Meskipun sudah banyak bukti dan penglihatan soal Alien, namun sampai hari ini kita masih sangat meragukan keberadaan mereka. Ketika berbicara soal alien, orang-orang bakal menganggapnya lelucon atau semacamnya. Walaupun begitu, ada juga yang sangat percaya jika makhluk luar angkasa ini memang ada. Hanya tinggal tunggu waktu saja sampai mereka benar-benar menampakkan diri.
Mempercayai alien memang bukan sesuatu yang mudah apalagi jika sumbernya tidak kredibel. Tapi, bagaimana jika seumpama di kitab-kitab suci ada singgungan soal makhluk aneh ini? Tentu sebagai umat beragama kita akan percaya. Masih soal kitab suci dan alien, percaya kah kamu bahwa Al-Qur’an ternyata beberapa kali menyinggung eksistensi si bangsa luar angkasa ini? Ya, meskipun tidak secara gamblang mengatakan alien, namun beberapa ayat menyinggung cukup jelas hal tersebut.
Lalu bagaimana penjelasan alien yang tertuang dalam Al-Qur’an? Simak ulasan menariknya berikut.
Bukti dari Surah As-Syura ayat 29
Dalam surat As-Syura ayat 29 Allah berfirman “Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya adalah penciptaan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata (dabbah) yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila Dia kehendaki.” Melihat surat ini, apakah kamu mendapati sesuatu?
Ya, penggalan ayat tadi secara tidak langsung jadi pembenar soal keberadaan alien. Jadi, Allah menyebarkan makhluk-makhluk-Nya tak hanya di Bumi melainkan langit. Langit ini bisa direpresentasikan dengan banyak hal, termasuk juga alien yang notabene tinggal di luar bumi. Untuk lebih dalam lagi, kita bisa mengkaji ayat tersebut kepada para ahli tafsir.
Bukti dari Surah Ar-Rahman 29
Tak hanya As-Syura 29, alien sepertinya juga disinggung dalam Ar-Rahman 29 yang berbunyi “Apa yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap Waktu Dia selalu dalam kesibukan.” Kalimat yang kita garis bawahi dari ayat ini adalah “Apa yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya”. Lagi-lagi, Al-Qur’an menyebutkan apa yang di langit dan di bumi yang bisa kita artikan sebagai alien.
Antara langit dan bumi adalah tempat yang luas di mana di situ terdapat planet-planet. Di ayat ini tidak dispesifikasikan yang hanya ada di Bumi saja, maka kita bisa berasumsi kalau ada yang lain selain manusia. Tapi, lagi-lagi kita harus kaji lebih dalam lagi ayat ini agar bisa makin memantapkan keyakinan.
Bukti dari Surah Ar Ra’d ayat 15
Masih soal teori alien dalam Al-Qur’an, hal tersebut juga disebutkan dalam Ar-Ra’ad 15. Allah berfirman, “Dan hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) siapa-siapa yang ada di langit dan di Bumi, baik dengan kemauan sendiri (taat), ataupun terpaksa, begitupula bayang-bayangnya (ikut sujud) di pagi dan petang hari.”
Sama seperti dua ayat sebelumnya, Ar-Raad 15 ini juga menyinggung yang ada di langit dan bumi. Lagi dan lagi kita bisa mengambil semacam kesimpulan kecil kalau ayat ini tak hanya ditujukan kepada manusia tapi juga makhluk lain yang berada di langit. Siapakah mereka, mungkin bisa jadi salah satunya adalah alien.
Surah An-Nahl ayat 49
Bukti yang selanjutnya soal alien dalam Al-Qur’an bisa kita lihat di surat An-Nahl ayat 49. Dalam ayat tersebut dikatakan, “Dan, kepada Allah bersujud apa yang ada di langit-langit dan Bumi daripada makhluk melata (dabbah) dan malaikat-malaikat, sedang mereka tidak takabbur (arogan).”
Untuk kesekian kalinya Al-Qur’an menyebutkan apa yang ada di langit dan bumi. Lagi-lagi kita juga bisa berasumsi kalau ayat ini tidak hanya ditujukan kepada manusia yang tinggal di bumi, melainkan mereka yang berada di dimensi lain dalam hal ini adalah langit. Pertanyaan selanjutnya, siapa penghuni langit? Jawabannya bisa macam-macam. Dan kalau merujuk pada logika manusia, alien tentu masuk ke dalam salah satunya.
Seperti inilah yang dikatakan Al-Qur’an. Meskipun kita tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa makhluk-makhluk langit tersebut adalah alien, tapi setidaknya kita dapat gambaran kalau bukan hanya manusia saja yang ada di semesta ini. Sekali lagi, ayat-ayat tadi perlu dikaji lebih mendalam lagi agar bisa mendapatkan makna yang sesungguhnya.