Sampai saat ini, CIA masih menjadi salah satu agen inteligen yang paling diakui oleh dunia. Bukan hanya karena alat-alat canggih yang didukung pemerintah Amerika, namun juga kerahasiaan informasi yang ada di dalamnya, hingga pengaruhnya pada dunia. Jadi bukan hal yang aneh kalau banyak inteligen lain yang berguru ke sana.
Namun siapa sangka CIA juga sempat ikut campur dengan pemerintahan Indonesia. Bahkan, pimpinannya sempat punya peranan besar dalam pergantian presiden negeri ini. Lalu siapakah sosok tersebut? Simak ulasan berikut.
Sipil pertama yang menjadi pimpinan tertinggi CIA
Siapa sangka Allen Dules bukanlah berasal dari kalangan militer atau pun kepolisian. Ya, dia adalah seorang orang sipil biasa yang membuktikan dirinya bisa jadi pimpinan CIA. Dikatakan selain kepawaiannya dalam spaniose, wajah gantengnya yang membuat banyak orang jadi terpikat.
Meskipun berasal dari kalangan sipil, siapa sangka banyak prestasi yang ditorehkan dalam dunia spaniose. Misalnya pada perang dunia kedua, dia sukses memimpin operasi mata-mata di Swiss, sebuah negara yang dianggap netral waktu itu. Bahkan sejatinya, Allen Dules juga dianggap ikut andil dalam pemerintahan negeri kita, tepat setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya.
Dianggap sebagai seorang playboy ulung dan doyan dengan wanita
Seperti yang sudah diketahui, Allen Dules adalah sosok yang sangat tampan. Jadi bukan hal yang aneh kalau predikat playboy melekat padan dirinya. Bukan hanya isapan jempol semata, sudah banyak wanita yang jatuh dalam pelukan si pemimpin CIA itu. Dilansir dari Tempo pada awal karirnya dirinya sempat dirumorkan memiliki hubungan dengan salah satu penulis terkenal bernama Rebbeca West.
Kemudian saat dia bertugas di Bern, Swiss, lagi-lagi Allen Dules membuat hubungan khusus dengan Mary Bancorft. Hingga “hubungan” terakhir yang tercium adalah saat dirinya berusia 60 Tahun dengan Clare Booth, istri dari penerbit media terkenal.
Otak di balik jatuhnya Soekarno dan John F Kenedy
Siapa sangka pria yang satu ini juga disebut sebagai salah satu dalang dari beberapa peristiwa politik besar di dunia. Salah satunya adalah masalah jatuhnya Presiden Soekarno dan emas di Papua. Dilansir dari Detik, Allen Dulens sangat mendukung hubungan Indonesia dengan Amerika. Namun siapa sangka di balik semua itu ada niatan lain yang tidak diungkapkan. Tepatnya, pemimpin CIA ini mendukung keputusan Kenedy saat ingin memberi bantuan kepada Indonesia untuk mengatasi kemiskinan.
Usut punya usut, semua dilakukan untuk mendapatkan tambang emas di Papua, alhasil beberapa usaha politik dilakukan untuk membuat Soekarno jatuh. Hal itu terbukti, setelah peristiwa G30 S PKI, langkah Dules menguasai tambang emas terbuka sangat lebar. Selain itu, dirinya juga ditunjuk sebagai dalang pembunuhan Kenerdy.
Akhir hayat Dules dan gelar yang didapatkan
Seperti yang sudah dikabarkan, kedekatannya dengan banyak wanita kadang juga jadi boomerang baginya. Bahkan beberapa media luar mengatakan ratusan kali pria ini membuat hubungan terlarang. Namun demikian, kiprahnya di dunia spianiose dianggap sebagai jasa tak tergantikan bagi negara Amerika.
Buktinya dirinya mendapatkan penghargaan James Madison Award atas jasanya pada negara. CIA pun mengungkapkan kalau Dules adalah sosok pemimpin yang tidak akan ditemui lagi lantaran berasal dari kalangan sipil. Akhirnya dirinya meninggal tahun 1969 karena influenza yang dia derita.
Tidak hanya di media, kisah tentang pengaruh politik Dules ini sudah diabadikan dalam beberapa buku karangan para ahli sejarah. Ya, meskipun belum terbukti secara jelas tentang segala “aksi” yang dia lakukan, namun sebagian besar setuju dengan yang dituliskan tentang pemimpin CIA ini.