Ramai di berbagai media yang mengulas masalah Gerakan Fajar Nusantara atau disingkat dengan nama Gafatar. Walaupun kabarnya sudah dibubarkan oleh pengurusnya sejak tahun 2013 lalu, namun pengikut Gafatar tetap ada.
Indonesia sendiri adalah negara multi-agama, multi-ras sampai dengan multi-budaya. Tentu saja banyak kepercayaan, aliran hingga ajaran-ajaran yang bermunculan dari masyarakat dan diikuti oleh banyak orang yang tidak memiliki pemahaman kuat akan hal tersebut, karena berharap akan ‘hadiah’ ketika mereka meninggal dunia.
Berikut ini adalah beberapa aliran atau ajaran yang pernah ada dan menghebohkan Indonesia.
1.Inkar Sunnah
Inkar Sunnah adalah sebuah aliran yang kabarnya pertama kali muncul di wilayah Jakarta pada tahun 1980-an. Dalam aliran ini mempercayai bahwa Al Quran adalah satu-satunya sumber dasar hukum dan beranggapan bahwa semua hadist itu adalah menyesatkan.
Dalam ajaran Inkar Sunnah, pengikutnya masih menjalankan ritual keagamaan seperti halnya yang dilakukan umat Islam pada umumnya. Namun ada perbedaan mendasar dari hal tersebut, seperti pengucapan syahadat yang berbeda dari tuntunan Islam, salat dengan menggunakan celana pendek sampai dengan aturan berpuasa.
2. Salamullah
Pada tahun 1997-an, ada satu aliran yang menghebohkan masyarakat Indonesia. Aliran yang diciptakan oleh Lia Aminudin dan kemudian mengganti namanya menjadi Lia Eden ini, memiliki anggapan bahwa dia adalah reinkarnasi Bunda Maria dan mendapatkan wahyu langsung dari malaikat Jibril.
Bahkan puteranya, Ahmad Mukti dipercaya sebagai reinkarnasi dari Nabi Isa. Anggota dari aliran satu ini sangat banyak, mulai dari masyarakat biasa, pelajar hingga cendekiawan.
3. Al-Qiyadah Al-Islamiyah
Bermimpi didatangi oleh 2 orang yang menurutnya adalah malaikat, seorang pria bernama Ahmad Musaddeq alias Haji Salam menciptakan sebuah aliran baru bernama Al-Qiyadah Al-Islamiyah. Dia mengaku sebagai utusan Tuhan di era sekarang dan siapa saja yang menjadi pengikutnya harus mengucapkan sahadat sesuai dengan arahannya, yaitu mengakui bahwa Ahmad Musaddeq adalah seorang nabi terakhir atau Al-Masih Al-Maw’ud.
Dalam ajarannya, Ahmad Musaddeq tidak mewajibkan pengikutnya melakukan salat 5 waktu, puasa, berhaji atau rukun Islam lainnya. Untuk menyebarkan ajarannya, dia bersama para pengikutnya melakukan dengan 2 cara yaitu secara diam-diam dan secara langsung melalui dakwah.
4. Saksi Yehowa
Tidak hanya dalam dunia Islam saja, ada pula satu ajaran yang menurut pandangan Gereja Bethel Indonesia (GBI) menyimpang, yaitu Saksi Yehowah. Aliran satu ini berisikan orang-orang beragama Kristen yang tidak mengakui Yesus serta Alkitab atau Injil sebagai panduan hidup manusia dan mereka memiliki alkitab versi mereka sendiri.
Penjelasan sampai dengan doktrin dari pengikut Saksi Yehowa ketika akan melakukan perekrutan, sangat kuat disertai dengan dasar-dasar dan literatur yang sulit dibantah oleh orang-orang Kristen yang kurang begitu kuat imannya. Para pengikut Saksi Yehowa memandang pemerintah adalah alat iblis di dunia dan menganggap bahwa Yesus atau Roh Kudus bukan Allah, melainkan manusia biasa, sedangkan yang disebut Allah itu adalah Yehowa.
5. LDII
Walaupun kurang tepat dikatakan sebagai aliran keagamaan, namun dari berbagai pihak (dua di antaranya adalah Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) dan pihak Muhammadiyah) menganggap bahwa organisasi massa, Lembaga Dakwah islam Indonesia (LDII) termasuk ajaran yang menyimpang. Dalam ajaran LDII, semua orang di luar kelompok mereka, baik yang beragama Islam atau non-Islam adalah kafir dan najis, bahkan orang tua mereka sekalipun.
Orang-orang LDII masih melakukan segala rukun dan aturan yang tertera dalam Al Quran dan Al Hadist. Namun menjadi haram hukumnya jika tidak sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh amir atau imam mereka.
6.Budha Budhi
Sebuah aliran keagamaan yang kabarnya lahir dan berkembang di Kudus, Jawa Tengah, bernama Budha Budhi sempat menjadi sorotan walaupun tidak sampai dalam skala nasional. Budha Budhi adalah aliran yang menggabungkan antara ajaran Islam dengan Budha.
Banyak masyarakat, khususnya yang beragama Buddha berharap, agar pemerintah membubarkan aliran satu ini karena menganggap bahwa ajarannya menyesatkan masyarakat.
7. Satrio Piningit Weteng Buwono
Sebuah aliran yang dipimpin oleh Agus Imam Solichin yang mengaku dirinya adalah Satrio Piningit merebak dan berkembang di Jakarta Selatan. Selain sebagai Satrio Piningit, Agus Imam Solichin juga mengatakan bahwa dia adalah titisan dari presiden pertama Indonesia, yaitu Soekarno.
Dalam ajarannya, Agus Imam Solichin tidak menganjurkan pengikutnya melakukan salat, puasa dan segala hal yang diajarkan dalam Islam serta menghalalkan zina.
8.Ahmadiyah
Ahmadiyah adalah suatu aliran keagamaan yang beberapa tahun terakhir ini mendapatkan sorotan dan reaksi keras dari banyak umat Islam di Indonesia. Hal ini dikarenakan para pengikut Ahmadiyah memiliki nabi dan rasul sendiri, yaitu Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dari India.
Bahkan kitab suci Ahmadiyah juga berbeda dengan Al Quran yang dinamakan Tadzkirah. Tempat suci dari Ahmadiyah berada di Qaidan, India dan Rabwah, Pakistan. Dalam pelaksanaannya, para pengikut Ahmadiyah memang masih menjunjung tinggi Al Quran dan Nabi Muhammad, namun Mirza Ghulam adalah perwujudan janji Tuhan sebagai nabi terakhir di akhir zaman yang akan menyempurnakan dan membawa kedamaian di muka bumi ini.
9. Gafatar
Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar adalah sebuah organisasi massa yang dideklarasikan pada tanggal 21 Januari 2012 di gedung JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Organisasi ini diketuai oleh Mahful M Tumanurung.
Dalam ajaran yang sempat berganti-ganti nama, mulai dari Milah Abraham sampai dengan Negara Karunia Tuhan Semesta Alam (NKSA) ini bertujuan untuk memperjuangkan keadilan kemakmudan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dan kembali ke jati diri bangsa serta menggabungkan berbagai ajaran, seperti Islam, Nasrani dan Yahudi.
Selain aliran-aliran yang dianggap sesat di atas, masih banyak lagi ajaran sejenis atau yang bersifat pemikiran yang bertolak-belakang dengan agama dan aliran kepercayaan yang resmi dan dianut di Indonesia. Seperti Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu, Jaringan Islam Liberal (JIL), Lembaga Kerasulan, Baha’i, NII, Darul Islam, Wahidiyah, Children of God (COG), Aliran Hidup di Balik Hidup sampai dengan Kutub Robani, yang muncul dan meresahkan masyarakat di Tanah Air.