didi
Jakarta — Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan 34 nama-nama yang terpilih untuk mengisi posisi kementerian kabinet kerja. Menteri lulusan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM) mendominasi kabinet bentukan Presiden Jokowi. Dari 34 nama tersebut, 6 orang menteri merupakan lulusan dari UI dan 4 orang menteri lulusan dari UGM.
Menteri lulusan UI tersebut adalah Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan Pembangunan Negara Andrinof Achir Chaniago, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Lulusan UGM berada di posisi kedua dengan menempatkan 4 orang menteri dalam kabinet kerja. Menteri Sekretaris Negara M. Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan merupakan lulusan dari UGM.
Kemudian ada 3 nama menteri lulusan Universitas Padjadjaran, Bandung. Mereka adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Musyidan Baldan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.
Selain itu, terdapat masing-masing 2 orang menteri lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Universitas Airlangga (UNAIR). Menteri lulusan ITB adalah Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir merupakan lulusan UNDIP. Sedangkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan merupakan lulusan UNAIR.
Selain kelima universitas tersebut, terdapat juga menteri-menteri kabinet kerja Jokowi-JK yang merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Ngurah Rai, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Universitas Cendrawasih, dan Universitas Hasanuddin Makassar.
