Seorang anak berusia 13 tahun menjadi buah bibir seluruh Indonesia gara-gara mengalami depresi. Tiada asap kalau tidak ada api. Ternyata pemicunya adalah ketika sang Ibunda menjual ponsel pintar yang biasa digunakan olehnya.depresi
Jangan salah sangka dulu. Meski ponsel seringkali memiliki konotasi negatif saat digunakan oleh anak-anak, ketahui fakta-fakta di balik kisah menyayat hati yang dialami oleh bocah yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat tersebut.
Dibeli pakai uang sendiri, HP A dijual ibunya
Cerita hidup seorang bocah berinisial A memancing perhatian publik. Anak tersebut dikabarkan mengalami depresi setelah sang Ibu menjual ponsel pintar miliknya. Padahal, hape tersebut dibeli dari hasil jerih payah A.
Sang Ibu mengaku bahwa dirinya sudah meminta izin terlebih dahulu sebelum menjual hape tersebut. Ia mengaku terpaksa melakukannya meski tahu bahwa HP itu merupakan sarana hiburan dan pendidikan bagi anaknya.
HP terpaksa dijual demi penuhi kebutuhan hidup
Sang Ibu bukanlah seorang ‘raja tega.’ Ia menyadari bahwa HP itu merupakan kebutuhan utama anaknya, digunakan untuk bermain dan belajar. Ia juga memiliki alasan yang kuat sebelum memutuskan untuk menjualnya.
Kepada wartawan yang menemuinya, wanita bernama Siti Anita itu mengaku terdesak kondisi ekonomi. Sudah delapan bulan uang kiriman suami yang bekerja di luar kota tiba-tiba terhenti tanpa alasan yang jelas.
Perubahan sikap sang anak
Terpaksa kehilangan HP kesayangannya yang ia beli dengan susah payah membuat A mengalami perubahan sikap. Hal tersebut mulai tampak sejak Kelas 6 SD, saat A kehilangan kontrol emosi dan membuat khawatir teman-temannya.
Di sekolah, A sering uring-uringan hingga menggebrak meja kelas dan melemparkan barang-barang yang ada di dekatnya. Bahkan sempat muncul keinginan sang Ibu untuk meruqyah A. Akibatnya, A terpaksa berhenti sekolah.
Presiden RI Jokowi janjikan bantuan untuk A
Kisah miris ini beredar luas di media sosial. Banyak simpati yang diberikan kepada A. Tak hanya netizen, dinas terkait Kota Cirebon juga turun tangan untuk mengunjungi dan memberikan bantuan kepada A.
Lebih dari itu, perhatian juga diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Melalui Staf Khusus Sekretariat Pribadi Presiden, Puput Hariadi, Jokowi memberikan langsung bantuan berupa biaya pendidikan dan peralatan sekolah.
BACA JUGA: Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Diduga Rem Blong
Presiden Jokowi juga berpesan bahwa bantuan yang diamanatkan tersebut harus digunakan sesuai pengetahuan orang tua, didampingi dinas pendidikan. Ini karena bantuan berupa beasiswa agar A bisa sekolah kembali.