Rencana 500 kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina ke perusahaan smelter dan baja nirkarat di Konawe, Sulawesi Tenggara, sempat menjadi sorotan beberapa waktu lalu. Bahkan, hal tersebut sempat mendapat penolakan dari masyarakat hingga pejabat daerah setempat lantaran berada dalam kondisi pandemi Covid-19.
Soal kedatangan TKA Cina di Indonesia memang bukanlah hal yang baru. Sebelumnya, tenaga kerja asal Negeri Tirai Bambu itu memang banyak dipekerjakan lantaran dianggap memiliki keahlian yang dibutuhkan. Ada banyak hal kenapa keberadaan mereka dibutuhkan oleh Indonesia. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini
Punya keunggulan dari segi sumber daya manusia (SDM)
Banyaknya TKA asal Cina yang datang ke Indonesia, tak lepas dari keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh tenaga kerja lokal. Salah satunya seperti yang ada sektor industri di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Para TKA asal Cina tersebut, kebanyakan menempati posisi strategis di perusahaan, yakni para teknisi dan tenaga ahli yang tengah menggarap proyek di Batam
Adanya kerjasama proyek Belt and Road Initiatives antara RI dan Cina
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu menyatakan, pemerintah RI telah menyiapkan dukungan untuk menyongsong proyek yang dipelopori oleh Cina, Belt and Road Initiative (BRI). Harapannya, proyek tersebut bisa membuka lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan di empat provinsi, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Pulau Bali.
Banyak investasi berupa teknologi Cina di RI yang hanya bisa dikerjakan oleh ahlinya
Banyak dari perusahaan Cina yang berinvestasi di Indonesia menggunakan teknologi yang hanya bisa dikerjakan oleh tenaga ahli dari negaranya sendiri. Seperti 500 TKA Cina yang rencananya akan datang ke Konawe, Sulawesi Tenggara, mereka dipersiapkan untuk mengembangkan pabrik baterai lithium di Indonesia karena tenaga kerja lokal belum mampu melakukannya.
Dibutuhkan pemerintah RI untuk genjot pembangunan yang cepat di dalam negeri
Indonesia yang ingin mengembangkan industri di dalam negerinya bertumbuh dengan cepat, tak lepas dari adanya investasi asal Cina. Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai yang digelontorkan mencapai USD13,1 miliar dan menjadi investasi terbesar ke-3 di Indonesia, setelah Singapura dan Jepang. Seiring peningkatan yang ada, hal ini kemudian diiringi pengiriman tenaga kerja asal Cina ke proyek investasinya di Indonesia.
TKA Cina di Konawe baru dibutuhkan pada bulan Juli dan Juni mendatang
Polemik soal 500 TKA asal Cina akhirnya dijawab oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut dirinya, keberadaan mereka baru akan dibutuhkan pada bulan Juni-Juli. Alhasil, kedatangannya pun ditunda untuk sementara. Meski keahlian para TKA asal Cina itu dibutuhkan, Luhut menyatakan bahwa pemerintah RI tidak akan tunduk terhadap kontrol asing meski telah dilibatkan dalam proyek di Konawe, Sulawesi Tenggara tersebut.
BACA JUGA: Corona Tengah Merebak, Kedatangan Puluhan TKA asal Cina di Kendari Jadi Polemik
Buntut dari hal ini, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menunda kedatangan mereka dengan alasan keamanan karena wabah Covid-19. Nantinya, para pekerja Cina dengan keahlian khusus itu baru akan diizinkan masuk ke Indonesia jika suasana pandemi mereda. Kedatangannya pun dilakukan secara bertahap untuk memudahkan pemeriksaan. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?