in

7 Aktivitas Masa Kecil yang Akan Membuatmu Menyunggingkan Senyum Begitu Mengingatnya

Kadang merasa sangat iri ketika melihat anak-anak kecil bermain sambil tertawa riang sedangkan kita harus berkutat dengan deadline kerjaan atau tugas kampus. Namun, melihat mereka membuat kita jadi mengenang sejenak hal-hal asyik yang pernah dilakukan di masa kecil dulu. Senyum pun merekah begitu mengingat kita pernah melakukan hal-hal lucu seperti bermain bola hingga sore yang harus diakhiri dengan ibu membawa gagang sapu, sampai bermain masak-masakan dan kita disuruh benar-benar mencobanya.

Rasanya ingin kembali ke masa lalu. Masa di mana hidup tidak serumit hari ini. Tapi, tentu sangat mustahil. Namun hal tersebut patut kita syukuri, karena setidaknya kita bisa mengingatnya terus sebagai salah satu kenangan indah yang tidak semua orang pernah melakukannya, termasuk anak-anak zaman sekarang. Nah, biar hari ini makin menyenangkan, yuk kenang kembali kegiatan asyik apa saja yang pernah dilakukan ketika kecil dulu.

1. Mencari Belut dengan Teknik Super Susah Tapi Menyenangkan

Agenda liburan atau pulang sekolah anak-anak dulu juga sama sibuknya lho. Bukan main PSP atau mendekam di warnet, melainkan melakukan hal-hal mengasyikkan salah satunya adalah mencari belut. Mungkin kamu yang dulu hobi banget dengan aktivitas satu ini, pasti ingat sekali kalau mencari belut adalah pekerjaan yang susahnya bahkan melebihi PR matematika soal persamaan linier. Namun di sini lah asyiknya.

Mencari belut di sawah jauh lebih menyenangkan dari apa pun [Image Source]
Mencari belut di sawah jauh lebih menyenangkan dari apa pun [Image Source]
Pertama yang kamu butuhkan adalah jarum atau peniti yang dibengkokkan sampai mirip kail pancing. Jangan lupa bagian atas penitinya juga dibentuk seperti lubang untuk memasukkan tali kailnya. Talinya sendiri juga punya teknik khusus untuk membuatnya. Biasanya dibuat dari benang layang-layang yang dikepang biar kuat. Setelah itu tinggal cari umpan, biasanya cacing atau anjing tanah yang familiar juga disebut ‘orong-orong’. Setelah persiapan selesai, saatnya pergi ke persawahan sekitar.

Belut lebih banyak di sawah yang padinya masih kecil, walaupun kadang ada pula di sawah yang sudah siap panen. Kemudian tinggal cari lubang berair di bagian tepi pematang sawah. Ini nih bagian serunya, kadang isi lubang tersebut tidak mesti belut tapi juga kepiting. Bahkan kadang adalah ular yang akan membuat kita lari tunggang langgang sampai berjibaku dengan lumpur.

Dapat segini sudah sangat beruntung lho [Image Source]
Dapat segini sudah sangat beruntung lho [Image Source]
Paling seru juga adalah teknik mencarinya belut itu sendiri. Biasanya dengan memuntir tali kail yang dikepang tadi, tak lupa juga bunyikan suara-suara agar menarik perhatian si belut. Nah, begitu kail terasa berat, langsung tarik sekuatnya dan kemudian putar-putar di udara agar kail menancap erat di mulut si belut dan agar tidak mudah lepas juga.

Hampir semua lubang dijelajahi, namun jarang sekali mendapatkan hasil yang banyak. Walaupun hanya 2-3 ekor senangnya sudah seperti mendapatkan mainan baru. Anak-anak zaman sekarang mungkin tidak akan pernah mendapatkan pengalaman ini. Bagaimana tidak, bermain dekat sawah saja si ortu sudah mencak-mencak takut anaknya kenapa-kenapa. Lagi pula, sawah sekarang sudah jadi perumahan dan juga ruko-ruko bisnis.

2. Jago Adu Layangan Adalah Kemampuan yang Ditakuti

Layangan memang masih sering dimainkan anak-anak zaman sekarang. Namun hanya untuk kontes atau sekedar mengisi waktu di taman atau di pantai. Dulu, layangan adalah aset berharganya anak-anak dan tidak ada hal lain yang bisa menyaingi kegembiraan ketika memainkannya.

Untungnya aktivitas ini masih dimainkan banyak anak-anak [Image Source]
Untungnya aktivitas ini masih dimainkan banyak anak-anak [Image Source]
Anak-anak zaman dulu jago sekali bermain layang-layang. Tak hanya soal manuver, mereka mampu menyeleksi benang unggulan,  hingga mengondisikan terbang si layang-layang ini dengan memodifikasi tali kekang atau di beberapa tempat misalnya Jawa dikenal dengan ‘kendatan’.

Kalau dulu anak yang paling ditakuti bukan yang berduit atau punya banyak mainan. Yup, si jago mengadu layangan lah yang paling dihindari. Uniknya lagi, ciri terbang layang-layang si jago ini mudah sekali ditebak dari gayanya yang sangat lihai menarik atau mengulur benang. Begitu naik, biasanya anak-anak yang lain buru-buru turun biar tidak kena ‘serang’ dan akhirnya harus rela layangannya putus.

Mengejar layangan putus sendiri juga adalah aktivitas yang super seru. Ini adalah kondisi di mana harus bersaing adu lari cepat serta perhitungan akurat di mana si layangan ini bakal jatuh. Bahkan ada pula yang sambil membawa bambu panjang sebagai alat bantu jika si layangan ini tersangkut di pohon. Semua usahamu akan sangat terbayar begitu layangan putus tersebut kamu dapatkan. Rasa bangganya tidak karuan meskipun harganya sendiri sebenarnya tidak seberapa. Bahkan anak-anak laki-laki dulu kulitnya hitam-hitam gara-gara mengejar layangan putus.

3. Asyiknya Main di Sungai, Lebih Seru dari Waterboom Mana pun

Sungai adalah surganya anak-anak zaman dulu. Sensasi bahagia ketika bermain di sini lebih dari asyiknya mengunjungi wahana air yang bagus itu. Belum lagi, sungai adalah hiburan gratis yang menawarkan banyak sekali aktivitas menyenangkan dan bermanfaat. Mulai dari mancing, membuat ‘sungai-sungaian’ kecil di samping sungai betulan, adu perahu daun dan sebagainya.

Tak hanya berenang, kamu bisa mancing atau pun kontes lompat indah di sungai [Image Source]
Tak hanya berenang, kamu bisa mancing atau pun kontes lompat indah di sungai [Image Source]
Makanya tidak usah heran kalau anak-anak zaman dahulu jago sekali berenang. Pasalnya, sungai adalah taman bermain mereka. Bahkan kadang sampai harus rela berbohong sama orang tua agar bisa mendapatkan izin palsu.

Sayangnya sungai sekarang sudah tidak sebersih dulu. Miris sih melihat taman bermain kita yang sangat menyenangkan dulu sudah jadi tempat sampahnya orang-orang. Makin tidak enak lagi ketika anak-anak kecil sekarang menyeletuk asal, “Sungainya kotor banget jadi jijik”. Ya, pasti kamu pun mengumpat di dalam hati sambil berkata, “Ya, kamu bocah tidak akan pernah menikmati asyiknya mengintip anak-anak perempuan mandi”.

4. ‘Gedebok’ Pisang, Alat Legendaris yang Bisa Berubah Menjadi Apapun

Gedebok pisang, mendengar kata-kata ini pasti kamu ingat berbagai hal yang menyenangkan di masa lalu. Bagaimana tidak, batang dan tangkai pohon pisang ini bisa disulap menjadi apa pun. Mulai dari rakit ketika bermain di sungai, sampai senjata-senjata perang yang bisa dimodifikasi sesuka hati.

Ada yang pernah buat senjata keren ini? [Image Source]
Ada yang pernah buat senjata keren ini? [Image Source]
Begitu melihat gedebok pisang yang hanyut di sungai, naluri kreatif anak-anak pun meningkat drastis. Salah satunya adalah dengan menjadikannya rakit tadi. Atau yang paling sering sih diajak bergulat di sungai. Lucunya, ketika salah satu anak mengatakan batang pisang ini bekas memandikan orang mati, maka semuanya bergegas keluar dari sungai.

Bergulat dengan gedebok pisang di sungai pun asyiknya tidak tertahankan [Image Source]
Bergulat dengan gedebok pisang di sungai pun asyiknya tidak tertahankan [Image Source]
Pernah bikin alat musik dari tangkai pisang? Jika belum, masa kecilmu kurang greget nih. Yup, gedebok pisang juga bisa dibikin alat musik walaupun nadanya cuma ‘cetak’ saja bagaimana pun kamu memodifikasinya. Cara membuatnya hanya cukup gunakan tangkai pohon pisang kemudian kupas sedikit kulit luarnya sampai terlihat bagian dalamnya yang berongga itu dan jangan sampai putus. Bikin Sayatan yang banyak, lalu bentuk sayatan ini seperti tangkai-tangkai kecil. Cara membunyikannya tinggal genggam dari bawah lalu kemudian lakukan gerakan seperti mengurut ke atas. Makin cepat gerakannya maka bunyinya akan makin keras. Biasanya permainan ini bukan untuk adu keindahan suara, melainkan adu yang paling keras.

5. Menjadi Sok Dewasa Dengan Bermain Rumah-Rumahan

Dari sekian banyak aktivitas yang dihindari banyak bocah laki-laki, rumah-rumahan ada di peringkat pertama. Ya, biasanya ini hanya dilakukan oleh anak-anak perempuan. Meskipun begitu ada pula anak laki-laki yang ikut karena dibutuhkan sebagai tokoh fiktif yang memerankan ayah atau adik laki-laki.

Masak-masakan juga jadi salah satu aktivitas yang bikin kangen terutama untuk para perempuan [Image Source]
Masak-masakan juga jadi salah satu aktivitas yang bikin kangen terutama untuk para perempuan [Image Source]
Seperti namanya, aktivitas ini adalah semacam drama keluarga versi anak-anak yang ceritanya dadakan dan kadang lucu. Biasanya pula, para anak perempuan yang jadi otak di balik jalan ceritanya. Rumah-rumahan kebanyakan terinspirasi dari aktivitas orangtua di rumah sampai tontonan televisi seperti Amigos.

Uniknya, meskipun alergi, kadang anak-anak laki-laki tiba-tiba nimbrung. Apalagi kalau ada teman perempuan yang cantik atau ada yang membawa kue. Ya, namanya juga anak-anak. Bocah zaman sekarang rupanya juga masih melestarikan permainan ini. Tapi levelnya sudah jauh lebih berkembang daripada dulu. Kalau dulu hanya sebatas akting jadi ibu, ayah dan anak tanpa konflik yang berat, kini perselingkuhan, dialog BBM tak di balas sampai soundtrack lagu dangdut seronok sudah jadi hal yang biasa untuk mereka. Miris? Ya, harus dong.

6. Nonton Televisi Minggu Sampai Siang

Kalau bahagianya anak sekarang gara-gara banyak friend request Facebook atau like status, anak-anak zaman dulu cukup dengan menonton TV seharian di hari Minggu. Kamu setuju dengan ini? Kalau iya, masa kecilmu terbukti sangat menyenangkan.

Acara-acara seperti ini yang akan kamu dapatkan dulu di hari Minggu [Image Source]
Acara-acara seperti ini yang akan kamu dapatkan dulu di hari Minggu [Image Source]
Yup, kartun Minggu adalah satu-satunya yang ditunggu anak-anak selain bermain bola atau layang-layang saat siang. Berbeda dari hari Minggu sekarang, dulu kartun dan acara anak diputar dari pagi sampai siang. Bahkan beberapa stasiun televisi sampai memutar acara kartun hingga jam 3 sore. Benar-benar surga deh. Tak heran jika di hari Sabtu wajah anak-anak dulu akan jauh lebih sumringah.

Ya, memang teknologi sekarang juga bisa melakukan hal itu. Anak-anak bisa pergi ke warnet atau streaming di rumah untuk menonton acara-acara itu, bahkan kalau perlu dari pagi sampai malam. Namun tidak ada greget di sana. Dulu, anak-anak sangat menantikan kelanjutan dari seri-seri kesayangan mereka. Rasa penasaran ini yang membuat mereka senang. Anak zaman sekarang sih bisa marathon dari seri satu sampai tamat, apalagi untuk serial yang sudah rilis. Namun tidak ada gairah kebahagiaan di sana.

Besar harapan bagi stasiun televisi negeri ini yang masih peduli terhadap generasi penerus, untuk kembali menayangkan acara anak-anak di hari Minggu. Entah kartun atau serial seru lainnya. Jujur saja, kamu pun sebenarnya juga masih ingin untuk bisa melihat tayangan-tayangan itu lagi meskipun sudah dewasa seperti sekarang.

7. Mandi Hujan Sampai Sakit

Jika saat sekarang ini hujan adalah musuh anak-anak, dulu justru sebaliknya. Begitu mendengar suara rintik hujan, anak-anak akan berhamburan keluar. Makin deras hujannya, maka mereka akan makin senang. Bahkan sampai berteriak-teriak “Kurang deras! Kurang deras!”.

Mandi hujan sambil bermain bola? Siapa takut! [Image Source]
Mandi hujan sambil bermain bola? Siapa takut! [Image Source]
Bahkan lucunya, anak-anak yang tidak diperbolehkan keluar rumah oleh si orangtua akan begitu sedih. Wajah lesu mereka ada di balik kaca-kaca rumah, sambil si anak-anak yang bermain hujan ini mengejek dan membujuknya keluar. Ya, bahagia menurut mereka saat itu adalah bisa keluar bermain hujan bersama teman-teman.

Nah, aktivitas ketika hujan ini sangat beragam. Mulai dari main bola sampai berlarian ke rumah-rumah tetangga untuk duduk di bawah air yang mengalir dari pipa-pipa talang rumah. Mencari ikan juga adalah yang paling sering dilakukan. Saat banjir, biasanya ikan akan lebih mudah ditangkap. Setelah itu mereka juga akan membuat semacam bendungan mini untuk menyimpan ikan-ikan hasil tangkapan itu.

Anehnya, hampir jarang sekali ditemui anak-anak yang sakit meskipun mereka mandi hujan seharian. Paling hanya flu yang bisa disembuhkan dengan mandi air hangat serta omelan ibu yang pasti masih kamu ingat itu. Begitu menyenangkan dan membahagiakan. Rasanya ingin kembali berjibaku dengan hujan, tapi sayangnya kamu akan dikira orang gila kalau benar-benar melakukan hal itu.

Ya, masa kecil dulu memang takkan tergantikan oleh apa pun. Masa di mana konflik paling susah hanyalah merayu ayah biar dibelikan mainan baru. Namun kini waktu terus berjalan, membuat hal-hal menyenangkan ini takkan pernah kita lakukan lagi. Nah, kalau kamu, hal unik apa yang sering dilakukan di masa kecil dulu?

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

7 Tanda Kebelet Nikah Anti Mainstream yang Diam-Diam Sudah Kamu Alami!

Pekerjaan Ini Gajinya Kecil di Indonesia, Tapi Besar di Luar Negeri