Jawa Tengah saat ini sepertinya sedang mengalami permasalahan tak berkesudahan. Bukan lagi mengenai jalanannya yang berlubang, melainkan tentang pro kontra pembangunan pabrik semen. Sejak tahun lalu, masyarakat Jawa Tengah yang menggantungkan hidupnya dari lahan sekitar Pegunungan Kendeng sudah menyampaikan protesnya terkait pembangunan pabrik semen di wilayah tersebut, namun sampai saat ini belum ada titik temu bagi masalah itu.
Bukannya mereda, masyarakat justru semakin geram karena merasa aspirasinya tidak ditangani dengan cepat baik oleh sang gubernur maupun kepala negara. Sudah ada beberapa aksi yang mereka lakukan dalam rangka penyampaian aspirasi ini. Dan berikut adalah tiga aksi paling menyentuh yang berhasil membangkitkan kepedulian tak hanya masyarakat Jawa Tengah, tetapi juga seluruh Indonesia.
Juni tahun lalu, para pendemo tolak pabrik semen Jawa Tengah sempat melakukan aksi yang bisa dibilang nyeleneh tapi sangat mengena berupa perayaan ulang tahun Jokowi. Saat itu rombongan datang bersama koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng, Gun Retno, beserta LSM lainnya membawa nasi tumpeng serta aneka macam sesajen khas Jawa Tengah yang berupa kelapa dan juga jajanan pasar.
Selain dimaksudkan untuk merayakan hari lahir sang presiden, rombongan juga berniat menagih janji bertemu masyarakat untuk menyelesaikan masalah pabrik semen. Gun Retno juga memaparkan bahwa pihaknya sudah sering kali mengingatkan Pak Jokowi bahwa wilayah Jawa Tengah itu sangat rentang terhadap bencana seperti kekeringan dan juga longsor. Dan pembangunan pabrik ini bisa memicu ketidakseimbangan ekosistem alam sekitar dan menyebabkan bencana alam lainnya.
Adapun doa Gun Retno untuk presiden adalah ,”sugeng ambal warso (Selamat ulang tahun) Pak Joko Widodo. Mari merekonsiliasi bangsa untuk mewujudkan Nawacita bersama masyarakat dengan menjadikan Jawa Ijo Royo-royo. Mugi-mugi negeri ini diparingi keberkahan dan keselametan (Semoga negeri ini diberi keberkahan dan keselamatan).”
Akhir tahun lalu lagi-lagi masyarakat terpaksa harus turun tangan karena ternyata rencana penghentian pembangunan pabrik semen belum dilakukan. Hal ini sebenarnya juga merupakan usaha masyarakat menyelamatkan kawasan Pegunungan Kendeng dari ancaman kerusakan yang disebabkan oleh pembangunan pabrik semen.
Aksi long march yang dimulai dari kawasan Gunung Bokong Desa Kadiwono, Kabupaten Rembang itu dilakukan akan berakhir di kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang. Kala itu para peserta membawa serta poster, spanduk, speaker dan perlengkapan lain. Meskipun perjalanan yang ditempuh cukup jauh, namun hal itu tidak menyurutkan peserta aksi wanita untuk ikut serta demi daerahnya.
Sebelum menuju kantor gubernur, masa terlebih dahulu melakukan ziarah makam Kartini dan bertemu Gus Mus. Sepanjang perjalanan diketahui bahwa kerumunan masa bukannya semakin berkurang karena lelah dalam perjalanan melainkan justru semakin bertambah banyak dengan dalih sebagai bentuk solidarisme.
Sebagai bentuk penolakan pendirian pabrik semen Pegunungan Kendeng, aksi memasung kaki dengan menggunakan semen pun dilakukan oleh para petani. Bila tahun lalu ada sembilan wanita yang mengecor kakinya di Jakarta, tahun ini kembali beberapa petani perempuan dan laki-laki melakukan hal serupa. Aksi yang dilakukan selama beberapa hari ini malah semakin banyak peminatnya.
Setiap harinya ada saja petani yang menawarkan diri untuk melakukan aksi ini sebagai bentuk solidaritas. Dan tak disangka ternyata ada salah seorang petani yang meninggal dunia setelah melakukan aksi tersebut. Bu Patmi adalah salah seorang peserta aksi pemasungan kaki yang meninggal dunia karena serangan jantung.
Wanita berusia 48 tahun tersebut meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Menurut saksi, bu Patmi terkena serangan jantung setelah semen di kakinya telah dibongkar karena sudah ada orang lain yang dipilih untuk menggantikannya. Perlu diketahui juga para peserta pengecoran kaki ini melakukan seluruh aktivitasnya mulai dari makan sampai tidur dalam kondisi kaki terpasung dengan keadaan tegar.
Mengagetkan memang bila melihat sebegitu besarnya pengorbanan masyarakat Jawa Tengah demi menjaga alamnya dan sumber penghidupannya sehari-hari. Kita doakan saja semoga masalah ini tidak berlarut-larut dan segera menemukan titik temu. Untuk bu Patmi, kita juga doakan agar beliau tenang di sisi Tuhan serta perjuangannya selama ini dapat membuahkan hasil.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…