Acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP Unesa) mendadak heboh di sosial media. Tagar #unesa pun menjadi trending topic Twitter hingga mencapai 38,9 ribu tweet pada Selasa, (15/09/2020).
Hal tersebut terjadi lantaran senior dari kampus tersebut membentak juniornya sambil menanyakan ikat pinggang agar diperlihatkan. Karena dilakukan secara daring, peristiwa tersebut menjadi viral di media sosial. Bukan apa-apa, tindakan yang seharusnya tidak perlu terkadang berpotensi membuat ospek secara online jadi unfaedah bagi maba.
Kuota internet habis terbuang sia-sia jika isinya marah-marah
https://twitter.com/Rafirizqu19/status/1305456989779054593
Salah satu hal utama yang bikin ospek secara online tidak berfaedah adalah, kuota internet yang bakal terbuang percuma jika isinya hanya marah-marah, membentak, dan semacamnya. Bagi mereka yang mampu, mungkin hal tersebut bukan dirasakan sebagai beban. Tapi untuk yang kurang mampu, akan sangat mubazir jika acara tersebut hanya diisi dengan kegiatan yang demikian.
Maba gagal memahami esensi dari ospek yang sebenarnya
Mengulang tradisi lama layaknya ospek yang dilakukan secara offline
Menjadi sorotan lantaran berujung ke arah kekerasan secara verbal
Senioritas yang berlebihan bisa menjadi ‘jurang pemisah’ dengan junior
BACA JUGA: 5 Sisi Lain OSPEK dan MOS di Indonesia Meski Banyak Dihujat
Masa-masa ospek atau pengenalan lingkungan sekolah, sejatinya merupakan momen yang tepat bagi senior untuk membangun hubungan dengan junior mereka. mereka bisa berbagi tips, pengalaman, sekaligus memberikan edukasi yang positif soal kehidupan di kampus. Jika adik-adik maba merasakan manfaatnya, secara tidak langsung mereka akan menaruh hormat tanpa harus melihat tingkat senioritas kakak-kakak tingkatnya.