel saraf dan sel-sel yang membentuk kelenjar adrenal.
Sebagian besar neuroblast matang karena kelahiran. Meski begitu, neuroblast yang belum matang ditemukan pada bayi baru lahir. Neuroblast akan matang dan menghilang. Namun, yang lain membentuk tumor yang disebut neuroblastoma.
Kanker pada anak memang tidak dapat dicegah karena resiko dan penyebabnya belum diketahui. Oleh karena itu, orangtua dan tenaga medis perlu mewaspadai gejala kanker pada anak, terlebih anak berusia kurang dari satu tahun yang belum bisa mengeluh sakit yang dirasakannya.
Jika ditemukan sejak dini, peluang kesembuhan kanker pada anak cukup besar. Di Amerika Serikat, untuk neuroblastoma angka kelangsungan hidup sampai 5 tahun mencapai 87 persen pada berusia kurang dari satu tahun.