Tsunami yang menerjang Palu, Donggala dan sekitarnya membuat hampir seluruh Indonesia geram. Alasannya karena BMKG sempat mencabut peringatan terjadinya tsunami beberapa saat setelah gempa. Namun ternyata hal yang tak disangka-sangka terjadi, tsunami tiba-tiba datang dengan ketinggian sekitar 18 kaki. Hal inilah yang membuat banyak korban berjatuhan dan kini mencapai 1407 orang.
Selain dari masalah BMKG, tidak adanya alat pendeteksi tsunami juga jadi biang keroknya. Sebenarnya alat yang dinamakan tsunami buoy ini ada, tapi ternyata mengalami kerusakan dari tahun 2012 silam. Sehingga bisa dibilang, masyarakat awam tidak akan pernah tahu tsunami datang jika tidak memeriksa alat komunikasi atau membuka media sosial. Maka dari itu, kali ini Boombastis.com akan membahas apa saja ciri dari datangnya tsunami dan juga hal yang bisa dilakukan ketika sebelum atau sesudah bencana tersebut datang.
Sebagian orang hanya tahu kalau datangnya tsunami ditandai dengan adanya gempa. Tapi sebenarnya tidak hanya itu saja lho Sahabat Boombastis karena setelah gempa bumi ada tanda lain yang akan muncul. Contohnya adalah air laut akan surut secara tiba-tiba, padahal sebelumnya kondisinya baik-baik saja. Kemudian dari kejauhan akan terdengar suara gemuruh yang biasanya berasal dari bawah laut. Fenomena ini terjadi lantaran patahan yang ada di bawah laut sedang menghantam air laut, sehingga menimbulkan suara keras.
Kalau kalian melihat salah satu tanda atau bahkan semuanya, sebaiknya untuk segera pergi ke tempat yang lebih tinggi. Sebab, kita tidak akan pernah tahu tsunami dengan ketinggian berapa yang akan datang menerjang. Lalu, hindari juga untuk menunda kepergian ke tempat tinggi hanya karena ingin melihat gelombang tsunami datang ya. Alasannya karena gelombang tsunami bergerak lebih cepat ketimbang langkah kaki kita.
Apabila tsunami benar-benar datang, bagi kalian yang sudah berada di tempat tinggi maka tetap bertahanlah di sana. Namun jika sudah ada tempat evakuasi, lebih baik berpindahlah ke sana supaya aman. Jangan pergi dari sana sampai ada pengumuman dari lembaga resmi yang menyatakan kondisi aman. Sebab, tsunami pada umumnya terjadi berulang kali tanpa tahu waktunya.
Ketika tsunami sudah tidak terjadi lagi dan dinyatakan aman, kalian masih perlu melakukan beberapa hal. Hindari berada di dalam gedung karena ditakutkan ada gempa susulan yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Kemudian, kalian sebaiknya tidak mendekati barang-barang yang berhubungan dengan listrik lantaran sangat dimungkinkan alat tersebut terkena air bekas tsunami. Begitu juga dengan air yang menggenang, kalian juga perlu untuk menjauhinya karena dikhawatirkan ada aliran listrik di sana.
Itulah yang dapat dilakukan ketika sebelum atau sesudah terjadi bencana tsunami. Memang ini tidak seratus persen untuk menyelamatkan jiwa, tapi dengan cara ini kita bisa lebih siap untuk hadapi bencana. Inti ketika menghadapi suatu bencana adalah jangan panik. Sebab panik bisa membuat kita tidak siap dalam menghadapi bencana.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…