Wabah virus corona yang menjangkiti masyarakat Indonesia kini tengah menjadi perhatian serius pemerintah. Beragam upaya diterapkan untuk mencegah penularan dan penyebarannya yang lebih jauh. Salah satunya adalah mengeluarkan kebijakan kerja dari rumah hingga mengimbau masyarakat agar menjaga jarak (social distance).
Sayang, fakta di lapangan justru menunjukkan kenyataan yang sebaliknya. Banyak dari masyarakat yang seolah tak acuh terhadap imbauan tersebut dengan tetap beraktivitas, dan bahkan bergerombol. Tak heran jika wabah tersebut dengan mudahnya menyebar dan tanpa diketahui oleh penderitanya.
Bergerombol dalam kerumunan dan mengabaikan imbauan soal social distance
Mengabaikan imbauan menjaga jarak dengan orang lain (social distance) terkait wabah corona, menjadi salah satu kebijakan pemerintah yang belum dilakukan sepenuhnya. Hal ini bisa dilihat saat aparat kepolisian membubarkan pengunjung kafe di kawasan Wiyung, Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Aksi ini bahkan sempat viral di sosial media lewat sebuah rekaman video berdurasi 49 detik.
Melakukan aktivitas di luar ruangan dan bertemu banyak orang
Hal lainnya yang berpotensi menjadi jalan penyebaran virus corona adalah, banyaknya masyarakat yang beraktivitas dan bertemu banyak orang di luar ruangan. Saat kebijakan libur guna bekerja maupun belajar dari rumah diberlakukan, justru dimanfaatkan dengan rekreasi ke tempat terbuka. Itu artinya, mereka beraktivitas di luar ruangan dan bakal bertemu banyak orang. Padahal, negara tengah menghadapi bahaya virus corona.
Minimnya kesadaran dan informasi soal bahaya dari Covid-19
Minimnya kesadaran dan informasi akan bahaya yang ditimbulkan dari virus corona (Covid-19), mungkin menjadi salah satu hal yang membuat masyarakat di Indonesia kurang tanggap terhadap imbauan pemerintah. Terlebih, para penderita yang ternyata positif menderita virus tersebut, tak memiliki gejala tertentu secara klinis. Mereka inilah yang menjadi silent spreader alias menyebarkan virus tanpa sengaja karena terlihat baik-baik saja.
Menganggap sepele sesuatu hal karena belum terjadi pada diri mereka
Menganggap sepele suatu perkara, memang menjadi tantangan pemerintah saat memberikan edukasi kepada masyarakat akan bahaya dari virus corona. Di tengah upaya keras membendung penyebarannya, masyarakat justru terkesan abai dan malah melakukan kegiatan seperti yang telah diulas di atas. Jika sudah begini, apakah opsi lockdown harus diterapkan agar mereka bisa menjadi masyarakat yang patuh?
Begini cara virus corona menyebar versi WHO
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus corona dapat tersebar dengan mudah di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai cara. Salah satunya adalah lewat tetesan air liur saat batuk maupun bersin. Dari sana, virus yang keluar kemudian menempel di permukaan sebuah benda yang disentuh oleh orang sehat. Dari sini, kita tahu betapa pentingnya mencuci tangan dengan hand sanitizer atau sabun di tengah wabah corona saat ini.
BACA JUGA: Kenapa WNI pada Akhirnya Bisa Terjangkit Corona setelah Guyonan Kerokan Angin
Susah dinasehati, itulah hal pertama yang mungkin menjadi tantangan pemerintah saat mengimbau masyarakat soal pentingnya menjaga diri dari ancaman virus corona. Bukannya nurut, banyak dari mereka yang terlihat menyepelekan bahkan tak mengindahkan dengan tetap melakukan aktivitas seolah tak terjadi apa-apa. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?