in

5 Hal Ini Jadi Bukti Kenapa Marquez Lebih Baik Diberhentikan dari Ajang MotoGP

Setelah perseteruan pada tahun 2015 lalu, kini drama Rossi dengan Marquez kembali memasuki babak baru. Saat berada di perhelatan MotoGP Argentina, kedua pembalap itu bersenggolan satu sama lain dan menyebabkan sang rider Italia terjatuh. Kejadian ini sontak membuat tim Yamaha geram dengan ulah juara dunia 25 tahun tersebut yang diduga sengaja menjatuhkan Rossi.

Bola panas ini pun terus bergulir, hingga membuat pihak Yamaha menolak permintaan maaf Marquez. Sebagai pembalap muda, pria asal Spanyol ini memang sering mendapatkan kecaman lantaran aksi balapannya. Tidak hanya Rossi saja, dirinya juga pernah membuat pembalap lain harus menelan ludah lantaran gagal finish. Beberapa hal ini juga membuktikan apabila Marquez lebih baik diberhentikan dari ajang balap terbesar dunia ini.

Style balapan yang sering ancam keselamatan pembalap lain

Sebagai pembalap muda, Marc Marquez memang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Keberaniannya dalam melahap semua lawan sungguh mengagumkan. Tak jarang meski start pada peringkat bawah dirinya bisa merangsek ke posisi depan. Namun di sisi lain, aksi Marc yang seperti ini jadi bukti kalau dirinya sangat ambisus, seperti yang dikatakan oleh Matteo, seorang pengamat MotoGP.

Matteo mengatakan kalau Marc sangat ambisius untuk bisa jadi yang terbaik. Alhasil ia sangat ngotot ketika balapan dan akhirnya berbuntut pada aksi-aksi brutalnya di lintasan. Tak hanya Rossi, Aleix Espargaro dan Tito Rabat pun pernah jadi korbannya. Apa yang dikatakan Matteo mungkin ada benarnya kalau melihat aksi-aksi yang dilakukan oleh si Baby Alien.

Gaya balapan dituding sangat berbahaya untuk peserta MotoGP

Marc dikatakan punya gaya balapan yang berbahaya. Tak hanya Matteo, Rossi pun pernah berkata demikian. Termasuk Meregalli sang direktur Movistar Yamaha juga mengatakan hal serupa. Ia mengatakan, “namun kami merasa gaya balap berbahaya dari Marquez harus ditinjau lebih jauh demi alasan keselamatan dan juga demi olahraga ini,” ucapnya seperti yang dilansir dari Kompas.

Gaya balapan [Sumber Gambar]
Kebiasaan pembalap asal Spanyol ini adalah memaksakan menyelip kompetitor di depannya meski dalam posisi sulit. Hal ini tentu sangat berbahaya, lantaran pembalap tidak memacu motornya dengan pelan. Alhasil, manuver Marc yang seperti ini seringnya membuat sang lawan melintir di lintasan dan gagal melanjutkan balapan.

Kurangnya rasa hormat kepada para pembalap lain

Lantaran dianggap melakukan beberapa hal yang merugikan pembalap lain, Marquez dituding tidak memiliki respect kepada para rivalnya. Seperti yang diungkapkan Valentino Rossi setelah menjadi korbannya, menurut pria asal Italia itu seorang pembalap harusnya memiliki rasa hormat kepada pembalap lain yang memacu kendaraan lebih dari 300 km/jam.

Rossi dan Marquez [Sumber Gambar]
Apabila kebisaan seperti ini terus dilakukannya akan sangat berbahaya untuk kelangsungan MotoGP. Bahkan lantaran hal tersebut pembalap Yamaha, Valentino Rossi merasa ketakutan apabila berdekat dengan Marquez saat balapan. Penyebab insiden kecelakaan yang membuat pembalap cedera parah salah satunya lantaran aksi-aksi seperti ini.

Kebiasaan saat balapan menjadikannya bisa hancurkan MotoGP

Lomba balapan seperti ini memang memiliki risiko yang sangat tinggi untuk para rider. Banyak cedera parah atau bahkan kematian terjadi di kompetisi adu cepat tersebut. Meskipun sebenarnya perlengkapan pembalap sudah aman 1000 %. Namun tanpa ada kesadaran dari yang peserta lomba hal itu tidak ada gunanya.

https://www.youtube.com/watch?v=uBNj8OBEssg

Begitulah penjabaran yang tepat kenapa Rossi menganggap kebiasaan Marquez tersebut bisa hancurkan MotorGP. Pembalap asal Spanyol ini memang orang ajaib dengan mampu memenangi juara dunia meski di usia muda. Namun kejadian terhadap Rossi tahun ini dan 2015 lah yang membuat pembalap asal Italia itu geram terhadap Aksi pembalap nomer 93 yang membahayakan itu.

Lakukan apa pun untuk menang

Sebagai seorang pembalap Marquez memang terkenal ambisius dengan selalu ingin menang. Hal ini dapat dilihat dari selalu ngototnya dalam setiap balapan. Kondisi seperti inilah acap kali membuatnya melakukan berbagai cara untuk menang. Seperti apa yang diungkapkan Valentino Rossi yang mengatakan apabila pembalap nomer 39 ini sering sekali menabrak kaki pembalap lain untuk bisa menang.

https://www.youtube.com/watch?v=ED-vCebZAcE

Kebisaan buruk inilah yang memicu pertikaian antara dirinya dengan Rossi. Saat itu pada pagelaran MotoGP Sepang  tahun 2015 yang berujung Marquez jatuh. Meski banyak menganggap pembalap Italia melakukan kecurangan. Beberapa pakar mengungkap apabila hal itu terjadi lantaran kesalahan Marquez sendiri.

Apakah beberapa ulasan di atas menjadikan Marquez pantas untuk dikeluarkan di ajang MotoGP? Tentu hal ini adalah kewenangan dari pihak Race Director untuk memberikan hukuman kepada pria 25 tahun tersebut. Namun, dalam sejarahnya memang belum ada pembalap yang pernah dikeluarkan di ajang ini lantaran melakukan pelanggaran-pelanggaran. Lalu menurut kalian apa hukuman yang pas untuk pria 25 tahun ini, jika terbukti bersalah?

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Belum Pernah Berlaga, 5 Hal Hebat Ini Bikin Egy Maulana Vikri Makmur di Polandia

Mengenal Megathrust, Gempa Maha Dahsyat yang Mampu Hapus Indonesia dari Peta Dalam Semalam