Masa sekolah dasar mungkin jadi saat yang sangat dirindukan oleh banyak orang dewasa ya. Karena saat itulah kita benar-benar bisa merasakan berbagai kebahagiaan sederhana seperti bermain dengan teman atau berbagi tazos hadiah makanan ringan. Saat SD juga merupakan masa di mana beban hidup kita hanyalah PR matematika, dan tidak serumit masalah yang harus dihadapi saat tumbuh dewasa. Namun sepertinya hal semacam itu sudah tidak lagi dirasakan oleh siswa SD zaman sekarang.
Pasalnya sudah banyak sekali ditemukan fenomena sikap anak-anak SD yang menyerupai remaja dan dewasa. Mulai dari mencoba merokok, main geng, sampai pacaran. Apalagi beberapa kali sempat kita menemukan ‘kemesraan’ sang anak yang diumbar di media sosial dan pastinya membuat kita merasa miris. Dan berikut ini beberapa contoh potret obrolan cinta-cintaan murid-murid sekolah dasar yang bisa bikin kita ngelus dada.
Awalnya kirain ini obrolan pasangan-pasangan muda, eh nggak taunya malah anak SD yang sudah mulai panggil ayah bunda
Peran sinetron sepertinya memang cukup besar. Buktinya dalam gambar ini terlihat mereka menggunakan nama tokoh sinetron ‘Boy dan Reva’ sebagai panggilan sayang
Ketika anak SD sudah mulai bermain facebook dan mengupload foto kawan perempuannya dengan caption ‘Cewe kesayangan gua’
Jadi kedewasaan seseorang dimulai dari kelas berapa ya sebenarnya?
Status-status media sosial anak-anak ini pun sudah jadi semacam orang dewasa saja
Yang namanya anak SD pasti sehari-hari bakal main, tapi kalau sudah ada panggilan ‘papah mamah’ seperti ini seakan-akan meminta dewasa sebelum waktunya
Entah dari mana mereka belajar tentang cinta, sayang, cemburu, dan lainnya
#pacarantanpanafsu #itumunafik ini juga sempat menghebohkan netizen lantaran dibuat oleh anak usia SD
Apa zaman sekarang menulis surat cinta sudah menjadi bagian keseharian anak-anak ini?
Mungkin bagi sebagian orang ini adalah hal yang lucu dan jadi bahan tertawaan. Namun fenomena semacam ini tentunya tidak bisa kita biarkan. Apa jadinya jika masih usia SD saja mereka sudah seperti itu, bagaimana bila sudah beranjak dewasa? Bayangkan saja kalau mereka adalah anak atau adik kita, apa pantas kita berdiam diri membiarkannya? Mulai sekarang coba dampingi anak dan adik-adik kita agar tidak menjadi dewasa sebelum waktunya serta termakan trend yang ada.